🍁13🍁

5 5 0
                                    

Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.

Langit siang itu tampak menggelap tanda sebentar lagi turun hujan. Andrew melirik smartwatch yang melingkar dipergelangan tangannya, dia menyentuh layar smartwatch yang menampilkan wajah Lisa.

Andrew berdecik ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 1 siang dan Lisa belum selesai bimbingan skripsi.
Tidak lama kemudian hujan turun dengan derasnya, Andrew berlari ke arah parkiran untuk mengambil mantel yang berada didalam jok motornya. Ketika hendak membuka jok motornya dia baru sadar kalau kunci motornya sudah tidak ada di dalam kantongnya. Andrew pun berteduh untuk mencari kunci motornya didalam tas yang ia gunakan tapi tidak menemukannya,

Andrew semakin panik ketika tidak kunjung menemukan kunci motornya pasalnya motor itu adalah motor kakaknya jika sampe hilang berarti dia harus mengganti kunci motor kakaknya. Andrew berusaha mencari di sekeliling siapa tau terjatuh bahkan Andrew rela hujan-hujanan mencari kunci motor itu.

Lisa yang baru selesai bimbingan skripsi keluar dari gedung itu dan tidak menemukan Andrew disana, Lisa pun mencoba menghubungi Andrew
"Dimana yang."
"Nyari kunci, hilang. Sama kamu kah kunci"
"Bukan sama aku kan kamu yang nyimpen"
"Ck. Udah matiin aja aku masih fokus nyari."
"Emang kamu nyari dimana"
"FIB!"
"Lah jauh bgt dari Fisip"
Tut..Tut...Tut... Panggilan telepon terputus, Lisa kemudian menyusul andrew dia ingin membantu mencari kunci motor Andrew.

Sudah hampir satu jam mereka mencari namun tidak menemukannya.
"Ketinggalan di rumah kali." Ucap Lisa pada Andrew
"Kalo ketinggalan mana bisa jalan kesini, motor itu kan nyala kalo remote kuncinya didekatnya." Ucap Andrew ketus
"Emg ga ada kunci serepnya?"
"Gak ada udah ilang juga. Sudah gausah banyak ngomong nah, ini gara-gara anterin kamu nih pasti jatuhnya sekitar kampus sini aja !!" bentak Andrew
Lisa terdiam mendengar bentakan Andrew.

Setelah lelah mencari kunci itu mereka akhirnya memutuskan untuk menyerah dan mendorong motor tersebut. Lisa mengikuti dibelakang Andrew sambil membawa kedua helm yang mereka gunakan, pakaian yang Lisa gunakan basah kuyup sedangkan Andrew sudah melepaskan jaketnya yang juga sudah basah dan menyisakan baju kaos yang sudah kering.

Mereka mendorong motor itu sampe di perempatan lampu merah setelah Andrew menghubungi temannya untuk membantunya mendorong motornya dari belakang.
"Kamu pulang sendiri bisakan?" Tanya Andrew pada Lisa setelah temannya datang.
Lisa hanya mengangguk, tubuhnya mulai gemetaran karna bajunya yang masih basah
Andrew kemudian pergi meninggalkan Lisa sendirian di Halte yang berada di perempatan tersebut, Lisa segera memesan ojek online untuk pulang setelah memastikan Andrew sudah menjauh

Sesampainya Lisa dirumah dia langsung mengabari Andrew kalau dia sudah berada dirumah, namun handphone Andrew tidak aktif. Menjelang jam 7 malam Andrew baru menghubungi Lisa.

"Sorry dari tadi hp ku mati, aku ngurus kunci jadi ga perhatiin" ucap Andrew pada videocall tersebut setelah diangkat
"Iya gapapa. Gimana udah beres kuncinya?"
"Udah, sudah dibikin baru bayar 1,5jt"
"Maaf ya gegara kamu nemani aku kuncinya ilang" ucap Lisa merasa bersalah
"Gapapa udah takdir. Besok kamu bimbingan lagi kah?"
"Udah gak, aku udah dapat ACC. Tinggal pengajuan aja"
"Yey ayang udah mau sidang. Pinter ayang aku" Ucap Andrew dengan gembira.

Lisa pun tertawa melihat respon Andrew dan tingkah Andrew, dia merasa sangat di apresiasi setiap apa yang dia lakuin mengingatkan dia pada Kevin saja.

Huft... Akhir-akhir ini Lisa selalu mengingat Kevin apalagi setiap dia mendapatkan perlakuan kasar seperti bentakan yang dilakukan Andrew tadi siang.

*****
"Yey.... Ayang udah selesai sidangnya." Ucap Andrew sambil memeluk Lisa ketika Lisa baru saja sampai dirumahnya. Mereka sedang berdua saja dirumah itu
"Nih, buat kamu" ucap Andrew sambil memberikan kalung kepada Lisa
"Makasih sayang...." Ucap Lisa
"Sini aku bantu pakein" Andrew menawarkan diri, Lisa pun segera membalik badannya dan menyibakkan rambutnya agar memudahkan Andrew memakaikan kalungnya.

Andrew pun memakaikan kalung itu, melihat leher Lisa yang jenjang membuat nafsu yang selama ini Andrew tahan di hadapan Lisa naik. Dia pun memeluk Lisa erat dari belakang dan menciumi leher jenjang Lisa, Lisa berusaha melepaskan diri dari Andrew tapi Andrew memeluknya sangat erat.

Andrew pun menciumi leher dan pipi Lisa dengan brutal, dia berhenti sebentar ketika melihat bibir lisa kemudian melanjutkan aksinya dengan melumat habis bibir Lisa. Lisa masih berusaha melepaskan diri dari Andrew namun tenaga yang dikeluarkan Andrew sangat kuat untuk menahannya. Andrew pun menarik paksa Lisa masuk kedalam kamar Lisa yang bernuansa putih itu dan mendorong Lisa keatas tempat tidurnya.

Lisa berusaha kabur tapi Andrew menahannya sangat kuat, Andrew pun melepaskan kancing kemeja putih yang masih membalut tubuh Lisa. Setelah baju dan rok yang dipake Lisa lepas, Andrew pun melakukan aksinya kepada Lisa.
Lisa ingin berteriak namun bibirnya dengan cepat dibungkam oleh Andrew, Lisa menangis sejadi-jadinya ketika Andrew melakukan aksinya. Dia menangis merasakan sakit yang ia rasakan, dia menangis karna apa yang selama ini dia jaga di renggut secara paksa oleh pacarnya sendiri.

*****
Lisa terbangun dan merasakan tubuhnya tidak bisa bergerak karna Andrew yang masih memeluk tubuhnya. Andrew yang merakaan pergerakan Lisa pun mengendurkan pelukannya kemudian dia mencium puncak kepala Lisa.

"Sayang makasih, maaf. Aku janji bakal ada sama kamu terus." Ucap Andrew
Lisa hanya terdiam dan menangis sampai tubuhnya bergetar, Andrew membalik tubuh Lisa agar menghadapnya. Lisa menutupi wajah dan bagian dadanya dengan kedua tangannya, Andrew membuka kedua tangan Lisa dan memeluknya dan membisikkan kata-kata maaf
"Maaf sayang, aku salah... Aku ga bisa tahan." Bisik Andrew
"Aku takut hamil...." Ucap Lisa pelan
"Gak sayang, aku tadi keluarkan di luar kok. Kalaupun Hamil aku bakal tanggung jawab." Ucap Andrew menenangkan Lisa
Lisa masih menangis membayangkan apa yang selama ini dia jaga baik-baik sudah hilang
"Sayang aku janji ga bakal kemana-mana. Aku sayang banget sama kamu. Maafin aku yang tadi, nafsuku ga kekontrol." Ucap Andrew sambil mengecup  puncak kepala Lisa.

Lisa hanya mengangguk lemah mencoba menerima yang sudah terjadi. Andrew mengencangkan pelukannya pada Lisa.
"Aku sayang kamu..." Ucap Andrew pad Lisa

*****

Tanpa Sandaran (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang