Typo Bertebaran Dimana-mana!!! Harap Waspada 🚨🚨🚨
*******
Hari demi hari berlalu, ketegangan di mansion Helena dan Edward semakin terasa.
Leonard berada di persimpangan jalan, menghadapi dua ancaman besar dalam hidupnya Rania yang terus menghantui dengan obsesi gilanya dan ancaman kehancuran bisnis keluarganya.
Namun di sisi lain, cintanya pada Rara membuatnya semakin bertekad untuk melindungi istri yang telah ia sakiti, bahkan jika harus mengorbankan segalanya.
Leonard bangun pagi itu dengan perasaan gundah. Dia memandang Rara yang masih terlelap di sampingnya.
Wajah istrinya terlihat tenang, tetapi di balik ketenangan itu, Leonard tahu bahwa Rara menyimpan luka yang dalam, meski ia tidak lagi mengingat perlakuan buruk yang pernah ia alami dari suaminya.
Dengan lembut, Leonard menyentuh tangan Rara dan mengecup dahinya. “Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi,” bisiknya penuh tekad.
Dia lalu keluar dari kamar dan pergi ke ruang kerja, di mana dia langsung menelepon Nathan.
Nathan adalah satu-satunya orang yang Leonard percayai dalam situasi ini.
“Nathan, aku butuh bantuanmu,” kata Leonard saat Nathan mengangkat telepon.
Nathan, yang mengetahui segala ancaman yang datang dari Rania, dengan sigap merespons, “Apa yang bisa aku lakukan untukmu, Leo?”
Leonard menarik napas dalam. “Rania semakin tak terkendali. Aku butuh cara untuk menghentikannya sebelum dia menghancurkan semuanya.”
Nathan berpikir sejenak sebelum menjawab. “Rania memegang kendali karena dia tahu Rara masih hidup. Kau harus menemukan cara untuk membalikkan situasi. Tapi itu akan membutuhkan waktu.”
Leonard tahu bahwa Nathan benar. Namun, setiap hari yang berlalu hanya memberikan Rania lebih banyak kesempatan untuk menyerang.
“Aku tidak punya banyak waktu, Nathan. Aku harus segera bertindak sebelum semuanya hancur.”
“Kalau begitu, pastikan Rania tidak punya kesempatan untuk menggunakan informasi itu. Buat langkah sebelum dia bisa bergerak lebih jauh,”Saran Nathan.
Leonard mengangguk meski Nathan tak bisa melihatnya. “Aku akan menemukan cara.”
---
Di tempat lain, Rania tersenyum puas setelah membaca laporan terbaru tentang skandal Leonard yang semakin merebak di media.
Semakin banyak orang percaya bahwa Leonard adalah pria yang tidak setia, dan ini hanya permulaan dari rencananya.
Namun, di balik senyum puas itu, Rania merasa semakin gelisah. Dia telah berusaha begitu keras untuk mendapatkan Leonard, tetapi pria itu masih menolak kehadirannya.
Semua usahanya seolah sia-sia, dan ini membuat obsesi Rania semakin dalam.
“Aku harus memenangkan hatinya. Aku harus,” bisik Rania pada dirinya sendiri.
Ia merencanakan langkah berikutnya untuk menghancurkan segala yang dimiliki Leonard, berharap bahwa pada akhirnya Leonard akan kembali padanya.
Rania kini mulai menyusun strategi baru. Jika menghancurkan citra Leonard tidak cukup, dia akan mencari cara untuk menghancurkan hubungan Leonard dengan Rara.
Dalam pikirannya, hanya dengan memisahkan mereka berdua, ia bisa mendapatkan Leonard sepenuhnya.
---
Sementara itu, Leonard tahu bahwa waktunya semakin sempit. Dia harus segera menemukan cara untuk menghentikan Rania, atau konsekuensinya bisa fatal.
Sore itu, dia pergi menemui pengacaranya untuk menyusun langkah perlindungan lebih lanjut, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk Rara.
Leonard duduk di hadapan pengacaranya, wajahnya serius. “Aku butuh perjanjian hukum yang memastikan Rara akan aman, apapun yang terjadi pada bisnis atau reputasiku.”
Pengacaranya, yang sudah lama bekerja untuk keluarga Leonard, mengangguk dan mulai bekerja dengan cepat.
“Kita bisa menyiapkan dokumen dalam waktu singkat, Leonard. Namun, kau harus siap dengan segala kemungkinan. Jika Rania mengungkap rahasia ini, efeknya akan besar.”
Leonard sadar akan risikonya. “Aku siap menghadapi apapun, selama Rara aman.”
---
Di mansion, Rara mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Meskipun Leonard sangat perhatian dan penuh kasih, ia merasakan ketegangan yang tidak bisa ia jelaskan.
Terlebih lagi, sosok Rania terus membayangi pikiran Rara.
Ia mendengar beberapa pembicaraan tentang wanita itu, meskipun Leonard berusaha keras untuk menjauhkan Rania dari kehidupannya.
******
Suatu malam, saat Rara sedang duduk di balkon mansion, ia melihat Leonard berdiri di kejauhan, terlihat tenggelam dalam pikirannya.
“Leonard…” Rara memanggilnya lembut.
Leonard menoleh dan tersenyum pada Rara, meskipun senyum itu tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. “Apa yang kamu pikirkan, sayang?”
Rara menggeleng pelan. “Aku merasa… ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku.”
Leonard mendekat, mengambil tangan Rara dan menggenggamnya erat. “Tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Aku di sini untuk melindungi kamu.”
Namun, Rara tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Perasaan cemasnya semakin kuat, tetapi ia tidak ingin menekan Leonard yang sudah terlihat sangat terbebani.
Di balik keheningan malam, perang batin Leonard semakin membara.
Ia tahu bahwa waktunya untuk mengambil tindakan sudah semakin dekat.
Jika ia tidak bertindak cepat, semuanya akan jatuh ke tangan Rania yang berbahaya.
------
Bersambung...
NEXT....
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Penyesalan
RomanceCerita ini dibuat dengan bantuan AI. --- Al-Khaira Ramadhani, seorang wanita berhijab yang sederhana, menjalani pernikahan yang dipaksakan setelah kakaknya, Rania, memilih melarikan diri demi kariernya. Suaminya, Leonard , yang masih terikat pada...