13.makasih.

547 48 2
                                    

setelah itu mereka berdua mungkin ada salah satu yang tidak seperti dulu, bahkan tingkahnya saja udah beda dari sebelumnya, ga riang lagi malahan kayak lebih ke cenderungan.

"d-dyren, boleh nanya sebentar?"skylar datang-datang mukanya sudah sangat cemberut, sepertinya tiada mood untuk menjalani hari ini.

"ya boleh, aku jawab semuanya"dyren tersenyum tipis dan siap menerima pertanyaan dari skylar.

"rinz kok kayak beda dari sebelumnya? dia ngga seperti dulu, ga riang kangen liat senyumannya.."skylar memberitahu nya bahwa ada sedikit kelainan darinya.

"ga riang? ga seperti dulu? lu beneran ler?"dyren sepertinya sedikit khawatir terhadapnya.

"beneran, emang muka gua kelihatan bohong? ngga ren ngga."skylar melihat dyren sepertinya panik, skylar merasa ada sesuatu yang tidak pasti pada dirinya, pasti ada sesuatu.

"ga biasanya dia gini ler, sebenarnya gua juga ngerasa gitu tapi gua berusaha buat hilangin pikiran buruk gua"dyren ternyata juga merasa hal yang sama.

"gua mau nanyain dia dulu, gua mau pastiin dulu ya?"skylar berlari pergi ke arah kamarnya rinz, rinz yang melihat skylar sepertinya sedikit panik dan kayak ingin menanyakan sesuatu hal.

"sky kenapa kelihatan panik? s-sky-"ucapan rinz terpotong karena skylar memeluknya dan bertanya.

"sayang, kamu ngga sembunyiin apa-apa kan dari sky? sky kangen liat ririnz yang dulu, mana senyumanmu rinz? aku kangen."skylar

"ga sembunyiin apa-apa sky, mungkin karena ririnz kecapeann, jangan khawatir skyy ririnz gamau liat sky gini.."jawab rinz dengan sedikit perlahan, ia tidak mahu liat kekasihnya seperti ini.

"kecapean? i-iya kalo gitu, kalo ada apa-apa bilang sama sky, jangan di pendam semua rinz ga punya tempat bercerita selain sky, sky bisa dengerin semuanya"skylar sepertinya sedikit tidak puas dengan jawabannya, tetapi ia tidak mahu memaksa seorang rinz.

"kenapa sky nanyain gitu? padahal ririnz cuman kecapean ga tidur seharian, karena nangis muluu ah"batin rinz.

"iya bakal kok, semuanya ririnz bilang ke skyy"rinz

"lucuu, sky mau samperin reren duluu i love you sayang"skylar sembari tersenyum ke arah rinz, ia tidak lupa untuk mengucap "i love you" pada sang kekasih yang sangat ia cintai.

"iyaa"balasnya.

setelah skylar mendengar balasannya ia memutuskan untuk balik ke kamarnya lagi, kayak beda tapi apa? ada yang kurang.

"sayangg balesnyaa yangg bener ah"skylar sedikit bete apabila rinz tidak membalas "i love you" nya, lucu sekali bukan pasangan satu ini? iya, selamanya.

"apaa? udah bener itu skyy"rinz berniat untuk menjailnya, karena ia sudah di jail ini mungkin balasannya.

"nggaa, ririnzz mahh.."skylar matanya tampaknya sudah mulai berkaca-kaca, menurut rinz itu lucu.

"kenapaa? bener kan ituu, gaada salahnya, coba bilang letak salahnya dimanaa?"rinz mencoba untuk menahan tawanya karena itu sangat gemas baginya.

"bilang i love you too nya ga, ririnz ga jawabb ituu"skylar

"bentar, lidah rinz keseleo ga bisa ngomong"rinz, ada saja alasannya.

"mana ada lidah keseleoo, rinz mah yang bener napa.."skylar berusaha untuk menahan air matanya dengan cara menggunakan alasan matanya gatal.

"kenapa di gosok matanyaa skyy? bilang yang bener coba, rinz ngga ngerti"rinz

"ayangg kenapaa gituu hiks, yang benerr gamauu ginii balesnyaa h-hiks tinggal jawab ngga nyuruh kamu ngemop laut juga kann? apa susahnya tinggal j-jawabb hiks, ayangg baless jangan jawabnya itu-itu a-aja hiks sky ga sukaa di gituinn, ayangg jangann ginii h-hiks"ucap skylar sambil nangis sesegukan, kali ini baru terlihat manjanya. gemas sekali.

"ririnz tadi cumann jaill skyy, ga bermaksud bikin sky sampee nangiss, siapa bayi gede akuu? udah ya jangan nangiss"rinz tidak tega melihat skylar sampe nangis sesegukan gini, ternyata lucu juga dengan hidungnya yang memerah matanya yang sembab.

"ayangg jaill, ga sukaa ginii kan tinggal baless apa susahnya rinzz hiks, ayang jailnyaa berlebihann gamauu kayak ginii h-hiks gamauu sky gamauu"skylar bukannya makin tenang malah makin deres air matanya, rinz yang merasa kasihan ia langsung memeluknya dan mengelus kepalanya.

berlebihan? padahal kalo skylar yang menjailnya lebih teruk di banding rinz yang menjailnya, skylar mungkin jarang di jailin kali ya?

"skyy ngga boleh nangiss, gantengnyaa ilangg skyy"rinz melonggarkan pelukannya dan terlepas, setelah itu rinz menghapus air matanya.

"berarti sky kalo nangis ngga ganteng? yaudahh rinz doang yang ganteng, cantik, lucu, gemesin, sempurna."ucap skylar, semuanya kau borong.

"ngga gituu, maksudnya ginii kalo sky nangiss itu kann gantengnya ilang, bukannya ngga ganteng ya malahan lebih lucu ajaa, ngertii nggaa?"rinz berusaha untuk memujuk bayi gede satu ini, sepertinya bayi kalah daripada skylar yang terlalu manja ini.

"sky ganteng! bukan lucuu ayangg, yang lucu cuman rinzz"skylar tidak terima apabila ia di sebut "lucu" ia malahan lebih memilih di panggil "ganteng."

"iya ganteng, sky tau ga rinz suka banget sama cowoo inii, mau tauu ga namanya siapaa?"rinz

"ayangg! h-hikss gamauu tauu, gamau tau namanyaa, gamauu tau semuanyaa hiks, pokoknya gamauu tauu a-ayangg hiks"skylar kembali menangis dan kesal terhadap rinz.

"namanyaa schevencko david tendean, ituu orangnyaa, ririnz suka banget tauu ama diaa"rinz, skylar dari tadi merasakan bahwa ia di jail namun ia susah untuk dibohongin.

"gatau, ga kenal."skylar membalikkan tubuhnya dan membungkus dirinya dengan cara memakai selimut.

"kalo sky masih ngambek ririnz ga bakal nyuruhin buat ciumin bibir ririnz lagi"ancam rinz, skylar dengan pantas menatapnya dengan hidungnya yang memerah.

"m-mauu kiss, yang bilang sky ngambek siapa? gatauu"ucap skylar.

rinz hanya mengangguk berarti boleh, skylar langsung mencipok bibir rinz yang lembut dan manis. rasanya seperti strawberi tapi ini lebih manis dan enak.

"emnh! enghh~ mmphh!"rinz tidak sengaja mendesah yang membuat skylar semakin sange dan kasar.

"udhahh s-skyhh! hmphh~"rinz menepuk dada skylar yang di artikan bahwa nafasnya kehabisan, skylar sangat menikmati bibir manis rinz itu namun tetapi permintaan skylar di luar nalar.

"rinz boleh ya? mau.."skylar sebenarnya tidak tega melakukan ini tetapi ia sudah telanjur tegang.

"malem aja, kalo siang gini ga bisaa skyy"rinz tersenyum manis ke arah skylar dan skylar hanya bisa mengangguk faham.

"beneran boleh nanti malem? sky ga berani lakuin itu ke sayang.. sky gamau liat rinz sakit gara-gara sky.."skylar menundukkan kepalanya ke bawah karena ia sungguh khawatir.

"gapapaa skyy, ririnz sebenarnya juga pengen tau rasanya tapi takut sakit"rinz

"beneran? ga ah, gamau"skylar menolak karena ia masih tidak tega melakukan hal tersebut.

"aku cuman bisa ciuman aja udah cukup, gamau berlebihan rinz sayang"skylar sembari tersenyum manis, ia suka apabila melihat wajah rinz yang begitu manis dan cantik di matanya.

"makasih ya udah hadir di hidupku, rinz sayang kamu berarti buatku, maafin kalo kata-kataku kemarin yang bikin hsti kamu tertusuk sampe trauma parah"skylar mengenggam tangan rinz lalu ia mencium punggung tangan rinz, romantis sekali.

"udah aku maafin sky.. udah dari hari itu aku maafin, jadi berhenti bilang maaf ya? ririnz gamau liat sky minta maaf gini padahal aku udah maafin, ikhlas sky ikhlas bukan terpaksa"rinz

"iya sayangnya aku, cinta aku, jiwaku, kekasihku, kalo sky kehilangan kamu udah setengah hidupku hilang sayang.. kamu udah berarti buatku jangan pergi ya? aku juga gamau ada yang menimpa hubungan kita ini, aku gamau hal itu terjadi lagi seperti semula."skylar

"ga bakal, udah ya? ririnz takut kalo ceritanya gini, ririnz takut hal itu terjadi pokoknya ririnz mau di samping sky ajaa"rinz

"iyaa sayangnya akuu, aku sayang banget sama kamu tau"skylar menyisir surai rambut rinz menggunakan jarinya.

tbc..
1203 words.
sekian, terima kasih udah baca dan vote.


skyrinz SKYLARXRINZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang