15. Kembalinya Rara Ke Indonesia

12 0 0
                                    

Typo Bertebaran Dimana-mana!!! Harap Waspada 🚨🚨🚨

********

Setelah berbulan-bulan menjalani perawatan intensif di luar negeri, hari yang dinantikan akhirnya tiba. Rara, meskipun masih dalam proses pemulihan, telah diperbolehkan untuk kembali ke Indonesia.

Keputusan ini membuat Leonard merasa lega namun juga cemas. Dia tahu bahwa membawa Rara kembali berarti menghadapkan dirinya pada segala kenangan pahit dan penyesalan.

Tapi Leonard bertekad untuk menebus kesalahan masa lalunya dan memberikan hidup yang layak untuk istrinya.

Begitu pesawat mereka mendarat di Indonesia, Leonard dengan hati-hati membimbing Rara keluar.

********

Di bandara, orang tua Leonard, Edward dan Helena, telah menunggu dengan antusias. Meskipun mereka tahu kondisi Rara masih rapuh, kebahagiaan terpancar di wajah mereka.

Helena terutama tidak bisa menyembunyikan air matanya saat melihat menantu perempuannya yang tersayang kembali ke tanah air.

”Selamat datang kembali, Rara sayang,”Ujar Helena dengan lembut sambil merangkul Rara yang tersenyum tipis.

Edward mengangguk pelan, wajahnya penuh kebanggaan dan kepedulian. ”Kami senang sekali kau sudah kembali. Kami akan merawat kamu dengan baik.”

Rara, yang masih memulihkan diri dari operasi jantung dan kehilangan ingatannya sebagian, hanya bisa membalas dengan senyuman samar.

Dia masih belum sepenuhnya mengingat masa lalunya, tapi merasa hangat di tengah keluarga yang begitu peduli padanya.

Leonard telah memutuskan untuk membawa Rara ke mansion milik orang tuanya, Helena dan Edward, bukan ke mansion pribadinya.

Tempat itu penuh dengan kenangan pahit, pengingat akan setiap kesalahan yang pernah dia lakukan terhadap Rara.

Leonard tidak sanggup tinggal di sana, tidak dengan rasa bersalah yang begitu besar menghantuinya.

Di mansion orang tuanya, dia merasa bahwa Rara akan mendapatkan ketenangan dan perlindungan yang dia butuhkan.

********

Begitu tiba di mansion Helena dan Edward, Leonard dengan sabar membantu Rara keluar dari mobil, memegang tangannya dengan penuh kelembutan.

Keluarga itu menyambutnya dengan keramahan yang hangat. Setiap orang dalam rumah itu tahu bahwa Rara adalah pusat perhatian Leonard saat ini.

Dan Leonard tidak segan-segan memperlihatkan bagaimana dia kini sepenuhnya berdedikasi untuk merawat istrinya.

Setiap hari, Leonard berada di sisi Rara, merawat dan memanjakannya dengan segala cara. Dia menyuapi Rara, memastikan gadis itu makan dengan baik, memeriksa obat-obatannya.

Ia bahkan membacakan buku cerita kesukaannya untuk menenangkan pikirannya

Leonard selalu ada di sampingnya, memastikan bahwa Rara mendapatkan perhatian penuh.

Dia tidak lagi menjadi pria yang keras dan tak peduli seperti sebelumnya, kini dia adalah seorang suami yang penuh kasih, yang menaruh seluruh perhatian dan cintanya hanya pada Rara.

*******

Di mansion itu, Rara perlahan mulai pulih. Wajahnya yang pucat kini berangsur-angsur memerah.

Meskipun ingatannya belum kembali sepenuhnya, dia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Leonard yang selalu ada di dekatnya.

Namun, di luar mansion itu, Rania tak henti-hentinya mencoba mendekati Leonard.

Sejak kepulangan Rara ke Indonesia, Rania semakin gigih dalam usahanya untuk kembali masuk ke dalam kehidupan Leonard.

Dia terus mengirimkan pesan, menelepon, dan bahkan beberapa kali mencoba datang ke kantor Leonard untuk menarik perhatiannya.

Namun, Leonard sudah tidak lagi peduli pada rayuan dan godaan dari Rania. Baginya, satu-satunya yang penting adalah Rara.

Leonard telah memberikan instruksi tegas kepada resepsionis dan satpam di kantornya untuk tidak mengizinkan Rania masuk, tidak peduli alasan apapun yang dia berikan.

Dia bahkan mengubah nomor teleponnya agar Rania tidak bisa menghubunginya lagi.

Setiap kali Rania mencoba mencari celah, dia dihadang oleh petugas keamanan yang telah diberi perintah tegas.

Sementara itu, di dalam mansion, Leonard semakin menunjukkan betapa besarnya penyesalan dan cinta yang dia miliki untuk Rara.

Setiap malam, dia duduk di samping tempat tidur Rara, memegang tangannya dengan penuh kelembutan, membisikkan janji-janji cinta dan perawatan.

”Maafkan aku, Rara,”Bisik Leonard suatu malam saat Rara tertidur. ”Aku berjanji akan menebus semua kesalahanku. Aku akan melindungi kamu, selalu.”

Rara yang tertidur tampak damai, seolah-olah perasaannya mulai merasakan cinta tulus yang akhirnya diberikan Leonard.

Meski kenangannya masih buram, kehadiran Leonard di sisinya memberikan rasa aman yang tak terjelaskan.

Namun, ancaman dari Rania belum selesai. Meski dia belum tahu bahwa Rara masih hidup, obsesi Rania terhadap Leonard terus membara.

Di kepalanya, dia yakin bahwa Leonard sedang terjebak dalam kesedihan karena kepergian Rara dan bahwa dia, Rania, bisa menjadi pelipur lara bagi Leonard.

Tapi sayangnya bagi Rania, Leonard sudah menutup hatinya untuknya. Semua yang ada dalam benaknya kini hanya tertuju pada satu hal—menjaga Rara, wanita yang kini dia sadari sebagai cinta sejatinya.

-----

BERSAMBUNG..

Jejak PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang