21. Sayang

1.3K 115 12
                                    

Sekarang Salma sedang ada di kamarnya. Ia enggan membukakan pintu untuk suaminya. Padahal sudah ada 10 menit Rony menggedor pintu dan memanggil namanya.

Dia malu dan keringat dingin. Benar-benar seperti orang yang habis di tembak oleh pacarnya. Tapi mereka lebih dari sekedar pacaran.

"sayanggg, buka dong, gue gak bisa dobrak nih pintu mahal bukan pintu triplek" racau Rony dibalik pintu. Salma tertawa geli.

'apasih sayang sayang, gatau gue keringet sampe ke bol bol apa ya' ucap Salma dalam hati.

"Sal, yaudah gue coba dobrak ya" ucap Rony. Salma bangkit dari tidurnya. Ah gak mungkin bisa~

1

2

3

~brakk Ternyata Rony berhasil mendobrak pintu kamarnya hanya dengan satu kali percobaan.

"lah gampang ternyata" kemudian ia tersenyum menatap Salma yang sedang duduk di ranjang ke arahnya.

"nakal lo ya kabur terus kunci kamarnya" ucap Rony dengan senyum devilnya yang mengerikan.

Salma merinding, melihat Rony seperti ini jadi takut diterkam.

"ya emang kenapa?" jawab Salma dengan nada menantang.

"kenapa gak tunggu gue dulu kalo mau ngunci kamar" Rony mengangkat kedua alisnya dua kali.

Pikiran Salma semakin kemana-mana. Ia memandang Rony segera menutup pintu kamarnya.

"lo belum nyalain ac? pantesan gue gerah" ucapnya sambil mengambil remot ac dan menyalakannya.

Salma terus memperhatikan gerak gerik Rony.

"gue buka baju ya, sumpah panas banget" kata Rony terus membuka bajunya tanpa mendengar jawaban dari Salma.

Kemudian cewek itu menelan ludahnya dengan susah. Rony mendekat. Tanpa persetujuan kali ini ia membuka hijab Salma.

Salma masih diam di tempat, Rony tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Salma.

"eh-eh lo ngapain RONNN~"

Eitts

Salma membuka matanya kemudian melihat Rony yang terdiam di dekat pintu kamarnya.

krik krik... krik krikk

"lo.. kenapa Sal?" tanya Rony kemudian menyadarkan Salma.

'HAAA SIAL?!!! gue dari tadi halusinasi??! goblokk' Salma merutuki pikiran sialan itu. Sumpah otaknya memang harus dicuci sekarang.

Sedangkan Rony dari tadi sedang melihat pintu kamarnya, apakah rusak atau tidak. Dan syukurnya pintu kamar mereka tidak rusak Rony pun tidak perlu susah-susah untuk memperbaikinya.

Tapi ia masih memandang heran pada istrinya, sedang memikirkan apa dia sampai meneriaki namanya.

Ia berjalan mendekati Salma, Rony menatap gemas wanita yang habis menyatakan perasaan untuknya 15 menit lalu.

Dilihat Salma mengambil bantal dan menutup wajahnya menggunakan bantal.

"cilukkk.." Rony menarik bantalnya lalu menampilkan wajah Salma. "BAA!" lanjutnya terus tertawa.

Salma hanya menujukkan wajah kesalnya, tidak ada senyum walaupun sebenarnya ia ingin menyengir lebar.

"kenapa sih istriku.. ngambek mulu, ehh beneran ngambek lagi??" tanya Rony yang sedikit aneh, tapi Salma paham.

Cewek itu menggeleng cepat.

"terus kenapa? ko ngehindarin gue?" tanya Rony lagi.

Salma pun menggelengkan kepalanya lagi.

Dijodohin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang