Chapter-24

121 17 8
                                    

Sean menghilang bak ditelan bumi. Tidak ada satupun yang tahu kemana perginya orang itu bahkan ketika Tuan besar Xiao tiada.

Sebelum benar-benar menghilang, Sean sempat mengirim pesan perpisahan sekaligus sebuah petunjuk yang mengarah ke meja kerjanya.

Setelah di cek, ternyata semua harta Xiao, telah dipindahkan secara diam-diam kepada Xiao Zhan sebelum Wang Yibo dan dirinya resmi berkencan. Perusahaan tersebut belum bisa ia jalankan jadi, Orang kepercayaan milik paman Yibo yang mengelola tempat tersebut sementara waktu hingga Xiao Zhan selesai dengan kuliahnya dan menentukan akan melanjutkan bisnis atau pekerja lain.

Bebas nya Wang Yibo tanpa bantuan siapapun selain dirinya sendiri. Sean pun pergi tanpa paksaan melainkan kerelaan hati. Selama terkurung, Wang Kai melakukan pekerjaan lain seperti menemui Tuan besar Xiao atas dasar memantau anak-anaknya dan juga pembunuhan berencana terhadap Yibo di hari balapan. Bersyukurlah ia tidak ikut dan akhirnya yang menggantikan dirinya lah yang harus tiada di arena balapan. Tuan besar Xiao terkejut karena seseorang yang ia hadapi adalah seorang interpol. Dan pada akhirnya meninggal setelah Wang Kai mengunggah video yang dikirimkan oleh Yibo tentang Xiao Sean yang sebenarnya sudah menikah dan memiliki seorang anak bersama pria namun dipaksa terpisah. Bukti-bukti lain yang Yibo temukan pun di beberkan ke publik.

Publik geram dan melakukan unjuk rasa atas kejatahan yang dilakukan oleh mantan wakil presiden tersebut. Tekanan demi tekanan membuat nya pada akhirnya serangan jantung. Namun, sebelum ia benar-benar tiada, ia mengejutkan Wang Kai dengan satu fakta yang sulit ia beritahu kepada Yibo hingga saat ini. Biarlah rahasia itu ia simpan sendirian. Bahkan, Cheng Xiao pun tidak tahu apa itu.

Wang Yibo sendiri tidak melanjutkan perkuliahan nya karena memilih melanjutkan tongkat estafet ayahnya. Sempat terjadi perdebatan antara suami-suami itu namun, setelah ditemukan titik terangnya dengan usaha yang memakan bulan barulah Xiao Zhan percaya.

Wang Yibo tidak akan bertugas jauh. Ia akan bertugas di Shanghai dan sekitarnya. Mengingat bagaimana Xiao Zhan sampai koma selama satu bulan karena kehilangan Yibo membuat, pemuda itu bertugas berdekatan dengan Xiao Zhan.

Xiao Zhan sendiri baru menginjak semester empat. Awalnya mereka ingin menunggu hingga Xiao Zhan selesai.  Tapi, atas kesepakatan bersama, Yibo dan Zhan akhirnya menikah. Toh, Yibo sudah bisa bertanggung jawab karena sudah memiliki pekerjaan dan dewasa. Zhan juga sudah sangat siap untuk menikah jadi, tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Satu Minggu yang lalu, hari pernikahan.

Pernikahan mereka sesuai dengan impian Xiao Zhan dengan menikah di alam bebas. Hutan nan luas dan besar itu dalam sekejap berubah menjadi tempat pernikahan yang megah. Tamu undangan yang hadir bukan dari kalangan biasa mengingat Cheng Xiao adalah salah satu putri dari almarhum raja jepang. Di ikuti dengan para kerabat Xiao.

"Aku sangat gugup, ma."

Cheng Xiao sendiri yang menjadi penata rias untuk putranya. Ia ingin memberikan nuansa seorang ibu kepada Xiao Zhan."Karena kau akan memulai babak baru dalam hidup mu. Pernikahan tidak sama seperti berpacaran. ada banyak hal yang akan kalian lalui bersama. Akan ada banyak hal yang membuat harus dewasa dalam berpikir dan mengambil kesempatan. Ketika sudah berkeluarga, akan ada banyak kata maaf, air mata dan terimakasih. Semuanya dilewati nya dengan saling percaya, setia dan saling menghargai. Ada masalah, duduk dan selesaikan hari itu juga. Jangan menunda-nunda. Jika Zhan merasa Yibo kurang, langsung katakan agar bisa di perbaiki. Karena menjalani pernikahan bukan lagi tentang aku dan kamu tapi kita. Dua tubuh yang menjadi satu."

Xiao Zhan mengingat nya. Meksipun ia tidak mendapatkan pelajaran ini sejak awal namun tidak ada kata terlambat, bukan?

"Bagaimana mana dengan Daddy masih bertahan sampai hari ini dan masih saling mencintai tanpa kurang sedikitpun?"

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang