sweet memories

40 14 4
                                    

"aku pikir kau tidak akan mau bertemu denganku lagi?"ucap pooh dalam pelukannya

"aku tidak peduli apapun yang kau pikirkan , namun yang jelas aku tidak akan lagi melepaskanmu, mulai sekarang"  jawab pavel

mendengar hal itu membuat pooh tersenyum dan memperat pelukannya
"ohok.. hey pelan-pelan saja, aku masih terluka"ucap pavel

pooh sedikit melonggarkan pelukannya namun tak berniat melepaskannya.
"terima kasih sudah memaafkanku"ucap pooh

pavel melepaskan pelukannya, dan menatap pooh
"mulai sekarang kita lupakan masa lalu dan berjanjilah kau tidak akan menyentuh narkoba lagi"ucap pavel

"....."

pavel tersenyum simpul lalu menyentuh kepala pooh
"kau sudah dewasa tapi kau masih anak kecil, bocah"

pooh mengerjapkan matanya
"benar, kau sudah mengingatku?"

"yah. aku mengingatmu"
jawab pavel seraya mengusap lembut pipi kanan pooh lalu

cup~
Pavel memberikan satu kecupan singkat di bibir Pooh.

pavel  menatap mata pooh lalu kembali menciumnya

cup~

cup~

cup~

(ini tuh ciumannya lepas cium lepas cium yah maksudnya wkwk)

dan ciuman terakhir pooh mulai  menekan tengkuk pavel sehingga bibir mereka menyatu lama

saling melumat dan menghisap dengan lembut.

hingga beberapa saat setelah ciuman lepas mereka menyatukan kening mereka,
"melakukan ini saat aku ingat masa kecilmu terasa aneh"ucap pavel

"tapi aku sudah dewasa"ucap pooh

"yahh lumayan juga,apa aku akan di anggap cabul karena bercinta dengan anak kecil"

"jangan menganggapku anak kecil, sekarang aku lebih tinggi darimu"

"dan lebih besar"tambah pavel

(Gw ngerti bgt maksud loe vel 😏)

pooh tersenyum simpul mendengar itu hingga dia kembali menyatukan bibirnya dengan bibir pavel.

cumbuan mereka terus berlangsung beberapa menit hingga..

"TUNGGU SEBENTARR!!!" teriak sai histeris

pooh dan pavel langsung melepaskan tautan mereka.

"jangan melakuakn itu di klinikku!!"ujar sai masih dengan nada tinggi

"memangnya apa yang kami lakukan?"tanya pavel

"kalian akan melakukan sex bukan, tidak boleh! Tidak boleh!"jawab sai seraya menyilangkan tangannya tanda tak setuju

pavel memutar matanya malas
"kau pikir kami orang yang akan melakukan hal itu dimanapun?"tanya pavel

pooh menatap pavel dengan tatapan bertanya, apa dia serius menanyakan itu? bukankah itu benar, pertama kali mereka melakukannya di toilet umum, di mobil , apa itu semua kategori tempat yang bukan dimanapun. pikir pooh,

"pokoknya apapun yang akan kalian lakukan , jangan lakukan disini!! ah tidak maksudku, tidak untuk melakukannya sampai lukamu sembuh! kau tidak akan membiarkan aku menjadi penjahit lukamu terus meneruskan"ujar sai

pavel membuang nafas malas
"sangat berisik"

"Kau harus berhati-hati lukanya tidak boleh terkena air, dan ganti perban dengan disinfektan setiap dua kali sehari bisakan?hm?"lanjut sai

under the moonlightWhere stories live. Discover now