"Gege?" Kaget Hima. Dia pikir yang datang mungkin salah satu dari teman-temannya. Anak itu melompat kedalam pelukannya. Hima pikir kakak nya tidak akan kembali lagi."Siapa yang... Yibo?"
Setelah satu bulan lamanya, Wang Yibo kembali tanpa harus di jemput. Dia juga takut namun pura-pura kuat demi anak gadis nya dan Xiao Zhan. Jika dia juga lemah lalu Hima dan Zhan akan berharap kepada siapa. Bayang-bayang kehilangan Yibo tujuh tahun yang lalu masih membekas di ingatan nya.
"Mama, aku baik-baik saja." Ucapnya sembari memeluk adik dan ibunya. Dia tahu kepergiannya membuat keresahan namun, ia tidak bisa pulang sebelum menyelesaikan masa lalunya dengan Sean. Setelah semuanya selesai, ia baru bisa pulang.
"Zhan mana?" Tanya sembari mencari ke seluruh ruangan tamu.
"Di taman belakang." Tunjuk wanita itu. Wang Yibo berlari ke taman belakang. Mencari sosok yang sudah sangat ia rindukan itu. Seseorang itu sedang bersama teman-temannya. Tapi dengan cara yang berbeda. Yibo mendekat untuk mematikan apa yang terjadi dengan Xiao Zhan. Semakin dekat, semakin jelas. Xiao Zhan sedang mencoba untuk belajar berdiri dan berjalan.
"Ada apa ini? Kenapa dengan kakinya?" Tanyanya bingung namun tidak ada jawaban. Sementara yang lainnya terkejut berpikir Wang Yibo adalah hantu disiang bolong.
"Darimana saja kau bangsat!" Geram Arthur meninju dada sepupunya tanpa menyakiti. Mereka berbondong-bondong ingin bertanya namun, melihat situasi, sepertinya Yibo dan Zhan butuh ruangan tersendiri.
"Zhan koma selama atau bulan sehari setelah kau menghilang tanpa jejak. Baru sadar kemarin dan harus berlatih untuk otot-otot tubuh nya karena terlalu lama berbaring di ranjang." Tutur Levin sebelum meninggalkan mereka berdua untuk berbicara.
"Zhan.. "
Tidak ada balasan apapun. Xiao Zhan fokus untuk bergerak sendiri tanpa bantuan siapapun. Melihat Zhan yang kesulitan, Yibo hendak membantu namun, Zhan menolaknya dengan terus bergerak sekalipun kakinya gemetar.
"Xiao Zhan!" Seru Yibo. Dia menangkap Pria itu sebelum menimpa bangku taman. Dan lagi-lagi Xiao Zhan menolaknya.
"Aku bisa menjelaskan..."
"Kenapa kau tidak menunggu hingga aku tiada? Apa kau tahu bagaimana aku setelah kau menghilang tanpa jejak? Satu bulan Yibo, satu bulan aku seperti melihat hari-hari terakhir ku. Kau tidak akan pernah tahu bagaimana jadi aku karena diantara kita, aku yang paling mencintai mu. Aku takut kehilangan mu, aku takut kau meninggalkan ku dan aku merindukanmu setiap detiknya. Aku sudah terlalu banyak kehilangan, mulutku tidak di berikan hak untuk berbicara, suara ku adalah permulaan sebuah peran. Oleh sebab itu, selama bersama mu aku tidak berani meminta dan menuntut karena jika aku meminta, aku takut kau berpikir aku banyak menuntut. Dan lihat, bahkan aku diam pun tidak ada yang benar-benar menjadi milikku. Yibo, Jika kau membawaku sampai disini hanya sebagai pengganti maka tolong, saat ini juga lepaskan aku secara baik-baik." Xiao Zhan tidak ingin bereaksi berlebihan tapi, apa yang ia lihat dalam tidurnya dan menghilangnya Yibo tanpa kabar membuat praduga tak mendasar melingkupinya dan membuat pertanyaan-pertanyaan tidak masuk akal menjebak dirinya sendiri. Rasanya sangat menyakitkan jika dicintai sebagai pengganti.
"Lepaskan apa? Melepaskan kamu? Lalu bagaimana dengan ku?" Permintaan ini membuat rasanya seperti Dejavu. Ia pernah di minta untuk melepaskan dan meninggalkan. Bukan berarti dia masih di bayangi masa lalu melainkan tidak ingin kisah buruk itu terjadi dan menyakiti mereka berdua. Dia tidak ingin masa lalunya yang kelam menghancurkan masa depan mereka.
"Kamu boleh menghukum, marah tapi tolong jangan meminta ku untuk melepaskan mu. Zhan, aku pergi untuk menyelesaikan sesuatu sebelum aku memulai lembaran yang baru dengan mu. Aku tidak ingin kita melangkah tanpa menyelesaikan masa laluku. Aku tidak ingin suatu saat ada pertanyaan yang muncul dan merusak mimpi kita di masa depan. Aku salah, aku bodoh dan...."

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager Of Love✓
FanfictionTentang dua anak SMA yang mencari jati dirinya masing-masing dengan latarbelakang keluarga yang berbeda hingga menemukan kenyamanan untuk bersama. *** Wang Yibo, seorang ketua geng motor Venom pindahan dari sekolah Meizhi High School ke sekolah Xi...