The Elemental Trials: Merging with Nature and Emotions
Kelompok itu kemudian berkumpul kembali. Julian, yang tampaknya sudah menyiapkan peta perjalanan mereka, memberikan arahan dengan tenang. "Tujuan kita berikutnya adalah Hutan Elemen, di mana Pedang Elemen disembunyikan. Setiap elemen di sana memiliki wilayahnya sendiri, dan kita harus siap menghadapi ujian dari setiap elemen."
Maximus mendengarkan dengan seksama, tapi pandangannya sesekali beralih pada Eleanor, memastikan dia baik-baik saja. Meski mereka semua tampak kuat di luar, Maximus tahu bahwa ujian ini tidak hanya menguji fisik, tetapi juga mental.
Perjalanan menuju Hutan Elemen akan memakan waktu berhari-hari. Di malam hari, mereka mendirikan tenda dan duduk mengelilingi api unggun. Cahaya api yang menari-nari di wajah mereka menciptakan suasana hangat, meskipun angin malam mulai bertiup dingin.
Alexandra merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda pada malam itu. Mungkin karena keheningan di antara mereka yang terasa lebih dalam, atau mungkin karena kesadaran bahwa mereka sudah semakin dekat dengan akhir dari perjalanan mereka. Sambil memandang api yang berkilauan, Alexandra sekali lagi mencuri pandang ke arah Alexander.
Sejenak, tatapan mereka bertemu, dan keduanya tersenyum kecil, menyadari bahwa ada sesuatu yang tumbuh di antara mereka, meskipun tidak diucapkan. Namun, mereka tidak tergesa-gesa untuk menyebutnya-biarkan waktu yang perlahan mengungkap semuanya.
Perjalanan mereka menuju Hutan Elemen tidak mudah. Hutan ini adalah salah satu tempat paling misterius di Ethelia, dan setiap elemen memiliki kekuatan dan tantangannya sendiri. Meski matahari bersinar terik, udara di sekitar mereka terasa berat. Julian, yang telah memimpin mereka dengan tenang, berhenti di depan, mengangkat tangannya untuk memberi isyarat pada kelompok.
“Kita sudah dekat,” katanya, suaranya terdengar sedikit tegang.
Alexandra melangkah lebih maju, memandang hutan di depan mereka. Hutan itu tampak gelap dan penuh misteri. Pohon-pohon besar yang menutupi pandangan mereka seakan menyimpan rahasia dari zaman kuno. Di kejauhan, mereka bisa melihat percikan cahaya aneh yang berkilauan di antara pepohonan, tanda bahwa elemen-elemen mulai beraksi.
“Jadi, apa yang akan kita hadapi di sini?” tanya Maximus, suaranya sedikit khawatir.
Julian menatap mereka dengan serius. “Hutan ini terbagi menjadi empat wilayah elemen: air, api, tanah, dan angin. Setiap elemen memiliki ujian tersendiri, dan hanya mereka yang bisa beradaptasi dengan elemen-elemen ini yang bisa melewatinya. Pedang Elemen terletak di jantung hutan, tapi untuk sampai ke sana, kita harus melewati setiap ujian ini.”
Alexandra menelan ludah, merasakan tekanan yang semakin besar. “Apakah kita harus melalui semuanya satu per satu?”
Julian mengangguk. “Ya. Dan ingat, elemen-elemen ini tidak hanya menguji fisik kalian. Ini tentang keseimbangan—dengan diri sendiri dan alam di sekitar kalian.”
Mereka semua saling memandang, tahu bahwa ujian kali ini mungkin akan lebih berat dari sebelumnya. Namun, ada sesuatu dalam tatapan Alexandra dan Alexander yang terlihat berbeda. Mungkin karena ujian-ujian sebelumnya telah membentuk mereka, atau mungkin karena rasa saling percaya yang perlahan tumbuh di antara mereka.
“Mari kita mulai,” kata Alexander, menarik napas panjang sebelum melangkah maju. Alexandra segera mengikutinya, dan kelompok itu bergerak lebih dekat ke hutan yang misterius.
Wilayah pertama yang mereka masuki adalah wilayah air. Suara gemericik air terdengar semakin jelas ketika mereka melangkah lebih dalam ke hutan. Tiba-tiba, aliran sungai besar menghalangi jalan mereka, dan airnya berputar-putar dengan arus yang deras. Di tengah sungai itu, terlihat sebatang kayu panjang yang tampak rapuh, menjadi satu-satunya cara untuk menyeberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woven Fates: A Tale of Magic and Love
FantasíaDi tengah ancaman kegelapan yang menyelimuti dua kerajaan, putri muda Alexandra menemukan kekuatan sihir yang luar biasa dalam dirinya. Namun, kekuatan itu adalah pedang bermata dua-harapan bagi kerajaan atau awal kehancurannya. Bersama-sama dengan...