pooh menatap orang yang tidak terlalu jauh darinya dengan tatapan tak percaya.
"p'pavel. kau-"
pavel berjalan cepat dan langsung mencium bibir pooh.
ciuman yang berubah menjadi lumatan hingga saling bertaut lidah ,
tampaknya bukan hanya pooh yang merindukan rasa itu, pavel juga menginginkannya.
beberapa menit ciuman itu terlepas.
"dimana kasurnya?"tanya pavel
tak lama mereka sudah ada di kamar, pavel terduduk di sisi ranjang seraya menunggu pooh yang baru saja menutup pintu.
"kemarilah"pinta pavel
pooh melangkah perlahan dan mulai mendekat, tangannya terulur untuk menyentuh pipi orang yang sedang duduk di hadapannya.
pavel memejamkan matanya merasakan tangan seseorang yang menikmati wajahnya.
"aku merindukanmu"ucap pooh
pavel hanya menatap pooh dan tersenyum smirk , mereka kembali mempertemukan bibir mereka ,
Tangan pavel mulai membuka baju pooh yang saat ini menindihnya.
ketika pooh hendak menikmati leher seseorang, pavel mencoba mendorong nya sekilas
"kau masih memiliki dasi hitam ku?"tanya pavel
pooh bangkit dan mengambilnya dari lemari, dia lalu menyerahkan benda itu ke tangan pavel.
"aku ingin tahu kau punya peningkatan atau tidak" ucap pavel seraya mengikat kedua tangan pooh ke belakang
"phi... apa kau sangat menyukai hal-hal seperti ini?"tanya pooh
"hm"
jawab pavel seraya membuka reslting celananya,pooh menelan ludahnya saat melihat milik pavel yang tampak sudah menegang ,
"lakukan sesuatu, dia butuh bantuan"ujar pavel
pooh menatap Pavel sekilas, kaku mulai mendekat dan mengarahkan mulutnya untuk mengulum benda itu.
dan seketika pavel langsung merasa merinding, sungguh sensasinya sangat berbeda dari orang sebelumnya.
dan tunggu,
pavel membuka matanya dan menatap pooh, permaiannya, ini bukan seperti orang pikuk yang dia pikirkan,
pooh tampak lihai memainkan miliknya, bahkan lebih hebat daripada orang sebelumnya.
pavel sedikit terkejut,
sejenak dia kembali menikmati mulut itu hingga dia merasa sudah tidak tahan lagi,
efek obat yang dia terima dan rangsangan nafsu yang belum terselesaikan membuat pavel tidak bisa mnunggu,
di menarik pooh hingga di berbaring di kasur, pavel membuka celananya dan duduk di atas tubuh pooh,
dia menurunkan sejenak tubuhnya dan mulai menciumi leher hingga kedua dada pooh bergantian,
wajah pooh sudah meemarah, dia merasakan nya, mulut itu sedang menghisap kulitnya.
pavel menjilati dan mengggiti puting pooh hingga memerah, dan itu berhasil membuat pooh mengeluarkan suara beratnya.
"ngh aah!"
melihat pooh yang mulai terangsang membuat pavel senang,
"jangan bilang kalau ini juga permata kalinya kau di perlakukan seperti ini oleh orang lain"tanyanya pada Pooh
YOU ARE READING
under the moonlight
Fanfic"kau akan pergi lama dan itu membuatku khawatir"ujar Pooh "Kita tidak memiliki hubungan apapun, khawatirkan saja dirimu, semoga beruntung" Jawab Pavel seraya pergi berjalan keluar dari rumah Pooh Jawaban yang sama kembali Pooh dengar , itu membuat...