Pooh pavel 🔞

125 19 4
                                    

Pooh pergi ke kampus di antar oleh jin memakai mobil Pavel.

"Selamat belajar tuan" ujar jin menunduk saat mereka sampai di depan.

Pooh menunduk berpaling, prilaku jin sungguh memanggil banyak perhatian orang.

Dia berjalan cepat untuk masuk ke gedung kampusnya.

"Rumor itu benar yah"

"Hah sangat licik"

"Padahal dia pintar apa perlu memakai koneksi"

Semua gunjingan yang Pooh dengar tampak lebih ramai saat dia berada di koridor.

Dan tiba-tiba..

"Pooh.."
Suara dosennya

Pooh berbalik untuk melihat.

"Kau punya waktu? Mari bicara" ajak tuan wan

Merekapun masuk ke ruangan tuan wan

"Aku sudah mendengar rumor itu selama beberapa Minggu ini, dan aku ingin minta konfirmasi mu, apa semua itu benar?"tanya dosen wan

Pooh menunduk tak menjawab.

"Dan yang lebih parah orang yang memberimu koneksi itu adalah seorang mafia, Pooh kenapa kau bisa melakukan itu?"
Lanjut dosen wan

"Tidak, dia tidak berpengaruh apapun pada sekolahku, kau salah paham"

"Aku mungkin bisa mengerti, namun bagaimana dengan beberapa dewan yang memberimu kesempatan untuk menjadi peran utama di pemeran Bangkok tahun ini, Pooh mereka mungkin akan menarik beasiswa yang kau dapat , kau juga mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menjadi bintang di masa depan"
Jelas tuan wan

"...."

"Jadi sebelum semuanya terlambat, kau sebaiknya memutuskan hubungan mu dengannya, aku tidak tahu hubungan seperti apa itu, namun jika itu memengaruhi prestasi mu , itu artinya dia memang buruk  untukmu"

"....."

Tuan wan menyentuh tangan Pooh.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan mu, aku hanya mengkhawatirkan mu "

Pooh menatap mata dosen wan
"Baiklah, terimakasih "

Setelah bicara Pooh kembali keluar dan berjalan menuju kelas ,

Dan seperti biasa.

Tan pasti akan muncul dengan rangkulan tangan ke pundaknya.

"Hey si wajah datar "ujar tan

"Jangan sentuh aku!" Ucap Pooh seraya melepaskan tangan Tan

"Sial... "
Umpat tan kesal

"Aku tak punya waktu untuk bicara denganmu" ujar Pooh mempercepat langkahnya

"Aish anak itu..."
Gumam tan kesal saat Pooh meninggalkannya.

***

Pooh dan Pavel sedang duduk di sofa seraya menonton serial tv di malam hari.

"Besok, bawa semua barangmu kesini"ucap Pavel seraya mengusap kepala Pooh yang ada di pangkuannya

Pooh menatap Pavel di bawah sana
"Kenapa?"

"Tinggal disini saja, apa kau tidak lelah setiap hari bolak balik kesini dan pulang"

"Apa aku boleh melakukan itu?"

"Tentu saja, aku merasa tenang saat kau ada disini, jadi tinggal bersama saja"

Pooh tersenyum menatap mata Pavel
"Hm baiklah"

under the moonlightWhere stories live. Discover now