10. Hari Pertama Seleksi

649 23 7
                                    

2 hari berlalu setelah keberangkatanku ke Semarang, hari ini adalah hari tes rik psikologi pertamaku. Sudah ku persiapkan dengan matang dari jauh-jauh hari untuk seleksi ini.

Ku kenanakan kemeja putih serta celana hitam dan tak lupa juga membawa semua berkas yang mungkin akan diperlukan nantinya.

Setelah itu aku langsung menuju ke sebuah halte angkutan umum untuk menuju ke tempat seleksi, hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ketempat seleksi.

Sampai di sana ternyata banyak sekali casis yang sudah menanti untuk masuk kedalam, aku sangat kaku karena tidak ada seorang pun yang aku kenali disini.

"Hai" ujar seorang wanita yang tiba tiba ada disebelah kananku.

"Hai juga" sahutku sambil tersenyum padanya.

"Btw sendiri disini" tanyanya.

"Sebenernya banyak sih yang dari asal tempatku tetapi aku lebih memilih menyendiri hahaha" kita berdua tertawa.

Setelah itu kita berdua saling kenalan, tingginya aku taksir 165cm dengan rambut pendek seperti polwan dan kulit putih bersihnya.

Namanya risma dia berasal dari kabupaten solo, umurnya sama sepertiku 19 tahun dan baru pertama kali dia mengikuti seleksi ini.

Kami semua masuk disebuah ruangan dan mendengarkan perkataan arahan yang tak sedikit panjang dari tim penyeleksi. Disini aku mulai mengisi form soal yang nantinya akan semua casis kerjakan.

.
.

Seharian penuh otaku berkerja dengan sangat maksimal untuk tes ini, kini semua para casis pulang ketempat tinggalnya masing masing. Lain halnya aku dan risma kini sedang mencari tempat makan yang akan aku dan dia santap.

"Gimana fan tes tadi, apa ada kendala ?" Tanya risma.

"Gak ada sih ris semuanya berjalan dengan baik" jawabku.

"Kalo aku kurang yakin deh sama tes tadi" ujarnya merendahkan diri.

"Sudah... Hasil akhir nantinya tidak ada yang tahu, bisa jadi aku yang pulang lebih dulu hehehe" ujarku sambil tertawa kecil.

"Hus kamu gak boleh ngomong seperti itu, semoga aja kita berdua lolos semua tes sampai akhir"

"Aminnn.... Btw kamu ngekost dimana ?" Tanyaku

"Aku ngekost di kost'an Ibu Fitri" jawab risma membuatku kaget, kenapa bisa dia satu kost sama aku tapi tadi pagi aku tidak melihatnya.

"Loh sama dong ris aku juga ngekost disitu" kataku

"Bukannya kost itu hanya untuk perempuan ya ?"

"Iyaa... Tapi aku mohon sama Bu Fitri untuk bisa tinggal dikostnya"

"Lalu ?"

"Yaa aku dapat izin darinya dan juga pak Hendra pun tergantung pada Bu Fitri"

"Kocak tau ibu kost kita, gayanyaa ampun banget seperti ibu ibu sosialita hahaha"

"Hus kamu ris gak boleh ngomongin orang gak baik"

"Iya iyaaa..."
.
.

Seuasai makan malam diluar, aku dan risma pun pulang kekost'an. Sampai disana kita berdua bingung kenapa gerbang kost digembok, padahal jam masih menunjukkan pukul 21.25 malam, aku kebingungan gimana caranya masuk kedalam kost.

"Coba kamu hubungi Bu Fitri atau pak Hendra" suruhku pada Risma, lalu Risma pun langsung menelpon pak Hendra.

Setelah menelpon pak Hendra akhirnya tak lama pak Hendra pun keluar untuk membukakan gerbang pintu kost.

Sang PerwirakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang