17.perang bantal.

435 52 3
                                    

selepas mandi dan ganti baju mereka semua memutuskan untuk berkumpul di ruang tengah dan menonton filem horror mahu pun yang romance? antara dua itu yang  banyak di pilih itupun filem horror di karenakan ada anak kecil, si hazle.

"niatnya pengen nonton romance, tapi ada dedek hazle"ucap dyren sambil merangkul bahu hazle lalu mengacak-acak rambutnya.

"awas aja kalian kalo nonton filem itu di depan aku, aku laporin ke pak ap,"ancam hazle.

"ampun ketua, ga lagi-lagi ketua"dyren, semuanya tertawa selepas melihat tingkah laku random dari sang exp lane RRQ HOSHI itu.

"fiks ga normal"ucap skylar dengan senyumannya yang amat tengil itu, tidak sekian lama dari itu tiba-tiba satu bantal melayang tepat pada muka skylar dan ternyata lemparan itu dari dyren.

"makan tuh bantal, gimana enak lek?"ucap dyren dengan puas hati karena bantalnya sudah tepat sasaran pada musuh.

"oh gituu mainnya, mana nih bantal mau ku lempar"skylar mengambil beberapa bantal dan boneka miliknya mahu pun milik siapapun di gh, skylar hanya mengambilnya dan tidak tahu itu siapa yang punya.

"mamam tuh bantal, gimana gimanaa?"skylar berhasil melempar bantalnya tepat pada sasaran, kenanya di perut dyren doang.

"perut doangg, muka don-"belum hais berbicara sudah di lempar bantal, di karenakan ia sombong namun tetapi kali ini mengenai mukanya.

"skylar ngentod bukannya kena dyren doang, gua juga babi yang kena"ucap salah seorang dari mereka, ternyata itu idok yang habis dari dapur untuk mengambil cemilan kegemarannya namun hanya sia-sia, semuanya jatuh ke bawah dan alhasil berantakan.

idok mengambil beberapa buah bantal lalu menikamnya ke arah wajah skylar dan alhasil mereka bertiga perang bantal layaknya anak kecil yang tidak tahu malu, padahal suda gede.

"kok lu ikutan dok, ga kenal"ucap dyren sambil melemparkan boneka milik sutsujin itu, untung saja sutsujin tidak melihatnya kalau di lihat sudah tentu ia menangis karena itu salah satu boneka kesayangannya.

"ini bukannya arthur punya ya? hayo loo"ucap idok memanaskannya.

"g-gua mah main ambil ajaa bukan sengajaa, udah ah diem takut kena omel,"elak dyren dengan tangannya di belakang.

"peduli apa gua, cepuin ah"ucap skylar, baru saja selangkah kaki tiga bantal melayang ke badan skylar semua, skylar? ia hanya bisa meringis kesakitan sambil mengusap bagian yang di lempar itu.

hazle, sutsujin dan rinz merasa bosan dengan filem horornya dan sutsujin mencari dimanakah remot nya untuk menukar cerita tersebut, akhirnya ketemu lalu sutsujin bertanya mahu menonton cerita apa.

"gimana kalo pocoyo? kartun favorit akuu"saran sutsujin pada dirinya sendiri, agak seru tapi meski cukup membosankan bagi mereka.

"masha and the bear gimanaa? seruu ituu, rugi kalo ga nontonn mah kata ririnz"ucap rinz dengan senyuman lebarnya, tampak bangga sekali di wajahnya.

"MAUU, ITU AJA KO"ucap hazle dengan exited nya, kan udha rinz bilang itu udah di jamin seru.

"bolehh, kenapa ga dari tadi ya? daripada liat muka hantu jelek ini"sutsujin, nge roasting hantu di filem menjadi kebiasaan seorang sutsujin setiap kali menonton filem horor, emang jelek.

mereka bertiga menonton kartun masha and the bear sangat fokus di banding di suruh fokus ke gameplay, malahan ini lebih seru dengerin masha ketawa daripada pak ap marah-marah melulu.

"masha nya kayak azle, sama-sama tengil abis itu nangis"ucap sutsujin tersenyum tipis, hazle pula tidak terima apabila ia di mirip kan dengan si masha masha itu walau itu kenyataannya.

"kayak azle? mana mungkin azle begituu, azle mah ga tengil"balasnya dengan wajahnya yang amat songong, padahal wajah songong nya saja sudah kelihatan aura tengilnya bagaimana.

"dih ga nerima kenyataan bener."sutsujin

rinz kenapa diem doang? biasa, kartun favorit rugi kalau ga di tonton, ini waktu yang tepat buat nonton filem favorit tanpa harus di larang sama siapa-siapapun, biasanya ia di larang dan harus nge scrim.

"rin, gimana kalo aku jadi kodok emang kamu masih mau temenan ama aku?"tanya sutsujin pada rinz, rinz memiringkan kepalanya kebingungan, bagaimana bisa seorang sutsujin bertanya soalan bodoh ini.

"nggaa lahh, siapa juga yang mau temenan ama kodok, aneh pertanyaannya mahh"jawab rinz kesal, ga mungkin seorang rinz berteman dengan kodok.

"ya kan cuman nanyaa"ucap sutsujin.

"ya ya ya, udah diem aku mau nonton"rinz kembali fokus pada cerita favoritnya.

bagaimana dengan mereka bertiga? mereka masih saja berkelahi ataupun perang bantal namun kali ini lebih agresif, idok mau lempar in kursinya ke dyren katanya.

"eitss tidak kenaa, eitss tidak kena lagii"elak skylar daripada pria asal medan itu sebelum ia di lempar pakai bantal yang cukup keras itu.

"kokk kayak adaa yang kurangg? sky manaa, kok gaadaa"rinz beranjak dari sofanya dan ingin menghampiri skylar yang sedang tertawa saja dari tadi, saat rinz ingin menghampiri dirinya bantal yang cukup keras itu hampir mengenai wajahnya namun ada seseorang yang berada di hadapannya, tinggi daripadanya siapakah itu? yap, itu skylar sang kekasih yang sedang melindungi dirinya.

"sayang ririnz kamu gapapaa? gaada yang sakit kann? sky di sinii cup cup cup sayangnya akuu"ucap skylar lalu melihat keadaan rinz yang ketakutan itu, setelah itu skylar memberi kecupan di pipinya yang gembul itu lalu menatap sinis dyren.

"hehee, maaf kapten lerr"ucap dyren sambil nyengir, kayak ga bikin salah aja wajahnya padahal ada.

"ini kalo kena emang gua balas sepuluh kali lipat ke lu ya, gaada kata ampun kalo kena"ancam skylar dengan amarah kesalnya.

"ririnz gapapa skyy, tadi sky kemana aja sihh ririnz cariin tauu, kangenn pengen pelukk skyy"ucap rinz lalu skylar melebarkan tangannya untuk rinz masuk ke pelukan hangatnya tersebut.

"maaf yaa tadi ga bisa nemenin sayangg, tapi sekarang udah bisaa kann? kangen yaa utututu sayangg, gemes banget sii"ucap skylar dengan gemasnya, bagaimana bisa ia mendapatkan seseorang se gemas ini.

continued next chapter ya guys!
935 words🤍


skyrinz SKYLARXRINZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang