Saat dijalan menuju ke rumah, sial sekali kabel penarik koplingnya putus, ku lihat pada jam tanganku sudah pukul 17.45 sore, aku kesal dan terpaksa harus menuntun motorku sembari mencari bengkel tambal ban yang masih buka."Duh.. sudah jam segini apakah masih ada bengkel yang buka"
Jalanan sangat sepi, tidak ada satu pun kendaraan bermotor maupun mobil yang berlalu lalang disini, sebab jalan ini adalah jalur alternatif menuju kota.
Ku nyalakan mesin motor supaya lampu ini menerangi jalan sembari ku dorong, sebab hari sudah petang.
Terlihat dari arah depan, sebuah cahaya lampu mobil berwarna putih yang sangat terang menyilaukan mataku. Mobil itu berhenti tepat di sampingku.
Turun lah seorang polisi dengan berbadan yang sangat gagah dan masih muda dari mobil itu, lalu dia berjalan menghampiriku.
Dia masih bujangan dan terlihat sangat gagah serta tubuhnya yang sangat berisi, kulitnya yang putih serta jengot tipis pada dagunya yang hampir tak kelihatan.
Tingginya pun melebihi tinggi badanku dan ku lihat dilehernya, pangkat dia garis satu kuning, dia adalah perwira. Ntah kenapa aku malah mengagumi sosok pria tersebut.
"Motornya kenapa mas?" Tanya polisi itu.
"I...ni pak tarikan koplingnya putus" jawabku dengan agak gugup, takut motorku disita dengannya, sebab aku lupa membawa STNK dan belum punya SIM.
"Sudah jam segini jarang sekali ada bengkel.buka" ujarnya sambil melihat jam tangannya sendiri. "Kalo begitu mari saya antar kamu pulang sampai ke rumah" ujarnya menawariku untuk menumpang di mobilnya.
Aku berfikir sejenak, jika aku pulang dengannya terus motorku gimana, masa iya aku tinggalkan motorku sendirian disini.
"Tenang, nanti motormu teman saya yang urus" ujranya membuatku lega.
Dia pun menelpon seseorang untuk datang ke tempatku berada, ntah siapa yang dia telvon.
"Ya Tuhan udah ganteng baik pulak" kataku dalam hati.
"Ya sudah mari istirahat digubuk itu, sambil menunggu teman saya datang" dia menunjuk sebuah gubuk tanpa lampu dan reot.
Tak lama aku ngobrol dengannya, datang lah sebuah mobil of road Chevrolet yang dibelakangnya untuk memuat motor.
Turun lah 2 orang dari dalam mobil dengan menggunakan baju binsik, dan salah satunya aku mengenal pria itu, dia yang tadi siang ngobrol denganku waktu di polres.
"Hah adek ini lagi ?" Kagetnya pak riyan saat menghampiriku.
"Hahaha iya pak" ku tertawa kecil padanya.
"Kamu kenal yan?" Tanya polisi yang berada disampingku.
"Baru kenal tadi siang sih hahaha" kita berempat pun tertawa berbarengan.
"Ya sudah.. mari bantu saya mengangkat motor ini ke atas mobil" ujar polisi genteng.
"Siap Ndan" jawab mereka berdua dengan tegas dan kompak bersamaan.
"Bentar pak, ini motor saya gak akan disita kan?" Tanyaku dengan gemetar, membuat mereka bertiga kebingungan atas pertanyaanku ini.
"Hahaha enggak, kami akan bantu mencarikan bengkel karena didaerah sini sama sekali tidak ada bengkel yang buka di jam ini" jelas polisi yang menggunakan seragam lengkap.
"Oh terima kasih banyak pak, mari saya bantu pak" ujarku beniat untuk mendorong motorku ke arah mobil, aku terkejut saat tangan polisi ini malah memegang tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Perwiraku
RomanceSebuah cerita cinta tentang seorang ketua Tim dan anak buahnya Penasaran dengan cerita ini, tunggu yaa... Jangan lupa follow like & komen ⚠️⚠️⚠️ Peringatan 🔞Cerita ini mengandung unsur 18+