Pria berkulit putih berjalan memasuki gedung kantor nya, di setiap langkahnya sesekali ia tersenyum saat seseorang menyapanya.
Melangkah memasuki lift dan memencet lantai paling atas, setelah pintu terbuka ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.
"dimana dia? apakah dia belum datang?" batin nata saat melewati ruangan sang boss yang masih kosong.
Kembali dia melanjutkan langkahnya memasuki ruangannya lalu menghempaskan bokongnya di atas kursi.
"humm, sekarang apa yang harus ku lakukan" ucapnya seraya melipat kedua tangannya
Tiba-tiba sebuah ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya
"ya masuk" ucap nata
Pintu terbuka menampakkan seseorang bersetelan formal lengkap.
"Est, ada apa?" tanya nata
"tuan archen menyuruh mu untuk ke mansion nya" balas est
Nata menautkan alisnya "untuk?"
"aku tidak tahu"
"baiklah, tunggu sebentar"
Setelah itu nata dan est bersama-sama turun ke loby, sebuah mobil sedan hitam sudah menunggu mereka di sana.
Seorang pengawal membukakan pintu untuk nata dan mempersilahkan nya masuk sedangkan est duduk di kursi kemudi.
Mobil itu mulai melaju menuju mansion milik archen, selang beberapa menit mereka sampai di sebuah mansion yang begitu besar dan mewah.
Setelah pagar terbuka est kembali melajukan mobilnya memasuki pekarangan mansion itu.
Seorang pengawal menyambut kedatangan mereka, nata dengan canggung turun dari mobil dan melangkah memasuki mansion itu bersama est.
Didalam nata melihat atasannya itu sedang duduk di ruang tamu sambil memegang sebuah tablet ditangan nya, ia sangat serius hingga tidak menyadari kedatangan nata dan est.
"Permisi tuan archen, sekertaris anda sudah datang" ucap est
Mendengar itu archen menoleh kearah mereka berdua.
"baiklah, ayo berangkat sekarang" ucap archen lalu beranjak dari sofa
Nata mengernyit bingung tidak mengerti maksud bos nya itu
"berangkat kemana?" tanya nata heran
"kau dan tuan archen akan perjalanan bisnis ke Swiss sekarang" jelas est
Nata melongo, apa-apan kenapa tiba-tiba sekali. Dia belum menyiapkan diri.
"maaf, tapi saya belum me-"
"tidak perlu, saya sudah menyiapkan semua kebutuhan mu" potong archen sambil melirik ke arah kopor coklat yang di pegang oleh salah satu pelayan nya.
"tap-
KAMU SEDANG MEMBACA
Startel [End]
RomanceNatachai Nalendra Maurer, sosok laki-laki manis yang merasakan rasa sakit yang mendalam di hati nya seperti ada beban berat yang menghimpit tanpa pernah melepaskannya. Di dalam dada, perasaan itu membara sekaligus dingin, mengombang-ambingkan hati a...