Chapter-16

259 40 14
                                    


"Aku gugup tapi tidak terlalu." Kemarin ia menginjakkan kakinya sendirian di tempat ini ketika setiap peserta ditemani oleh keluarganya. Saat itu ia harus berdiri sendiri di tengah ribuan mata. Tapi hari ini ada yang berbeda. Ia datang bersama kekasih nya dan keluarga kekasihnya.

Ternyata benar kata orang, terkadang orang asing lebih dekat dibandingkan keluarga sendiri. Yibo tidak hanya mencintai nya namun memberikan semua yang tidak pernah dia dapatkan dalam keluarga nya.

"Kamu pasti bisa. Kau adalah seorang pemenang. Melihat mu bertahan sendirian selama ini sudah membuktikan bahwa kau adalah seorang pemenang. Jika kau tidak bisa membuat orang tua mu bangga akan prestasi mu maka buat seribu mata dan telinga disini bangga kepadamu. Buat keluarga mu tahu bahwa mereka yang beruntung memiliki mu. Lihatlah ke atas sana. Dengar teriakan mereka, nama yang mereka panggil."

Xiao Zhan mendengarnya. Suara sorak dan namanya disebut oleh ribuan penonton. Ia menatap wanita di hadapannya.

"Banyak yang mengagumi mu, menjadikan mu rolle model, dan menginginkan tempat mu. Satu penolakan tidak akan berpengaruh apapun." Sambung Wang Yibo.

"Aku aja mengingat nya seumur hidupku." Hari ini dia belajar akan satu hal bahwa tidak mendapatkan pujian dari satu orang tidak akan mengurangi rasa sukacita nya. Ia boleh tertolak di didalam rumah namun, diluar sana banyak yang memujinya. Banyak yang melihat nya sebagai pion. Banyak yang bangga kepadanya dan menginginkan tempat nya.

"Go on baby."

Wanita itu menoleh ke tempat lain sambil menutup matanya dan Hima. Yibo ini tidak tahu malu sama sekali. Mencium pacarnya didepan ibu dan adiknya.

Setiap memasuki arena, rasa nya selalu gugup. Ia takut jika gagal. Tapi hari ini, jangan kan untuk takut, berpikir untuk gagal saja tidak ada.

Dia punya seorang yang mencintai nya, mendukungnya. Seorang wanita dan gadis kecil bersama ribuan mata yang sedang menatap nya. Kenapa dia tidak berpikir kalau ternyata, ice skating adalah satu-satunya yang setia bersaing nya sejak awal. Yang tidak pernah menolaknya.

"Kita sambut, Xiao Zhan dari China.."

(Ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi)

Sorak Sorai terdengar. Matanya melihat seluruh penonton hingga tiga orang asing yang baru saja menjadi keluarga nya. Seseorang pemuda yang membuktikan cintanya tidak hanya melalui kata-kata melainkan perbuatan.

"Semangat ketua OSIS."

Xiao Zhan terkejut. Tidak ada yang memanggil nya ketua OSIS selain sekolahnya. Di atas sana, satu barisan diisi teman-temannya dan juga guru-gurunya.

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang