"Siapa perempuan yang tadi bersama Tuan Kazekage?" tanya Hiro saat keluar dari ruang rawat Gaara.
"Entahlah," jawab Renji—ninja berambut pendek dengan corak merah di wajahnya, sambil mengedikkan bahu—menyesuaikan langkahnya dengan yang lain. "Aku pikir Tuan Kazekage punya perasaan pada Matsuri. Tapi yang ini perempuan lain."
Tiba-tiba Kaito berhenti melangkah, membuatnya tertinggal dan menarik perhatian teman-temannya yang segera berbalik menatapnya. "Kita datang untuk memeriksa keadaan Tuan Kazekage, tapi ternyata beliau sudah pulih. Luar biasa, bukan? Kekuatan Tuan Kazekage memang tak bisa diremehkan meskipun tanpa Shukaku," ujar Kaito penuh kekaguman.
"Kau benar," sahut Murai sambil menghampiri Kaito dan merangkulnya, mendorongnya untuk kembali berjalan. "Bahkan sekarang beliau memanggil seorang gadis ke kamarnya. Siapa sangka, ya? Kukira dia tidak akan pernah tertarik pada hal-hal semacam ini."
"Hmm, benar juga." Hiro mengangguk pelan. "Ini kabar baik, kalau begitu."
Mereka tak menyangka Gaara, yang selama ini tampak kaku dan tak peduli pada percintaan, kini ditemani seorang gadis. Mereka menganggap hal tersebut sebagai kabar baik di tengah tugas mereka menjaga sang kazekage.
Sementara itu, di ruang rawat Gaara, Mita merasa canggung. Dia perlahan melepaskan diri dari pelukan Gaara. "Makasih udah nolongin aku, Gaara," ucapnya sambil menunduk malu, menyibakkan rambutnya ke belakang. Mita kemudian mengangkat kepalanya, memperhatikan wajah Gaara yang tampak termenung. Luar biasa, ini pertama kalinya dia melihat Gaara dalam wujud aslinya. Jauh lebih tampan dibanding pada gambar-gambar yang pernah dia lihat. Mita tak menyangka, ada seseorang yang bisa tetap menawan meski tanpa alis.
Mata Gaara bergerak, melirik Mita dengan curiga. “Siapa kamu? Bagaimana bisa masuk ke sini?” Suaranya datar namun tajam. Lantai paling atas rumah sakit Sunagakure hanya diperuntukkan bagi pemimpin desa dan keluarganya—Kazekage yang sedang menjabat ataupun yang telah pensiun. Penjagaannya sangat ketat, tak sembarang orang bisa keluar-masuk kecuali staf keamanan Kazekage dan ninja medis yang bertugas.
Mita memijat pelipisnya, frustasi. “Lagi-lagi ngomong pakai bahasa Jepang. Gue mana ngerti, Gaara,” gumamnya dalam hati, putus asa. “Gimana caranya jelasin kalau gue enggak ngerti bahasanya? Ya Alloh, tolong aku.” Dia menengadah, kedua tangan terangkat ke arah langit-langit, memohon pertolongan. Melihat gerakan aneh itu, Gaara ikut mendongak, matanya memicing dengan bingung.
“Ada apa? Apa komplotanmu ada di atap?” tanyanya curiga.
Mita menatap Gaara dengan ekspresi penuh kesedihan, lalu tangisnya pecah. “Ya Allah, tolong Mita. Aku enggak ngerti Gaara ngomong apa. Huwaa!”
Mendengar tangisan Mita yang tiba-tiba, Gaara terkejut, dan ekspresi tenangnya seketika tergantikan oleh kerutan di dahi. "Ke-kenapa kau menangis?" tanyanya panik, suaranya datar namun dengan nada yang lebih lembut, mencerminkan keprihatinan yang jarang ditunjukkannya.
Dia duduk lebih tegak, memperhatikan Mita dengan cermat, seolah berusaha memahami apa yang terjadi. "Aku tidak bermaksud menakutimu. Maaf." Tangan Gaara terulur ke arah Mita, namun dia masih tampak canggung, tidak tahu harus berbuat apa. Meski dia tidak terbiasa dengan emosi orang lain, matanya menunjukkan ketulusan, berusaha memberikan kenyamanan di tengah kesunyian yang menyelimuti mereka.
Mita terisak, tetapi tangisnya mulai mereda. Gaara dengan lembut mengusap jejak air mata di wajahnya, menciptakan sentuhan yang hangat dan menenangkan. Mita menatap wajah Gaara, cemberut, berusaha menahan sesenggukan yang menyesakkan dadanya agar tidak meledak. Dalam keheningan itu, rasa canggung di antara mereka terasa menghilang sejenak.
Entah mengapa, Gaara merasakan bahwa Mita begitu rapuh, seakan-akan dia bisa lenyap kapan saja. Gaara sendiri tidak mengerti mengapa dia bisa bersikap seperti ini, namun satu hal yang jelas—Mita tidak menimbulkan ancaman bagi dirinya. Di dalam benaknya, muncul perasaan yang tak biasa—sebuah dorongan kuat untuk melindungi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Malam Gaara (Tamat) ✔️
Fanfiction"Aku tidak bermaksud menakutimu. Maaf." Gaara dengan lembut menghapus air mata di wajah Mita, menciptakan sentuhan hangat yang menenangkan. Mita-seorang penggemar berat Gaara dari Naruto-menangis semalaman setelah menonton episode di mana Gaara kemb...