Chapter 20

339 23 1
                                    

Seorang remaja laki-laki berwajah manis berumur delapan belas tahun sedang menemani adiknya bermain di taman bermain kecil di dekat rumah mereka.

Remaja manis itu duduk di kursi taman sambil memperhatikan adiknya yang berumur delapan tahun sedang asyik bermain.

Mereka sedang menunggu ibu mereka yang berbelanja di supermarket terdekat.

Suasana taman bermain ini sangat sepi di malam hari, hanya mereka berdua yang ada di sana.

Seorang pria paruh baya datang menghampiri remaja manis itu

"hai anak sialan, ternyata kau masih hidup. kupikir pria itu sudah membunuhmu" ucap pria itu yang berdiri di hadapan remaja manis itu

Tubuh remaja manis itu tagang, matanya mulai memancarkan rasa takut ke arah pria paruh baya di hadapan nya

"kenapa anda kesini, tidak puaskah anda menghancurkan keluarga saya?" lirih remaja itu

"aku belum puas, seharusnya kau mati saja. kau sangat mirip dengan perempuan sialan itu"

"anda gila"

"yah saya memang gila"

Tanpa aba-aba pria itu mengarahkan pistol kearah remaja itu lalu menarik pelatuknya.

Dorr

Remaja itu menutup matanya namun tidak merasakan sakit sama sekali, perlahan ia membuka matanya dan mendapati ibu angkat nya berdiri di hadapan nya berusaha melindungi tubuh remaja itu dari tembakan.

Tubuh wanita paru baya itu luruh ke tanah, kini bagian perutnya berlumuran darah. Dengan tangan bergetar remaja itu menangkap ibunya, ia menopang kepala ibunya di paha kecilnya.

"IBU!!!"

Pria yang baru saja menembak ibunya itu langsung pergi entah kemana.

"Ibu kumohon bertahan lah" lirihnya, tangannya bergetar saat memegang luka tembak di perut ibunya.

"TOLONG, SIAPAPUN ITU TOLONG KAMI HIKS" teriak remaja itu meminta pertolongan

Anak laki-laki berumur delapan tahun itu menghampiri kakaknya yang sedang menangis.

"kakak, ibu kenapa?" tanya anak kecil itu polos

Remaja itu tidak mampu menjelaskan ke adiknya akan apa yang terjadi, segera ia merengkuh tubuh adiknya dengan erat seolah-olah takut kehilangan adiknya itu juga.

Nata terbangun dari mimpi buruk nya napasnya terasa berat dan cepat, seolah-olah masih terjebak dalam ketegangan mimpi. Jantungnya berdegup kencang, dan keringat dingin mulai membasahi dahinya.

Ia menoleh kearah archen yang masih tidur lelap disamping, saat terbangun tadi nata memang tidak bersuara sedikit pun.

Setelah menenangkan dirinya, pria manis itu beranjak dari tempat tidurnya lalu turun ke lantai bawah

Ia mengambil segelas air di dapur lalu berjalan kearah ruang tamu dan berdiri di depan kaca menatap hamparan laut di hadapan nya yang tampak indah di malam .

Saat ini nata berada di rumah sederhana milik nata yang ada di sekitar tepi pantai, rumah ini hanya berdiri sendiri di pantai sunyi ini. Mata nya menangkap biola kesayangan nya yang tersimpan manis di atas nakas yang berada di pojok ruangan, segera pria itu mengambil nya.

 Mata nya menangkap biola kesayangan nya yang tersimpan manis di atas nakas yang berada di pojok ruangan, segera pria itu mengambil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Startel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang