Chapter-14

307 49 8
                                    


"Berikan undangan ini ke sekolah Meizhi." Satu bulan lagi dies natalis sekolah. Xiao Zhan harus membagikan undangan tersebut.

Ada dua sekolah yang harus ia berikan undangan nya. Sekarang siapa yang akan mengantarnya? Ia belum terbiasa naik taxi ataupun memilliki kendaraan pribadi. Belum bisa bawa mobil dan motor.

Sret

Dugh

"Akh... Mphht..." Matanya membelalak kaget. Bajingan siapa yang berani mencium nya di sekolah seperti ini. Jika ada yang melihat maka mereka akan dalam bahaya. Walau bagaimanapun, hubungan seperti ini masih sangat tabuh. Itulah sebabnya dia dan Yibo sepakat untuk merahasiakannya hubungan mereka.

Xiao Zhan memberontak namun, berhenti saat sebuah jari menyapuh telinganya. Ia tahu betul kebiasaan Yibo saat berciuman. Jemari nya sangat suka menyentuh telinganya dan pinggul nya.

Perlahan ia memasukkan undangan tersebut kedalam jas seragam nya dan mengalunkan tangan nya pada leher kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan ia memasukkan undangan tersebut kedalam jas seragam nya dan mengalunkan tangan nya pada leher kekasihnya. Merasakan ada balasan, Yibo menarik tubuh itu menempel semakin erat hingga tak ada batasan.

Suara kecupan basah terdengar di seisi ruangan tersebut membangkitkan semangat untuk melahap habis bibir sang ketua osis. Sungguh! Bibir Zhan adalah candu seperti buah delima. Yibo tidak akan pernah puas meskipun sudah sering menjamahnya.

"Mhh..." Erang Zhan. Hanya dengan ciuman, Yibo bisa membuat nya merasa begitu berharga. Ciuman membuatnya merasa di lingkupi ribuan kupu-kupu.

"Ahnn.. Yi..." Ini terlalu berlebihan. Kakinya lemas seperti jeli. Dia sudah berusaha untuk mengimbangi pemuda itu tetapi tetap saja ia belum bisa. Yibo terlalu hebat dalam berciuman membuatnya kewalahan. Yibo sendiri merasa haus akan semua tentang Zhan. Satu hari tanpa menyentuh Zhan serasa ia tidak bisa bernafas. Sayangnya ia belum bisa melewati batasan itu. Ia tahu posisi mereka dan memang karena dia terlalu mencintai Xiao Zhan.

"Sialan..." Ini masih kurang. Tapi Yibo harus berhenti bagaimana pun caranya. Tapi bagaimana caranya? Otaknya tak sejalan dengan hatinya.

Mengerti akan kegelisahan Yibo, Xiao Zhan mengambil alih dengan memutuskan ciuman mereka secara sepihak. Keputusan yang benar-benar salah.

"Shhh..." Yibo mendesis tidak terima seolah buruannya di ambil paksa darinya. Ia masih lapar dan belum puas sama sekali.

"Siapa yang mengijinkan mu memutuskan ciuman kita?" Geram Yibo. Matanya berkilat marah dengan keputusan sepihak Zhan. Yibo mencengkram dagu kekasihnya tanpa menyakiti."Aku tahu kapan akan berhenti. Di hentikan secara tiba-tiba seperti ini membuat aku tidak suka. Mengerti?"

Xiao Zhan mengangguk pelan. Mata yang tadi memerah kini mulai berubah tenang. Xiao Zhan takut dengan reaksi Yibo tadi karena reaksinya sama persis seperti apa yang ayahnya lakukan. Xiao Zhan berusaha tenang karena dia tahu Yibo tidak mungkin menyakiti nya. Hanya saja dia kaget akan reaksi Yibo yang menurut nya berlebihan.

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang