Chapter-8

449 65 18
                                    

.
.
.

Ke tiga remaja tersebut menatap dua lembar kertas itu dengan penuh kebencian. Entah apa yang mereka lakukan di masa lalu hingga, hal ini terjadi kepada mereka. Mungkin pernah menjadi raja atau kesatria pada suatu kerajaan atau klan sehingga, mereka yang buruk ini bisa terpilih menjadi ketua kelas.

"Baca dan cermati uraian aturan, tugas dan tanggungjawab kalian." Xiao Zhan menyodorkan dua lembar kertas berisi informasi tentang apa saja yang akan dilakukan oleh ketua kelas, wakil dan sekretaris.

Wang Yibo mencoba untuk bernegosiasi,"Zhan, pekerjaan ini sangat tidak cocok dengan kami. Masuk saja jarang. Suka terlambat dan membolos." Merendahkan diri untuk menyelamatkan diri itu juga penting.

Dan alasan yang di kemukakan oleh Yibo adalah mengapa Zhan memutuskan bersama wali kelas untuk memilih mereka sebagai pemimpin kelas. Hal itu akan menjadi langkah awal perubahan bagi ke tiga pria keras kepala tersebut. Dengan tugas yang di emban kan, mereka akan merasa tanggung jawab dan secara tidak langsung keaktifan mereka dalam belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

Hal ini bukan hanya di lakukan kepada kelas mereka melainkan kepada setiap kelas. Kepada anak-anak yang suka membolos dan jarang hadir di kelas. Ini adalah ide berdasarkan pemikiran Xiao Zhan yang di ajukan kepada wali kelas dan kepala sekolah. Tentu saja ide tersebut di terima dengan baik oleh kepala sekolah dan para guru.

"Yang aku tahu, kalian adalah siswa kelas tiga B yang sudah terpilih oleh teman-teman dan juga para guru. Jadi, tidak boleh protes dan selamat bekerja."

Jika seperti ini, waktu di luar sekolah akan berkurang karena tugas ini. Xiao Zhan meninggal kan ketiga nya dengan senyum kemenangan.

"Yes!" Akhirnya dia berhasil. Dengan demikian, tidak ada yang bisa pergi dan datang seenaknya. Di kelas lain, Evan, Neo dan Lian mengalaminya hal yang sama. Setelah ide tersebut diketahui datang dari ketua OSIS.

"Jangan bilang, mereka juga." Evan menebak nya. Jika benar demikian, maka ini adalah sebuah konspirasi besar. Kedekatan Yibo bersama Zhan bukan nya menguntungkan mereka, justru merugikan.

"Pftt..." Aku sudah membayangkan wajah mereka seperti apa. Terlebih Yanan. Memikirkan nya membuat ketiga pria itu terbahak tanpa menyadari posisi mereka dimana.

Penghapus melayang di udara bersama spidol mendarat indah di kepala bahkan wajah mereka.

"Sialan siapa yang melakukan ini. Siapa, hah? Kau..." Evan emosi sebab tinta spidol mengenai wajah tampannya. Belum lagi dengan kedua teman nya.

"Saya. Ada masalah?"

Perlahan, Evan duduk.

"Kalian pikir ini di jalanan? Bicara seperti tidak punya sopan santun. Keluar!"

Dengan senang hati.

"Maaf Loushi." Ketiga nya keluar dengan perasaan bahagia. Tidak harus terjebak dengan pelajaran matematika yang memusingkan.

"Mau kemana?" Guru BK tepat di depan kelas. Sial! Sepertinya berada di kelas adalah keputusan terbaik daripada bertemu guru BK.

"Apa dia tidak punya pekerjaan selain berpatroli seperti penjaga komplek?" Bisik Neo namun masih bisa di dengar oleh guru tersebut.

Teenager Of Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang