one problem

123 19 0
                                    

Pooh baru saja kembali dari membeli sesuatu.

Dia tersenyum melihat Pavel yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kemana kau pergi tadi?"tanya Pavel seraya duduk di sofa

"Aku membeli beberapa makanan untuk sarapan"jawab Pooh seraya meletakkan beberapa roti dan makanan lainnya di meja

Pavel melihat itu dan mengambil satu kotak susu dan roti, dia duduk disana seraya memakannya.

Sedangkan Pooh, dia mengambil alat gambarnya dan mulai melukiskan sketsanya

"Apa matamu memang sangat buruk sehingga harus terus memakai kacamata?"tanya Pavel

"Hm, tidak juga"
Jawab Pooh tanpa mengalihkan pandangannya

"Lalu kenapa kau terus memakainya?"

"Itu hanya menjadi kebiasaan, banyak orang yang salah paham dengan ekpresi wajahku, menggunakan kacamata cukup membuatku percaya diri "

"Ohh"

"Apa itu terlihat jelek?"tanya Pooh

"Tidak, hanya saja itu sedikit menghalangi "

Pooh lalu menatap wajah Pavel seolah bertanya,

Pavel lalu berjalan mendekat dan duduk di meja berhadapan dengan Pooh.

"Apa ini terlihat jelas"tanyanya

"Apa?"

"Wajahku, kau sedang menggambarku kan?"

Pooh menatap mata itu dengan ekspresi datar, tangannya lalu terulur untuk menyentuh pipi kanan Pavel,

Perlahan kepalanya mendekat dan mempertemukan bibirnya dengan bibir Pavel yang sudah menjadi candu nya

Beberapa menit mereka saling bercumbu dan melumat hingga Pooh melepaskan ciuman nya

"Benarkan, itu sedikit menghalangi"ujar Pavel

Pooh tersenyum simpul
"Hm"

Pavel tersenyum menyungging menatap mata itu .

Beberapa lama, Pavel akhirnya berpose untuk di lukis oleh seseorang di hadapannya.

Dia tertidur miring dengan tubuh telanjang dan dua jari yang menjepit roko yang sedang dia hisap,

Di depan sana, Pooh tampak sedang fokus men copy apa yang sedang dia lihat,

Kanvas yang ukurannya 2×2 meter itu tampak menghalangi wajah serius Pooh.

beberapa lama mereka terdiam, hanya suara isapan roko dengan kepulan asap yang keluar dari mulut pavel yang terdengar.

tak lama, suara nada dering telpon tampak memecahkan keheningan.

pavel langsung mengangkat teleponnya,
"ada apa ?"tanyanya

"boss, kami menemukannya"jawab jin

wajah paval yang datar berubah berbinar saat mendengar itu.

dia lalu bangkit dari posisinya dan mengambil pakaiannya.

"kau akan pergi?"tanya pooh ikut berdiri

"hm"jawab pavel seraya memakai pakaiannya.

"kau akan kembali kan?"tanya pooh lagi

pavel berjalan menuju pintu
"aku tidak tahu"jawab nya,

pooh mencekal tangan Pavel
"bisakah kau tinggal lebih lama?"

pavel menatap pooh
"apa kau sangat menyukaiku sampai tidak mau aku tinggalkan?"

"ya"
pooh langsung menjawab tanpa berpikir.

under the moonlightWhere stories live. Discover now