Chapter-12

380 63 26
                                    


"Ketua kelas?"

Tidak ada sahutan. Seharusnya Yibo memberikan aba-aba ketika guru masuk namun, pria itu tidak ada. Terpaksa Zhan ambil alih karena wakil dan sekretaris nya pun tidak ada. Memang kembar siam tak bisa di pisahkan.

Setelah jam istirahat, Zhan mencoba mencari pemuda itu ke tempat biasanya mereka kumpul namun tidak ada siapapun. Ia menuju kelas lain dimana Julian, Neo dan Evan berada. Sama saja, tidak ada siapapun. Entah kemana perginya mereka. Orang-orang yang dekat dengan mereka pun tidak tahu kemana perginya Venom.

"Mama..." Cicit Yibo melihat ibunya sedang memberikan tatapan kematian kepada nya. Ibunya sampai terbang langsung dari Jepang ke China karena mendengar dari Hima kalau Yibo berada di rumah sakit.

"Bibi... Sebenarnya..." Entah siapa yang harus berbicara lebih dulu. Melihat wajah ibu Yibo, siapapun tidak akan berani berbicara.

"Kami ingin pulang."

Bukan. Bukan itu yang ingin Wulei katakan melainkan klarifikasi namun, terlalu gugup membuat mulutnya bergerak sesuai isi pikirannya.

"Kalian..." Desis Yibo. Jika saja tubuhnya tidak di infus maka sudah pasti mereka akan bergantian dengan nya. Merasakan betapa memuakan nya berada di rumah sakit, mencium bau obat dan kulit bertemu jarum infus.

"Maafkan kami Yibo." Urusan lainnya akan menjadi bagian lain setelah Yibo sembuh. Setidaknya mereka harus menghindar dari penyihir cantik itu.

"Tunggu."

"Ada apa bibi?" Arthur menelan ludah kasar. Mereka sangat tahu bagaimana ibu Yibo. Mereka berlima sudah berteman sejak sekolah menengah pertama.

"Yibo tidak akan jujur jadi, bibi bertanya kepada kalian. Yibo tidak akan di rawat seperti ini jika hanya untuk menyimpan darahnya." Enam bulan sekali, darahnya harus di ambil untuk disimpan untuk berjaga-jaga jika sesuatu yang buruk terjadi. Sebab, golden blood tidak semua orang memiliki nya. Jadi, Yibo harus menyimpannya untuk dirinya sendiri.

"Dokter menjelaskan bahwa ada luka dalam akibat pukulan-pukulan dari orang dewasa. Bibi tahu Yibo tidak akan pernah membiarkan siapapun menyentuh tubuh nya atau memukulinya. Aku tahu bela diri putraku sangat hebat. Jadi, siapa yang menyakiti putraku?" Suaminya sudah membekali putra nya dengan segala ilmu bela diri. Yibo tidak pernah sekalipun membiarkan dirinya terluka karena ia tahu konsekuensi nya.

Wang Yibo menatap tajam teman-temannya agar tidak jujur. Arthur dan yang lainnya mengerti. Ketika Julian hendak berbicara memberikannya alasan palsu, Neo terlebih dahulu menjawab," Satu beberapa lima hari yang lalu, orang-orang suruhan Ayah Zhan menculik Yibo hanya karena Zhan dekat dengan Yibo."

Yibo menghela nafas berat. Ini tidak akan berakhir dengan mudah. Teman-temannya pandai berbohong tetapi tidak dengan Neo. Di saat-saat seperti terkadang mereka menyesal menambahkan Neo.

Ruangan tiba-tiba sepi meninggalkan anak dan ibu tersebut.

"Mama___

Krak

Bolpoin di tangan nya patah membuat telapak tangan wanita itu berdarah. Melihat itu, Yibo berniat untuk turun dari ranjang namun mendapatkan tatapan tajam dari ibunya.

"Kau bereaksi berlebihan saat ibumu berdarah. Jadi bagaimana menurutmu ketika aku melihat dan mendengar kau terluka..." Ia tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Air matanya yang berbicara. Emosinya campur aduk.

Setengah mati ia dan suaminya berjuang demi keselamatannya Yibo karena jantung nya yang bermasalahnya akibat sejak di kandungan, ibunya beberapa kali meminum pil penggugur. Ia tidak boleh kehilangan banyak darah karena selain golongan darah nya golden blood, efeknya akan sangat berbahaya bagi Yibo.

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang