Chapter Thirteen

752 139 17
                                    

"Rene, ini temanku. Bambam, dan Bam, ini kekasihku. Irene." Seulgi berkata sambil mengenalkan keduanya.

Keduanya saling melempar senyum dan bersalaman.

"Irene."

"Bambam."

"Jadi, ada yang bisa ku bantu, Seul?" Gumam Bambam bertanya.

"Begini, saat itu, aku pernah menghubungimu untuk mengantar mobil ke salah satu tempat temanku karena ia akan menyewanya, bukan?" Ujar Seulgi.

Bambam mengangguk sambil menyeruput kopi hangatnya. "Lantas?" Tanya Bambam. Dan terdengar helaan napas kasar yang berasal dari Irene. "Jangan bertele-tele, Bear....."

"Begini, aku ingin kau mengantar kami ke tempat temanku itu, yang menyewa mobilmu, bisakah?" Sambung Irene yang melakukan gerakan cepat.

Seperti yang pernah Seulgi janjikan satu hari yang lalu, ia berjanji kepada kekasihnya akan mencari Lalisa di Paris, namun sejujurnya, Seulgi tidak tahu harus mencari dimana, Seulgi pernah menyuruh seseorang untuk memblockir akses pencarian Lalisa melalui nomor ponselnya karena Lalisa yang memintanya, tetapi, dia harus membukanya kembali agar lokasi Lalisa dapat di temukan melalui nomor telepon, ataupun email yang tersambung, namun.. hasilnya ternyata nihil, lokasi Lalisa benar-benar tidak dapat di temukan.

Seulgi yang tadinya tidak berpikir aneh-aneh, kini dia ikut khawatir, sama halnya dengan Irene, dia memikirkan keberadaan Lalisa, dan ini satu-satunya harapan mereka, bertemu dengan Bambam yang mobilnya masih di sewakan ke Lalisa.

Bambam memyeringit. "Sorry, terakhir kali, aku menyuruh salah satu seseorang yang bekerja untukku yang mengantarkan mobilnya, tetapi.. beberapa hari yang lalu, dia tiba-tiba saja mengajukan resign...,"

"Bisakah dia di hubungi?" Tanya Irene cepat.

Bambam memasang wajah tidak yakin, namun, dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi orang itu, namun, nomor tidak lagi aktif. "Tidak aktif."

Irene mendesah pasrah, sementara Seulgi memijat pelipisnya. "Kau tahu rumahnya?" Tanya Seulgi.

Bambam menggeleng. "Tidak, tetapi kurasa, salah satu pekerja ku ada yang mengetahuinya, ingin mencoba bertanya?"

Seulgi dan Irene mengangguk serempak, Bambampun mengajak keduanya untuk ke kantor kerjanya,

Sebenarnya, Bambam tidak memiliki tempat penyewaan mobil, hanya saja, dia ingin menolong Seulgi sebagai salah satu teman dekatnya, dia menyewakan salah satu mobil pribadinya kepada Lalisa, yang bahkan dia sendiri belum bertemu kepada Lalisa, dia hanya percaya bahwa Seulgi tidak akan melakukan aneh-aneh pada mobilnya.

Dua jam berlalu, tidak terasa bahkan matahari sudah terbenam, mereka sudah berhasil menemui rumah pekerja yang mengantarkan mobil Bambam pada Lalisa, namun, rumah itu kosong, bahkan seolah tidak berpenghuni, hal itu membuat Irene semakin cemas. "Tenang, oke? Lalisa akan baik-baik saja." Bisik Seulgi sambil menenangkan, mengelus lengan Irene dengan lembut.

Bambam berdeham. "Sebenarnya, apa yang terjadi? Teman kalian hilang? Atau ada apa? Aku bisa mencarinya menggunakan plat mobil."

"Uhm, itu....,"

"Bear..." Irene mengehentikan Seulgi.

Irene lalu menggelengkan kepala lagi. "Tidak, kau tidak perlu mencarinya menggunakan plat mobilmu, karena semuanya belum jelas, aku hanya tidak ingin berita ini akan ramai, dan bagaimana jika ternyata, temanku hanya pergi berlibur, karena memang dia sedikit nakal dan susah di atur." Kekeh Irene mencoba untuk berpikiran positif.

Beautiful In Red (Jenlisa GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang