Final Chapter: Posesif Itu Genetis

246 45 36
                                    

"Ini aku membawa paspormu, Haiden! Benda ini terjatuh di depan pintu kamarmu!"

Haiden terkejut karena Nicky muncul untuk menyusulnya—tapi dia seribu, dua ribu, bahkan sejuta kali lebih terkejut karena ada dua makhluk jadi-jadian yang berlari di belakang Nicky, jauh lebih cepat dan terlihat sangat siap untuk meringkusnya.

"Woi, bisa-bisanya si kutu kupret mau kabur ke luar negeri!"

"Jadi emang kayak gini ya kelakuan cowok red flag yang sok jagoan!?"

Bukan hanya Haiden dan Nicky yang terkejut, orang seisi bandara juga menoleh pada dua sumber suara yang petentang-petenteng tanpa peduli diamuk massa.

"Orang kayak gini enaknya diapain, Bang?"

"Memangnya dia orang!?"

"Lha terus kalau bukan orang apaan? Titisan genderuwo?"

"Bisa jadi, kan genderuwo suka ngehamilin orang!"

WHAT!!?

Entah apa yang dipikirkan oleh kakak-beradik sialan itu sampai tega membuat Haiden sepenuhnya kehilangan muka.

Mau ngajak berantem di sini, tidak mungkin.

Petugas security akan berbaik hati melempar mereka ke jalanan, atau lebih buruk lagi: ke kantor polisi.

"Mereka kenapa?" Nicky yang berdiri di sisi Haiden, berniat melindungi (2 lawan 2 lebih adil dibanding 1 lawan 2), bertanya sambil mengerutkan kening. "Kesambet?"

"Probably," Haiden seketika berniat untuk pura-pura tak kenal. "Abaikan aja."

"Enak aja abaikan!" Jian hampir berubah jadi titan. "Adikku yang bloon itu bisa kamu abaikan, tapi aku dan abangku? Jangan harap!"

"Astaga," Nicky tak menyangka Raja dan Jian Syailendra terlibat cinta segi empat dengan Haiden dan Shea. "Kamu PHP-in mereka semua? Demi apa?"

Jadi ini Haiden x Jian, Haiden x Raja, Haiden x Shea?

Bjir.

"Jangan berpikir macam-macam, bukan kayak gitu maksudnya." Haiden menyela pikiran Nicky yang meliar ke mana-mana. "Tapi mereka ngomong apa sih tadi? Aku nggak denger."

"Kamu genderuwo," Nicky mencoba menjadi translator bahasa kuyang, "dan suka ngehamilin orang."

Haiden loading. Menatap Raja dan Jian yang bersungut-sungut sambil mengacungkan tinjuan.

"Memangnya iya?" Jangan tahan Nicky kalau dia ingin menampar Haiden sekarang juga. "Siapa—"

Dan seketika ia teringat:

"SHEA?! ASTAGA! YA AMPUN! JADI BENERAN SHEA!?"

Nicky menatap kakaknya dengan bingung.

Ya jangan tanya saya, kan kamu yang berbuat...

"SHEA KAN MAKSUDNYA!?" Haiden mengguncang-guncang pundak Nicky. "SHEA KENAPA!?"

"Sumpah aku nggak tahu, argh sakit!"

"NICK, KENAPA KAMU NGGAK BILANG SAMA AKU, SIH?!"

"Haiden, aku nggak tahu apa-apa! Ini pundakku hampir rontok kayak kena gempa bumi!"

"TAPI MEREKA BILANG SHEA HAMIL, NICK!!!"

"Ya tanya aja mereka! Atau tanya dirimu sendiri!"

"YA AMPUN AKU HARUS GIMANA, NICK!?"

"Ya mana aku tahu, Bambang!"

Siapa pula itu Bambang!?

Karena frustrasi, Haiden mulai buntu dan bahkan tak tercetus untuk nanya baik-baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brothers Complex | ENHYPEN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang