"aku senang jika kau sudah menemukan modelmu, itu artinya kau bisa fokus pada pekerjaanmu" ujar tuan wan
"kau benar"
jawab pooh singkat"semoga beruntung" ujar tuan wan seraya menepuk pundak pooh sekilas, lalu dia pergi melewatinya
pooh berjalan untuk kembali ke rumahnya.
pooh adalah anak yang terlihat murung meski nyatanya tidak, dia banyak menghindari interaksi yang tidak penting .
apalagi bergabung dengan kelomppk-kelompk tertentu di kampus, kehidupannya hanya sebatas belajar, bekerja lalu bicara dengan dosen,
dia tidak pernah punya teman yang bisa di ajak bermain.
tapii.. sepertinya tidak semua orang menghindarinya karena keanehannya.
seperti sekarang, saat dia baru saja keluar dari ruangan dosennya
tiba-tiba dia kejutkan oleh rangkulan seseorang pada pundaknya
"hey bro!"ujarnyapooh reflek langsung menepis tangan itu, sunggguh dia tak suka melakukan kontak fisik dengan siapapun.
pooh tak menanggapi sapaanya, dia kembali berjalan.
pria muda yang bernama tan itu mengikuti pooh
"hey.. setidaknya kau balas sapaanku, oh benar! kau sedang mencari pekerjaan paruh waktu kan? aku punya lowongan kerja, kau menginginkannya?"tanya tan
pooh berhenti berjalan lalu menatap orang yang lebih pendek darinya itu, dia tak mengeluarkan suaranya, namun matanya seolah bertanya
"ohhh pekerjaanya... "
tan melirik ke kiri dan kanan sebelum melanjutkan perkataannya, lalu dia mendekati telinga pooh"kau hanya harus menjual permen merah pada beberapa orang"bisiknya
pooh langsung menatap tan dengan tatapan tak suka, kemudian dia kembali berjalan.
"hey tunggu!! aku menawarkan sesuatu yang akan membuatmu kaya, kau tidak mau?" ujar tan masih mengejar pooh
"aku tidak tertarik"jawab pooh singkat,
dia memeprcepat langkahnya meninggalkan tan yang semakin kesulitan menyamai langkahnya
"tapi kau akan untung besar, ayolah" tan mencekal tangan pooh, sekilas pooh langsung melepaskan nya hingga tan hampir terjungkal
"jangan mendekatiku!" ujar pooh dengan tatapan tajam, dia lalu kembali berjalan,
"aihhh,,,hey!kau bajingan! aku memberimu penawaran bagus! kau bodoh karena tidak mau menerimanya! hey tunggu!!"teriak tan yang tak di tanggapi sama sekali oleh pooh.
***
pavel baru saja sampai di gedung utama. dia menunggu lift terbuka untuk pergi ke lantai dimana ketuanya berada.
tentu saja , jin dan jew menemaninya dari belakang.
"kalian bisa menungguku di luar" ujarnya
"tapi boss - "
Ucapan jin tak sempat selesai"keamanan disini ketat, tidak akan terjadi hal buruk" jawab pavel seolah tahu kekhwatiran jin
setelah mengatakan itu pavel mamasuki lift ,
Jin dan jew menunduk sekilas sampai pintu lift tertutup.di tengah lantai 5 , lift kembali terbuka menampilkan beberapa orang yang hendak masuk,
namun tampaknya pavel menatap salah satu dari mereka dnegan tatapan tak senang.
"ohhh siapa ini? direktur naret, kau datang untuk menyapa kakakku??"ujarnya seraya memasuki lift di ikuti oleh beberpa orang bawahannya
pavel tersenyum smirk tanpa berniat membalas sapaan orang itu.
YOU ARE READING
under the moonlight
Fanfiction"kau akan pergi lama dan itu membuatku khawatir"ujar Pooh "Kita tidak memiliki hubungan apapun, khawatirkan saja dirimu, semoga beruntung" Jawab Pavel seraya pergi berjalan keluar dari rumah Pooh Jawaban yang sama kembali Pooh dengar , itu membuat...