Chapter 5 - Part 1

47 18 7
                                    

Eleanor Quinley
(Kim Jennie)

Karakter:Eleanor adalah seorang putri yang punya kepribadian kuat tetapi tidak sombong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karakter:
Eleanor adalah seorang putri yang punya kepribadian kuat tetapi tidak sombong. Meskipun dia pewaris takhta, dia tidak pernah merasa lebih tinggi dari orang lain. Eleanor selalu mencoba adil dalam setiap keputusan, tidak hanya memikirkan diri sendiri. Dia mempunyai pesona yang membuat orang-orang hormat kepadanya, tetapi dia tetap rendah hati dan tidak pernah memaksa orang lain untuk ikut apa yang dia inginkan.

"Cahaya seorang putri tidak akan pernah padam; setiap langkah bijak yang dia ambil akan membuat sinarnya makin terang."

−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
The beginning of the collaboration

Langit di Ethelia tampak tenang dan indah, tetapi suasana di sekitar Alexandra dan Eleanor berubah tegang begitu bayangan pria berjubah hitam muncul. Sosoknya tinggi dan angkuh, dengan mata tajam yang mengintimidasi. Suaranya menggema, dingin dan penuh kecurigaan.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Pria itu menatap mereka dengan sorot mata penuh kewaspadaan.

Alexandra merasa darahnya berdesir. Siapa dia? Eleanor langsung melangkah maju, mencoba melindungi Alexandra. "Kami tidak ingin masalah. Kami hanya butuh melewati portal ini."

Pria berjubah itu tertawa kecil, nyaris sinis. "Tidak ada yang lewat tanpa izin," katanya dengan nada ancaman. "Dan aku tidak memberikan izin pada sembarang orang."

Alexandra merasakan ketegangan di udara semakin kuat. Ada sesuatu yang gelap dan misterius tentang pria ini, tapi dia tidak bisa membaca siapa atau apa tujuannya. Sepertinya dia memiliki kekuatan yang lebih besar dari yang bisa mereka bayangkan.

Eleanor berdiri teguh di samping Alexandra. "Kami harus pergi," Eleanor menegaskan. "Waktu kami tidak banyak."

Pria berjubah hitam itu tersenyum tipis, tapi kali ini matanya menatap langsung ke arah Alexandra. "Kau... punya kekuatan yang berbahaya, bukan? Kekuatan yang merusak." Tiba-tiba, dia mengangkat tangannya, dan udara di sekitar mereka bergetar, seolah dipenuhi dengan energi magis yang berat.

Alexandra merasakan energinya melonjak, tetapi sebelum sempat melakukan apa-apa, suara lain terdengar dari kejauhan.

"Cukup!" Suara itu jelas dan penuh otoritas.

Dari balik pepohonan, seorang pria muncu diikuti seorang pria lagi dibelakangnya yang satu tampak dengan jubah ungu yang megah, sedangkan yang dibelakang tampak berpakaian layaknya ksatria. Alexandra terkejut melihatnya.

"Alexander?" gumamnya. Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Alexander tampak lelah, wajahnya penuh dengan beban, tapi ada kilatan harapan di matanya saat melihat Alexandra. Dia bergerak dengan cepat, berdiri di antara pria berjubah hitam dan kedua gadis itu, sementara pria yang berada dibelakang Alexander tadi melindungi kedua gadis itu.

Woven Fates: A Tale of Magic and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang