Chapter-7

436 60 31
                                    

.
.
.

"Kenapa dengan wajahmu?" Evan menyentuh bagian memar di sana. Sekalipun lebam nya telah pudar namun tidak hilang sepenuhnya. Alasan kenapa Yibo tidak masuk selama dua hari.

"Hanya luka biasa."

"Ya, luka biasa sampai wajahmu seperti ini, bukan?" Arthur menekan memar-memar tersebut membuat sang empu meringis karena masih sakit.

"Katakan atau aku sendiri yang akan mencari tahu dan akan lebih rumit lagi." Yanan berkata. Ia pandai dalam IT jadi sangat mudah untuk tahu siapa penyebab luka-luka pada wajah Yibo.

"Dari sekolah atau universitas mana?" Timpal Lian dan Neo. Jika benar dari salah satu geng motor maka, tamat riwayatnya. Wang Yibo bingung hendak menjelaskan bagaimana sementara teman-temannya tidak akan percaya sekalipun dia berbohong dengan kemampuan tipu daya nya. Jalan satu-satunya adalah berkata jujur.

And see? Respon mereka persis seperti yang dia ketahui.

"Berhenti."

Tegas ke lima sahabatnya. Ia tahu maksudnya tetapi, ia tidak bisa setelah ia hampir berhasil. Meskipun hubungan mereka baru saja di mulai dengan nama pertemanan. Setidaknya ada kemauan dari musuh menjadi teman.

"Aku tidak bisa."

Rahang Evan mengeras. Setelah dipukuli hingga seperti ini, Yibo masih keras kepala."Masih ada banyak orang. Dengan satukan petikan jari, Kau bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik darinya. "

Evan berkata benar. Tidak ada yang tidak menyukai pemuda itu. Mulai dari anak remaja, mahasiswa dan sugar mommy.

Wang Yibo tidak membalas. Ia hanya menunduk. Entah memikirkan apa. Setelahnya, Yibo hanya menggeleng dan berkata."Kami sudah menjadi teman."

"Apa?" Serentak lima pemuda itu kaget. Mana mungkin anak mama itu bergabung dengan kuda liar seperti mereka. Wajahnya dan pembawaan nya lebih cocok didalam kelas dan di rumah.

"Bukan seperti kita tetapi teman pada umumnya." Jelas Yibo memperbaiki kesalahpahaman. Mana mungkin seorang Xiao Zhan yang bahkan tidak bisa membunuh seekor semut bergabung dengan pemuda liar seperti mereka. Walau bagaimanapun, ia tidak akan merusak Citra baik seorang Xiao Zhan. Kecuali, ayahnya.

"Berarti kita bisa pergi dan datang sesuka hati bukan?" Neo berpikir, mereka bisa memanfaatkan peluang untuk bolos dan terlambat sesuka hati.

"Kau ternyata cerdas sahabatku."

Saat ini mereka berdiri di depan pintu gerbang. Dan sudah terkunci. Yibo mencoba untuk menghubungi Zhan atas desakan teman-teman dan berhasil di jawab.

"Itu dia," tunjuk Yanan terhadap Zhan yang sedang menuju mereka. Yibo sedikit Sambong karena akhirnya mereka punya orang dalam.

"Pagi Zhan..." Sapa Yibo dengan senyum secerah mentari. Di ikuti teman-temannya ikut tersenyum lebar.

Xiao Zhan melihat jam tangan nya," jam sebelas siang. Kuliah siang?" Ujar Zhan sambil membuka gerbang.

"Wow, apakah seperti ini rasanya memiliki orang dalam?" Neo merasa bangga karenanya.

"Maksud mu para koruptor-koruptor itu?"

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang