hendery sekarang berada di luar apartemen haechan, tetapi.. mengapa disana banyak mobil polisi? apa adiknya itu membuat kesalahan fatal?
hendery berbalik dan pergi kembali ke mansion. ia kesini karena disuruh oleh mae-nya dan juga haechan itu mendapat kasih sayang lebih dari mae-nya ini.
setelah sampai dirumah ia menemukan mae-nya dengan keadaan mengenaskan, kepala yang berlumuran darah dan terdapat pecahan beling disekitar mae-nya. ia melihat ke sofa dan ia terlihat tenang dan sudah terbiasa.
sekarang pandangan hendery jatuh kepada perempuan dengan baju kurang bahan yang berada disebelah papanya, emosi hendery memuncak sudah tidak bisa dikontol lagi.
ia tak habis pikir dengan papanya ini, istrinya lagi sakit keras dan bukannya inisiatif untuk menemani istrinya berobat malah ini selingkuh dan menambah sakit yang ada.
Ga waras -batin hendery
hendery memukul kepala papanya dengan sapu, papanya yang mendapat serangan dadakan tidak bisa menghindar dan akhirnya jatuh pingsan.
selingkuhan papa yang melihat kaget lalu segera melempar tatapan tajam ke hendery.
"APA-APAAN KAMU?!" tanya perempuan itu sinis
"kenapa? yang disamping lo itu juga papa gue, jadi terserah gue kalau mau ngapain."
"lo siapa, hah? tiba-tiba datang kayak jelangkung tau ngga?!"
"sebelum lo datang keluarga gue harmonis tapi saat lo datang keluarga gue jadi ngga harmonis lagi, lo tau jalang kan?"
"cih, harmonis kata lo? papa lo udah cerita sama gue, dia tuh udah bosan sama mama lo yang penyakitan asal lo tau. papa lo juga bilang kalau dia benci sama lo."
"lo pikir gue percaya? sorry, gue ga sebodoh yang lo kira untuk percaya sama omongan ular kaya lo! dasar jalang." asahi pergi meninggalkan rumahnya dengan mae-nya yang berada di punggungnya untuk diantarkan ke rumah sakit.
dia berharap bahwa mae-nya tidak kenapa-kenapa, jika ia mendengar kalau mae-nya meninggal, maka ia tak segan untuk membunuh haechan dan papanya.
hendery terus-menerus berdo'a, hendery yang tadinya fokus tiba-tiba kaget karena merasakan ada sesuatu yang menyentuh bahunya, ternyata teman seangkatannya yang hendery kenal namun jarang berinteraksi.
"hai, lo hendery kan?" tanya temannya itu.
"iya itu gue, lo kenal gue?"
"iya, oh ya nama gue xiaojun. kita seangkatan namun beda kelas, salam kenal"
"ohh oke"
suasana yang tadinya tegang tiba-tiba berubah menjadi canggung karena biasanya mereka hanya saling melihat dan tidak berani untuk menyapa duluan.
"eum...dery? lo mau jenguk siapa disini? maaf ya kalau lancang nanya kaya gitu. kalau misalnya gamau jawab gapapa kok, beneran!" ucap xiaojun tak enak, padahal hendery cuman sedikit mendekat ke arah xiaojun.
hendery tersenyum.
"ganteng banget, anj" batin xiaojun berteriak histeris.
"gue lagi nunggu mama gue, kepalanya tadi kena lempar kaca. dan yang melemparnya adalah papa gue sendiri" hendery menundukkan kepalanya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca, xiaojun yang mendengar merasa bersalah.
"ah-- hendery sorry, I'm also sorry I hurt your feelings because of my question"
hendery hanya diam, ia berusaha tak mengeluarkan air mata namun semua itu gagal dan akhirnya ia menangis.
xiaojun yang merasa hendery butuh sandaran lantas memeluk hendery dan berusaha menenangkannya.
☆☆☆
"biarin mereka mati."
"lo serius? kalau mereka mati itu bukan urusan gue lagi melainkan urusan lo dengan polisi jika ketahuan."
"ck, iya dah. pastiin kalau mereka semua mati jika tidak maka kalian yang akan mati ditangan gue." setelahnya haechan mematikan telepon tersebut secara sepihak.
haechan pun kembali ke sofa dan ternyata mark tertidur dengan posisi yang tidak masuk akal yaitu kepala dan tangannya berada dibawah lalu kakinya berada di atas sofa.
haechan yang melihat panik seketika karena jika mark bangun maka ia akan merasakan pusing tiba-tiba.
ia segera berjalan menghampiri dan menggendong mark lalu pergi meninggalkan ruang tamu tersebut.
keesokan harinya haechan bangun lebih dulu karena mendengar handphonenya berbunyi, ia segera mengangkat telfon.
"halo?" suara serak haechan terdengar
"woi ini udah mati semua, lo mau kubur sekarang?"
"udah lo pastiin belum?" tanya balik haechan
"itu loh siapa sih namanya, dia yang terakhir datang kesini selain kita, masih ada nafasnya sedikit."
"doyoung atau jeno? keluarin aja yang satu itu."
"oke."
"mereka berdua kamu apain, chan?" terdengar suara mark yang baru saja terbangun.
haechan panik.
"E-enggak, ga diapa-apain kok" jawab haechan dengan ekspresi yang berusaha untuk tenang dan tidak terlihat mencurigakan.
"bohong! jawab jujur dulu ngga?!"
"dibilang ga ngapa-ngapain juga"
"jawab jujur SEO HAECHAN!! lo gabisa seenaknya sama keluarga gue, lo kalau mau ngapain tuh sama gue aja jangan ngelibatin orang tua gue!"
"gue mau ketemu sama mereka sekarang atau gue nekat potong leher ini di depan mata lo." lanjut mark, haechan yang mendengar hanya pasrah dan menyetujuinya.
"lo jangan kayak gini. Oke--kita pergi nemuin orang tua lo."
mark pun langsung bersiap, setelahnya mereka segera menuju tempat penyekapan orang tua dan abang mark.
disana mark melihat orang tuanya seperti telah dimandikan dengan jas hitam yang sudah melekat ke tubuh mereka lalu diletakkan ke peti mati.
"PAPA! BUBU! HIKS, KENAPA LO BUNUH ORANG TUA GUE HAECHAN? JAWAB!" ucap mark terisak sembari memeluk tubuh dingin milik taeyong dan jaehyun.
"abang.. abang doy bangun!! nanti siapa lagi yang gue ajak untuk ngedrakor selain lo? hiks, ABANG!!"
"You're really crazy, chan! You.. are too obsessed with me!?"
"YES! IT'S IN REALITY THAT I'M TOO OBSESSED WITH YOU BUT THIS IS BECAUSE YOU ALWAYS THOUGHT I WAS YOUR FRIEND EVEN THOUGH I WANT US TO BE MORE THAN FRIENDS!!"
"You shouldn't be like this, Seo Haechan!"
"If I say I like you in a nice way, will you really accept it?"
"No, I won't accept that."
"nah kan, berarti tindakan gue benar kan?" tanya haechan
"haechan, I hate You." mark berlari meninggalkan ruangan tersebut dan setelahnya segera haechan menyusul mark.
☆☆☆
"dery maaf banget nih, adik gue udah siuman dan dibolehin pulang sekarang, gue pulang dulu ya?" ucap xiaojun setelah mendapat pesan dari orang tuanya.
hendery menaikkan alisnya sebelah "hm..? iya gapapa, makasih ya udah nemenin gue semalaman ini."
xiojun tersenyum "iya sama-sama, itukan gunanya seorang teman hehe. gue do'ain nyokap lo bentar lagi siuman." ucap xiaojun sembari mengelus surai coklat milik hendery.
hendery menganggukan kepalanya dan membalas senyum xiaojun "iya jun, semoga aja"
☆☆☆
TBC.
SELAMAT MENIKMATI.
TAYANG : 22 OKTOBER 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSES WITH M? [ DONGMARK ]
Genç Kurgubaca aja mah.. kalau seru jangan lupa vote book ini😉 BOOK INI SUDAH END PADA TANGGAL 25 OKTOBER 2024.