Chapter-13

302 43 8
                                    

Tidak perlu untuk berpikir lagi ataupun bertanya. Tanpa menggunakan pelindung hanya pakaian tipis, baju tidur berbahan satin ia berlari keluar tanpa alas kaki. Menebus derasnya hujan.

Didepan sana, seorang pemuda yang membuat nya merindu hingga nyaris mati sedang merentangkan tangan nya menunggu nya. Seseorang yang membuat nya menangis tak jelas. Seseorang yang membuat nya melewati satu minggu seperti di neraka.

"Yibo.. " ia berlari menabrak tubuh tegak tersebut, memeluk nya. Satu minggu tanpa kabar, tanpa pesan dan membuat nya hampir mati karena cinta nya, kini ia bisa memeluk nya tanpa harus kebingungan kemana ia harus mencari atau bertanya-tanya apakah salahnya.

Hari ini Wang Yibo mengambil Keputusan terbesar dalam hidup nya yang mungkin akan menyakiti beberapa orang dan membuat dirinya dan Xiao Zhan berdiri di ambang kematian. Namun, ia memiliki dua orang yang mendukung nya. Ibunya dan seseorang yang sedang memeluk nya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu. Aku tahu kau mungkin akan merasa jijik kepadaku tapi aku ingin mengatakan kalau...." Ucapannya menghilang di udara bersama dengan bibirnya yang sudah bertemu dengan milik pria yang ia cintai.

Tidak perlu berbicara, tidak perlu menjelaskan dan bertanya. Perasaan nya terbalaskan. Kebahagiaan ini tidak akan pernah ia lepas hingga maut memisahkan. Ia tidak akan mengalah seperti ibunya. Ia akan berjuang untuk cinta nya dan masa depan yang mana adalah Yibo.

Menangis? Tentu saja. Xiao Zhan trauma akan kata cinta. Ia menjadi saksi betapa menakutkan nya sebuah kata cinta. Cinta membawa ibunya dalam kematian. Ia telah berjanji untuk tidak pernah jatuh cinta dengan siapapun ketika banyak pria dan wanita datang kepadanya.

Disaat Xiao Zhan jatuh cinta, ia mencintai seseorang pria yang awalnya sangat ia benci karena terlalu bahagia dibandingkan dirinya.  Laki-laki itu telah menjadi poros hidupnya, tonggak awal kebagian nya dan kebebasan akan rasa sakit.

Dibawah guyuran hujan, kedua anak anak adam itu bercumbu. Tidak ada nafsu hanya perasaan saling mencintai. Tidak pernah terpikirkan akan ada hari dimana Yibo benarana akan memberikan hatinya kepada seseorang yang tidak seharusnya.

Xiao Zhan yang awalnya malu-malu karena tidak tahu cara berciuman dan adalah ciuman pertama nya, kini semakin berani mengikuti instingnya. Yibo membawa kedua lengan Zhan mengalunkankannya pada lehernya. Panas tubuh mereka mengalahkan dinginnya malam. Debaran jantung masing-masing membuat perut Zhan seperti terisi ribuan kupu-kupu.

Cukup lama mereka berada di adegan tersebut sebelum Yibo memutuskan untuk memisahkan tautan keduanya.

Dibawah tamaram nya lampu jalan membuat wajah basah Zhan yang di hiasai warna merah semakin indah.

Ditatap begitu intens membuat Zhan malu. Tangan nya yang berada di dada pemuda itu menekan nya. Jantung nya berdetak kian meningkat disaat Yibo membelai wajahnya dan menatapnya intens.

"Sangat cantik."

Wang Yibo tidak berbohong. Dia belum pernah melihat seseorang pria bisa tampan dan cantik dalam waktu yang bersamaan. Dia indah dan sempurna.

"A-apa yang kau..."

"Aku mencintaimu Xiao Zhan."

Blush.

Xiao Zhan merasa jantung nya akan meledak saat ini juga. Wajahnya pasti terlihat seperti kepiting rebus sekarang. Lihatlah bagaimana berandalan itu berbicara. Dia mengungkapkan perasaannya dengan penuh keyakinannya. Membuat dirinya tahu kalau hanya dia satu-satunya yang di cintai dan perlakukan seperti ini oleh Wang Yibo.

Xiao Zhan menunduk sangat dalam. Jarinya bertaut. Ia juga ingin mengatakan perasaan nya dengan penuh keberanian seperti rencana awalnya. Tapi melihat bagaimana Yibo menatap nya seperti bukan seorang berandalan membuat dia merasa ingin pingsan. Sial! Kenapa dia sangat tampan dan berani sekali?

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang