23. Eid Mubarak

129 14 2
                                    


.....

Udara Amsterdam pagi itu terasa sejuk menusuk. Mentari pagi belum siap mengintip dari balik awan, sinarnya belum menyapa kota yang masih tertidur lelap. Hari ini tiba waktunya Hari Raya Idul Fitri, suasana di Amsterdam terasa begitu damai dan penuh dengan kebahagiaan menurut Alesha. Gadis itu telah bangun dari tidur lelapnya untuk sholat dan bersiap.

Beruntungnya, hari ini dia diberikan izin cuti untuk merayakan hari raya umat Islam. Meskipun Islam di Belanda termasuk minoritas, kantor Alesha dengan sepenuh hati memberikan izin cuti untuk karyawanya yang merayakan hari besar keagamaan.

Penampilan Alesha pagi ini terlihat berbeda. Ia menggunakan abaya warna putih dan ada sedikit warna hitam ditambah dengan hijab pashmina berwarna putih pula. Rambut cokelatnya pagi ini telah tertutup sepenuhnya oleh kain pashmina. Wajahnya hanya dipoles sedikit menggunakan make up tipis. Membuat wajahnya semakin ayu.

Mungkin banyak orang yang akan menghujatnya karena dia tidak menggunakan hijab, imanya belum kuat dan lain lain, padahal ia beragama Islam. Tapi... Alesha membutuhkan waktu. Maaf yang sebesar-besarnya. Semoga gadis itu segera dibukakan pintu hatinya dan istiqomah dalam menutup auratnya.

Alesha menatap cermin di kamarnya. Ia tersenyum menatap cermin. Berhari-hari yang lalu ia sangat terhibur oleh kerandoman video 'Ramadhan Core' warga Indonesia. Tapi sekarang? Sungguh sejujurnya ia ingin menangis keras saat ini. Tidak! Jangan sekarang. Alesha yakin, ia kuat menahan perasaan sedih yang sedang membuncah di hatinya. Banyak hal yang ia rindukan di Indonesia, Ibu, keluarga, gema takbir dimana mana dan lainya.

"Ya Allah, kok mau nangis ya rasanya." Gumam Alesha.

"Oke, udah siap. Bissmillah berangkat."

****

Udara di sekitar masjid terasa segar dan penuh dengan harum bunga-bunga yang sedang mekar. Alesha masuk ke dalam masjid dan merasa terharu oleh suasana yang penuh dengan doa dan harapan. Ia bergabung dengan jamaah yang sudah berbaris untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Alesha sudah duduk khusyuk, menanti datangnya waktu sholat Idul Fitri.

Tiba tiba wanita disebelah Alesha tidak sengaja menyenggol tubuhnya. Wanita itu lekas meminta maaf kepadanya.

"Sorry, forgive me, I didn't mean to." Ucap wanita itu.

"No problem." Kata Alesha seraya tersenyum.

Alesha memperhatikan wajah wanita disampingnya yang sedang membetulkan mukenah anak kecil. Wajah wanita itu khas Timur Tengah. Mungkin anak kecil itu adalah putrinya.

"How cute..." gumam Alesha melihat interaksi tersebut.

Tak lama kemudian sholat id pun dimulai. Para jamaah sholat mengikuti Imam dengan khusyuk. Sungguh suasana haru yang sebenarnya. Seusai melaksanakan sholat idhul fitri, Alesha keluar dari Masjid sedikit terlambat. Menunggu, agar tidak terlalu berdesakan saat keluar. Alesha melangkah pelan sambil melihat kesekitar, arsitektur masjid di Amsterdam terlihat menakjubkan. Well, semua negara memiliki ciri khas sendiri yang dapat diakulturasikan. Alesha sempat memfoto salah satu sudut masjid dari luar. Saat sedang membidik foto tiba tiba ada yang memanggilnya.


"Excuse me, can I ask you a favor?"

Oh, rupanya wanita tadi yang berada disampingnya saat sholat id.

Alesha tersenyum, "Yes? How can I help you?"

"Can you take a picture of us?" Ucapnya.

Offside Cinta di Negeri Kincir AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang