"Ma, Zhan mana?" Tanya Yibo baru pulang kerja. Setelah satu bulan menangani kasus, Wang Yibo akhirnya kembali. Pikir nya, setelah pulang, Xiao Zhan akan menyambut nya seperti biasa."Mama berkunjung karena rindu putra mama tapi, setelah tiba Zhan belum juga keluar dari kamar mandi." Cheng Xiao mundur memberikan tempat untuk putranya.
"Sayang, aku pulang." Tidak ada jawaban. Yibo mulai khawatir. Meksipun Cheng Xiao bilang Zhan sudah pulih tapi bukan berarti dia sembuh.
"Salam hitungan ke tiga jika kamu tidak buka, aku buka paksa, ya?" Tidak ada sahutan lagi.
"Satu, dua, tiga...." Terdengar suara isakan. Sementara didalam sana, Xiao Zhan menangis di selah melihat alat tes kehamilan. Sudah dia setengah tahun pernikahan mereka, tapi Zhan belum ada tanda-tanda apapun. Disudut kamar mandi, ada tempat khusus penyimpanan bekas alat tes kehamilan. Tidak tahu Sudah berapa banyak yang pernah ia pakai.
"Sayang..." Yibo berhasil masuk tanpa harus dipaksa. Xiao Zhan duduk dilantai kamar mandi dengan tas pack di tangan nya. Terlihat jelas oleh Yibo dan mertuanya garis satu tersebut.
Wang Yibo mengerti sekarang," tidak apa-apa. Mungkin belum saatnya. Kita juga masih muda untuk..."
"Jangan berbohong. Aku tahu kau juga menginginkan anak. Kau hanya menjaga perasaan ku. Kau pikir aku tidak membaca tatapan mu setiap kali kita bertemu teman-teman mu. Matamu menatap anak-anak mereka. Sudah dua tahun Yibo... Lihat ini.. " diambil nya tumpakan tas pack tersebut.
"Aku bahkan tidak bisa menghitungnya. Yibo, aku ingin merasakan seperti yang mereka rasakan. Aku ingin merasakan hamil, ngidam, melahirkan, menyusui dan merawat anak-anak ku. Aku harus menunggu berapa lama lagi? Rasanya sangat menyiksa setiap kali aku melihat garis satu di sana."
Cheng Xiao memilih untuk beranjak ke dapur. Dia tahu masalah ini sangat sensitif dan hanya bisa diselesaikan secara berdua.
"Duduk disini." Mereka duduk di sofa ruang tamu. Dan seperti biasanya Yibo setiap berbicara, ia selalu memegang tangan suaminya menangkan Xiao Zhan.
"Bohong kalau aku bilang aku tidak ingin memilikinya. Tapi, bukan aku yang mengandung dan melahirkan tapi Kamu. Mau kamu hamil sekarang atau nanti, itu hak mu. Itu tubuhmu. Kamu yang akan merasakan sakitnya oleh sebab itu aku tidak pernah menuntut mu. Aku menikah dengan kamu bukan karena anak melainkan karena mencintai mu. Anak adalah bonus yang dihadiahkan kepada kita dalam pernikahan tapi bukan suatu keharusan. Makanya, aku bilang mungkin tidak sekarang tapi nanti."
"Kalau aku tahu dia datang nya membutuhkan waktu, lebih baik kita melakukannya saat pacaran." Ucap nya sembarang karena terlalu lama menunggu.
"Bukan berarti..."
"Banyak anak remaja yang hamil diluar nikah sementara kita sudah menikah justru sulit sekali untuk mendapatkan anak. Apa itu adil untuk kita?"
Xiao Zhan sering berpikir, mengapa anak remaja bisa hamil dengan mudah meskipun tanpa pernikahan. Sementara dia yang sudah menikah sangat sulit memilikinya. Sebenarnya apa yang di inginkan oleh surga? Dia sangat siap baik finansial, batin dan mental. Lalu apalagi yang ditunggu.
"Anak kita tahu kalau Daddy dan papanya belum siap jadi dia menunda kedatangan nya."
"Aku siap Yibo, sangat siap malah. Lalu apalagi yang ditunggu?"
"Kau siap tapi tidak dengan waktu mu. Sayang, finansial, mental dan batin kita sudah sangat siap. Dia tidak akan kekurangan apapun. Tapi waktu? Apakah kita akan punya waktu dengan nya? Aku kerja, kamu masih kuliah dan tinggal dua setengah semester lagi. Bayangkan dia lahir dan di titipkan kepada kakek dan neneknya sementara kita tidak punya waktu untuk nya karena sibuk. Menurut mu adil untuk nya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager Of Love✓
FanfictionTentang dua anak SMA yang mencari jati dirinya masing-masing dengan latarbelakang keluarga yang berbeda hingga menemukan kenyamanan untuk bersama. *** Wang Yibo, seorang ketua geng motor Venom pindahan dari sekolah Meizhi High School ke sekolah Xi...