vadellion datang dengan begitu rapi, menggunakan jas berwarna abu-abu dengan sepatu hitam. Dibelakangnya ada gito yang sejak tadi mengikuti langkahnya memasuki sebuah restoran bintang 5.
"yang datang anak pemilik perusahaan, jadi lo harus bisa meyakinkan dia" ujar gito yang membuat vadellion mengangguk sambil tersenyum miring.
'akhirnya kita ketemu lagi'
"dimana?" tanyanya tanpa melunturkan senyuman diwajahnya.
"diseberang sini" ujar gito mengarahkan vadellion.
vadellion pun berjalan dengan pasti, begitu gagah saat memasuki sebuah ruangan yang ternyata sudah ada 3 orang didalamnya. satu orang wanita dan 2 laki-laki yang mungkin berumur 35 tahun atau lebih.
"maaf membuat kalian menunggu" ujar gito mewakili vadellion yang sejak tadi menatap kearah wanita yang mungkin juga sejak tadi menatap vadellion
"selamat datang dijakarta, dan senang bertemu dengan mu kembali, Fiony mito hayashi" ujar vadellion dengan tatapan tajamnya, senyum miring tidak lupuk dia berikan kepada gadis dihadapannya, membuat gadis yang disapanya ikut tersenyum sinis.
"aku pikir siapa yang ingin bertemu dengan ayahku, ternyata hanya seorang pengusaha milan?" sindirnya yang membuat vadellion ikut tersenyum sinis.
"pengusaha milan ini berhasil membuatmu merasa tersaingi, siapa yang tidak ingin bekerja sama denganku? bahkan Mr. Hayashi sudah menginginkan kerja sama itu andai kamu tidak mengancamnya" sindir vadellion kembali yang membuat suasana ruangan tersebut begitu tegang.
vadellion mengambil duduk dihadapan fiony, duduk dengan tenang dan menghiraukan tatapan berbahaya gadis jepang itu.
"lexi Vadellion, kamu sadar dengan posisimu?" ujar fiony yang membuat vadellion mengedipkan bahunya.
"bukan kamu yang menentukan posisiku, fiony! berhenti membuat kekacauan diperusahaan ayahmu" ejeknya dengan kepala yang dimiringkan ke samping "berhenti menjadi sampah keluarga hayashi"
fiony mengepalkan tangannya lalu meraih gelas disampingnya lalu melempar kearah vadellion.
pranggg
semua orang terkejut tapi tidak dengan vadellion yang malah tertawa melihat bagaimana fiony dihadapannya. sedikit mengenai dahi vadellion, tapi itu tidak masalah dibanding dengan wajah kesal gadis dihadapannya.
vadellion mendapatkan hiburannya sendiri.
"kamu tidak pernah berubah! masih sangat pemarah, pantas saja freyan tidak mau dijodohkan denganmu, rubah jepang yang begitu buas" ujar vadellion mengejek yang membuat fiony ingin kembali melempar barang yang ada diatas meja.
"fiony-sama! tolong tenanglah!" ujar salah satu pria yang sejak tadi hanya berdiri ketakutan.
vadellion tertawa lalu menatap kearah fiony dengan tatapan mengejek "semua keributan ini, saya anggap sebagai tanda kalau kamu setuju" ujarnya lalu berdiri dari hadapan fiony.
"aku akan membatalkan semuanya" teriak fiony menatap nyalang kearah vadellion.
vadellion terdiam lalu kembali menatap fiony yang menatapnya kesal.
"menurutmu apa yang akan dikatakan Mr. Hayashi jika mengetahui anaknya pernah hampir menjebak freyan dan membuat sahabatku harus berada di milan hingga saat ini" ucap vadellion dengan tatapan datar menatap fiony yang terdiam "aku bisa saja membunuhmu saat itu fiony, tapi flora melarangku! jangan membuatku harus membuatmu tidak bisa kembali ke jepang"
vadellion tersenyum lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut, meninggalkan gito yang bertanya-tanya akan apa maksud dari perkataan vadellion, serta fiony yang juga sedang mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF (DELSHAN)
Fanfictionkatanya cinta harus memiliki feedback, tapi bagaimana jika mereka memiliki perasaan yang sama kuat tapi tetap saja terlihat toxic karena satu hal. posesif ketika dia mulai menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu, maka tidak ada seorang pun yang bol...