“Argh! Berisik banget sih. Enggak tahu apa, gue lagi sakit gigi,” batin Mita kesal saat mendengar suara ribut-ribut di sekelilingnya. Meskipun begitu, dia tak berniat bangun dari pembaringan. Rasa kantuk masih menyelimutinya, membuatnya enggan untuk membuka mata.
“Cepat, kita tidak punya banyak waktu! Periksa vitalnya!” seru Kazuki dengan panik pada para ninja medis.
“Tapi pasir ini bergerak sendiri! Kita tidak bisa mengendalikannya tanpa bantuan Shinki!” balas salah seorang ninja medis dengan frustrasi.
“Shinki tidak berada di desa. Dia sedang melaksanakan misi dari Tuan Kazekage. Itu yang dikatakan Ayara dan Yodo.” Kazuki yang merasa mengkal pun mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangan.
Ruangan perawatan di rumah sakit Sunagakure dipenuhi dengan aroma antiseptik dan suara bip alat medis yang terus-menerus bergetar, mengisi suasana dengan ketegangan yang tak tertahankan. Cahaya lampu dingin menerangi wajah-wajah cemas para ninja medis yang berusaha keras menyelamatkan Kazekage mereka.
Mita mengernyit saat suara perdebatan itu semakin jelas. “Bahasa Jepang? Apa mungkin anak kos baru yang kata Bu Rosi kemarin itu orang Jepang?” pikirnya. Dengan rasa penasaran, dia pun memutuskan untuk bangkit. “Bagus deh. Kapan-kapan gue bisa minta dia ajarin bahasa Jepang gratisan, yakan?” batin Mita licik, lalu menguap lebar.
“Eh, gigi gue udah enggak sakit lagi,” gumam hatinya dengan sebelah tangan memegangi salah satu sisi wajahnya. Keadaan di sekitar Mita temaram, dengan malas dan mata setengah terpejam, dia meraba-raba untuk mencari saklar listrik. Akan tetapi, dia malah terhuyung. Dia berguling di lantai, menggelinding beberapa kali. “Aduh, sialan!” makinya membatin seraya meringis, mengusap kepala yang terbentur.
Akan tetapi, Mita terdiam ketika matanya terbuka dan melihat dengan jelas. Sepasang kaki besar di depannya membuatnya merasa takut, menelan saliva dengan susah payah. Dengan tubuh gemetaran, dia menengadah pelan-pelan, hanya untuk melihat tangan raksasa itu mengulur ke arahnya. Dalam ketakutan, Mita memejamkan mata dan meronta. “Meow!”
Mita terpegun mendengar suara yang keluar dari mulutnya. Dia memelotot saat tak sengaja melihat pantulan dirinya di kaca lemari di sampingnya. “Meeooww!” (What the hell!) umpatnya, terkejut.
“Kucing hitam?” Kazuki menelengkan kepala sambil mengangkat kucing munchkin itu sejajar dengan wajahnya. “Ini kucing siapa?” tanyanya, tidak mengalihkan fokus dari kucing kecil yang ada di tangannya.
“Kucing? Tidak, tidak ada yang memelihara kucing di sini. Mungkin itu kucing liar,” jawab salah satu petugas medis, sembari tak berpaling dari aktivitas yang tengah dikerjakan.
Kazuki mengangguk pelan dan kembali mengalihkan perhatiannya pada Gaara yang terbaring lemah di ranjang pasien. “Bagaimana keadaan Tuan Kazekage sekarang?”
“Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi denyut nadinya masih lemah. Satu-satunya cara untuk mengendalikan pasir Tuan Kazekage adalah memanggil Shinki. Kita butuh bantuannya secepatnya. Supaya Tuan Kazekage bisa diobati dengan maksimal.”
Kazuki menghela napas gusar, lalu kembali mengusap wajahnya kasar. Dia merasa tak berdaya, sebab tiada pilihan selain menunggu Shinki pulang dari misi.
Mita menatap kosong, matanya melotot hingga nyaris keluar dari dudukannya saat melihat pria berambut merah di ranjang pasien. “Kazekage? Kazekage Gaara? Gaara … yang itu, ‘kan?” kemamnya membatin, terkejut dan panik sekaligus. Detak jantungnya berdebar kencang, rasanya seperti terjepit dalam realitas yang tak bisa dia pahami.
“Gue … enggak lagi mimpi, ‘kan?” pikirnya, merasa seolah dunia berputar di sekelilingnya. Kebingungan menyelimuti kepalanya, dan dia berusaha mencerna situasi yang terjadi. Namun, sebelum dia selesai berpikir, Kazuki memberikan titah pada seseorang.
“Buang benda ini keluar. Jangan sampai dia berkeliaran di dalam rumah sakit lagi.” Kazuki menyerahkan Mita pada ninja medis yang hendak keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Malam Gaara (Tamat) ✔️
Fanfiction"Aku tidak bermaksud menakutimu. Maaf." Gaara dengan lembut menghapus air mata di wajah Mita, menciptakan sentuhan hangat yang menenangkan. Mita-seorang penggemar berat Gaara dari Naruto-menangis semalaman setelah menonton episode di mana Gaara kemb...