8. Cahaya Diujung Harapan.

20 0 0
                                    

Typo Bertebaran Dimana-mana!!! Harap Waspada 🚨🚨🚨

*******

Seminggu berlalu sejak Rara menjalani operasi transplantasi jantung. Kondisinya masih tidak berubah, tubuhnya masih tetap terbaring lemah di ranjang rumah sakit VIP, di temani oleh deretan alat medis yang menjaga hidupnya.

Di ruangan itu, suasana sunyi dan penuh kesabaran. Nathan, sahabat Leonard sekaligus dokter menyelamatkan Rara tetap setia di sisiNya.

Ia berharap, di tengah ketidakpastian ini, akan ada keajaiban yang bisa membuat Rara kembali membuka matanya.

******

Setiap hari Nathan memantau perkembangan kondisi Rara dengan cermat. Jatung barunya menunjukkan tanda tanda stabil, tapi tubuhnya masih membutuhkan waktu untuk pulih.

Di balik ketenangan wajah Rara, ada perjuangan yang tak terlihat, perjuangan untuk tetap bertahan dan kembali ke dunia yang telah meninggalkannya begitu jauh.

Nathan tidak pernah meninggalkan harapan. Ia tahu bahwa gadis berhijab yang kini tertidur lelap itu memiliki kekuatan yang luar biasa.

Di tengah pemantauan rutin, Nathan menerima telepon penting dari rumah sakit. Ia di minta untuk keluar sejenak, meninggalkan ruangan.

Dengan berat hati, Nathan mengiyakan panggilan itu. Sebelum pergi, ia memandangi Rara sekali lagi, berharap bahwa ketika ia kembali, ada perubahan kecil yang dapat membawa kabar baik.

*******

Namun disisi lain dunia, Leonard tengah bergulat dengan dirinya sendiri. Sejak melihat berita skandal Rania, hidupnya berubah drastis.

Penyesalan menghantui setiap langkahnya, dan setiap kali ia mencoba melanjutkan hidup, bayangan Rara dan semua kesalahan yang telah ia perbuat selalu muncul.

Ia tidak bisa melarikan diri dari rasa bersalah yang membakar hatinya.

Malam itu di apartemen mewahnya, Leonard duduk sendirian di depan meja kerja yang di penuhi berkas berkas perusahaan. Namun, pikirannya terbang entah kemana.

Di tangannya, Leonard memenangkan foto kecil Rara—satu satunya kenangan yang tersisa darinya. Air mata yang selama ini ia tertahan, kini mengalir deras tanpa ia bisa hentikan.

”Maafkan aku... Rara. Aku seharusnya mendengarkanmu. Aku seharusnya menghargai apa yang kamu berikan padaku,”Gumamnya lirih di antara isak tangisnya.

Perasaan hampa yang melingkupinya semakin dalam. Leonard telah kehilangan segalanya. Pekerjaannya mungkin tetap berjalan baik, tetapi hatinya kosong.

Ketiadaan Rara membuatnya tersesat dalam gelombang penyesalan yang tak kunjung reda. Leonard tahu, tidak ada cara untuk membalikkan waktu. Tidak ada cara untuk memperbaiki kesalahannya.

Namun, di balik semua kepedihan itu, ada satu harapan yang tidak pernah ia sadari. Harapan yang tengah tertidur di ruangan rumah sakit di luar negeri—Rara, yang masih hidup meski tak pernah ia ketahui.

*******

Di rumah sakit, Nathan kembali setelah menyelesaikan urusannya. Ketika ia masuk ke dalam ruangan Rara, ia terkejut melihat sesuatu yang tak terduga.

Mata Rara, yang selama ini tertutup, perlahan terbuka. Cahaya samar samar masuk ke dalam ruangan melalui jendela, menyinari wajah gadis itu.

Mata Rara bergerak pelan, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

”Rara...?”Gumam Nathan tak percaya.

Rara membuka matanya sepenuhnya, menatap langit langit ruangan dengan pandangan kosong. Tubuhnya masih lemah, tetapi ada kehidupan di dalam dirinya.

Nathan hampir tidak bisa menahan emosinya. Setelah berhari hari menunggu, akhirnya gadis itu terbangun.

”Rara, kamu bisa mendengarku?”Nathan mendekat dengan hati hati, memastikan bahwa gadis itu sadar.

******

Rara perlahan menolehkan kepalanya ke arah suara yang memanggilnya. Bibirnya bergerak pelan, seolah mencoba mengatakan sesuatu, tetapi suara itu tak kunjung keluar.

Nathan mengambil tangan Rara dengan lembut, merasakan denyut nadi yang kini lebih kuat daripada sebelumnya.

”Kamu selamat, Rara. Kamu masih hidup.”Ucap Nathan dengan suara bergetar.

Rara hanya mengangguk pelan. Matanya berkedip lemah, menatap Nathan yang penuh harap.

Meski tubuhnya jauh dari kata pulih, kesadaran kecil yang baru saja muncul adalah awal dari harapan baru. Di balik segala penderitaan yang ia alami, kini di di beri kesempatan untuk bangkit kembali.

*******

Sementara itu, disisi lain, Leonard masih berkutat dalam penyesalannya, tanpa menyadari bahwa istrinya yang ia anggap telah tiada, sebenarnya masih ada.

Waktu akan mempertemukan mereka kembali, tetapi hanya Tuhan yang tahu kapan saat itu akan tiba.

Yang jelas baik Leonard maupun Rara, keduanya kini berada di jalan yang penuh cobaan dan penantian—jalan yang akan menguji hati mereka hingga titik terlemah.

                         🌹🌹🌹🌹

                     BERSAMBUNG

Maaf kalau ada kesamaan nama tokoh, Judul, Karakter dan Isi cerita karena itu merupakan ketidaksengajaan🙏🙏🙏

Maaf kalau ceritanya jelek dan tidak menarik, tapi author harap kalian suka dengan cerita yang aku buat🥰🥰🥰

Jangan lupa Like, Komen, dan Vote karena author butuh dukungan dari kalian semua 🙏🥰🙏🥰🙏🥰

Jejak PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang