19

119 28 3
                                    

Happy reading•

Aku pun berpindah ruang, tujuanku adalah di samping Yaoyorozu. Dan dalam sekejap aku sudah ada di samping gadis konglomerat itu.

"Yaoyorozu, daijoubu?"

Aku pun membantu temanku itu buat berdiri.

"Kau curang, Shinsiya-san!" Ucap Kaminari tak terima.

"Quirkmu dapat dengan berpindah kesana-kesini." Sahut Kirishima.

Aku pun hanya tertawa mendengarnya. Berterima kasihlah Gojo yang sudah menjadi referensiku dalam menghalu quirk pas buat karakter ini✨

"Jirou, apa kau dapat mendengar sesuatu dari sana?" Tanyaku pada gadis pecinta musik itu.

Aslinya aku udah tau bakal ada monster, tapi pura-pura aja.

"Ada suara langkah kaki dari makhluk berukuran besar." Jelas Jirou setelah memeriksa getaran suara menggunakan quirknya.

Aku pun maju kearah dimana monster itu akan datang lalu mengarahkan jariku yang seakan membentuk pistol kesana.

Ku fokuskan partikel-partikel di ujung jari tengah dan telunjuk sehingga membentuk sebuah pusaran seukuran bola pingpong berwarna merah gelap.

"Jurus Gojo!" Ucapku sembari menembakan pusaran tersebut ke depan sana.

Setiap benda apapun yang dilewati oleh pusaran tersebut akan hancur lebur. Hingga akhirnya mengenai monster buatan Pixie Bob dan menyebabkan sebuah ledakan yang cukup besar.

"Mengagumkan." Puji Iida yang sedikit tercengang dengan aksiku.

"Jangan dulu merasa senang, dia masih bisa hidup lagi lho." Ucapku sembari menatap kearah monster yang sebelumnya aku hancurkan.

Benar saja, monster tersebut hidup kembali. Bahkan ada beberapa monster yang ikut menyerang.

"Aku akan bantu semaksimal mungkin, tapi aku akan pergi jika merasa lelah." Ucapku yang sudah ancang-ancang untuk menyerang.

Cukup lama waktu berselang. Anak-anak kelas A masih menyerang para makhluk itu dengan quirk mereka. Aku sendiri sudah merasa lelah:)

"Maaf semua!" Teriak ku hendak pamit untuk pergi.

Aku langsung berpindah ruang dengan sisa staminaku. Tujuanku adalah disamping Mandalay.

Dan dalam sekejap mata aku sudah berbaring terlentang di tanah, dia samping Hero dengan kostum kucing merah itu.

Beberapa orang yang melihat kehadiranku yang tak terduga dariku pun nampak terkejut.

"Cepat sekali." Ucap Mandalay.

"Sensei, aku sudah sampai." Ucapku dengan nafas tersengal.

"Bagaimana dengan teman-temanmu?" Tanyanya.

"Dihutan lah."

"Kau meninggalkan mereka?"

"Udah aku bantu kok."

"Ini belum sampai satu jam, tapi terserah. Segera kemasi barangmu." Titah Aizawa.
Aku tak langsung mengerjakannya. Aku masih berbaring di tanah.

Capek banget woy.

~•Author POV~•

Langit mulai berubah menjadi oranye, tanda siang telah berlalu dan sore telah tiba. Anak-anak kelas A yang baru saja sampai dengan kondisi yang berantakan.

Sang Heroine yang beberapa jam lalu sudah sampai pun menyambut mereka semua.

"Maaf ya semua, tadi ku kerahkan stamina terakhirku untuk berpindah ruang, sebagai gantinya aku bantu masak." Ucap Shinsiya.

My Own Groove [BNHA×Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang