deep

110 20 0
                                    


Pavel menyentuh tangan Pooh
"Pooh berjanjilah padaku untuk tidak mengkonsumsi obat itu lagi, jika kau memakannya dengan dosis tinggi itu akan membahayakanmu, kau mungkin akan kecanduan dan ketergantungan, jika sudah begitu akan sangat sulit untuk kembali"

Pavel bicara dengan tatapan memohon.

Pooh menatapnya dengan senyuman
"Baiklah, tapi kau juga memiliki nya, aku harap kau juga berhenti"

Pavel mengalihkan pandangannya
"Itu berbeda"
Jawab nya seraya berdiri dan memakai jas nya

"Apanya yang berbeda, aku tidak akan membiarkan mu terluka"

"Pekerjaanku tidak menjamin itu "jawab pavel seraya membuang nafasnya

"selain membuatmu tidak kesakitan, obat itu memiliki efek samping menghapus memorimu, apa yang membuatmu tidak ingin mengingat banyak hal sehingga kau harus meminum obat itu "tanya pooh

pavel mengambil rokoknya lalu mulai menyalakannya,
"menurutmu kau sudah mengenalku seberapa banyak, tidakkah kau takut padaku karena aku sudah melakukan banyak hal di masa lalu"

"....."

"karena kau tidak tahu tentangku, jadi berhentilah membicakan hal yang tidak perlu"

"kalau begitu kau seharusnya memberitahuku"

"apa yang aku tunjukkan padamu, adalah apa yang bisa kau ketahui, sisanya jangan mencoba mencari tahunya sendiri"

"...."
pooh tampak memasang wajah sedih.

"kenapa?jangan bilang kalau kau ingin aku menjadi pacar pertamamu?bukankah kau hanya membutuhkan tubuhku untuk menyelesaikan karyamu"

"aku.."

"asal kau tahu saja, aku tidak percaya cinta, itu memberatkanku dan membebaniku, dan aku benci hal-hal seperti itu"

"...."

"kau membutuhkanku sebagai modelmu dan aku membutuhkanmu karena aku bisa tidur nyenyak saat bersamamu, itu sudah cukup untuk hubungan kita yang saling menguntungkan, jadi jangan meminta hal lain yang tidak bisa aku berikan"

pooh terdiam lama
"apa kau tidak menyukaiku?"tanyanya

"aku menyukai tubuhmu, cinta? cih... itu hanya ilusi, itu hanya permainan anak remaja, buang-buang waktu saja"jawab pavel

mendengar itu , sebenarnya hati pooh terasa seperti terbanting , dia bahkan tak tahu bagaiaman harus bereaksi hingga dia hanya bisa menatap sendu melihat pavel yang masih setia menyesap rokoknya.

Setelah selesai dengan pakaiannya Mereka pergi darisana.

"Hari ini kau tidak kuliah?"
Tanya Pavel

"Aku akan kuliah"
jawab pooh tanpa menatap wajah pavel

"Kalau begitu aku akan mengantarmu ke kampus"

"kita ke rumah ku saja, ada barang yang harus aku ambil terlebih dahulu"

"Yah terserah kau saja"

Di tengah perjalanan sambil bercakap-cakap itu,

Ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

Dia tersenyum simpul melihat kepergian Pooh dan Pavel keluar dari pintu hotel.

Orang itu lalu berjalan masuk menuju lift.

Tak lama dia sampai di sebuah kamar hotel,

"Tuan Joong, ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu"ucap top

Joong yang sedang duduk santai seraya meminum anggur nya tampak menengok sekilas,

"Apa itu?"tanyanya

"Coba kau tebak aku bertemu siapa di lobi tadi?"

under the moonlightWhere stories live. Discover now