Hari ini Angkasa kedatangan tamu, tepat dihari libur Liona, sehingga baik Angkasa maupun Liona bisa menyambut tamu tersebut. Ya, tamu Angkasa ini adalah Wildan, sahabat Angkasa. Untuk pertama kalinya Wildan akan datang kemari bersama istri dan anaknya. Iya, setengah bulan pasca pernikahan Liona dan Angkasa, Wildan pun menyusul. Dia menikah bersama seorang dokter anak. Katanya sih dikenalkan langsung oleh Tania, sepupu Wildan.
Dihari pernikahan mereka baik Liona maupun Angkasa tidak bisa hadir. Selain karena saat itu Liona sedang hamil muda, pernikahan mereka juga diselenggarakan di Solo, karena istri Wildan sendiri asli Solo. Makannya bukan hal yang mengejutkan kalau sekarang Wildan akan lebih sering berkunjung ke rumah neneknya dan akan lebih mengenal lagi kampung halaman neneknya tersebut. Mungkin begitulah hikmahnya.
Wildan dan keluarganya tinggal di Solo semenjak menikah, makannya sulit sekali bagi kedua sahabat tersebut untuk berkumpul lagi meskipun seringkali berhubungan via ponsel. Makannya saat mendapatkan informasi kalau Wildan dan keluarganya akan berkunjung ke kediaman mereka, Angkasa sebetulnya antusias, meskipun tidak terlihat jelas sih dari raut wajahnya. Maklum, Angkasa kan memang kurang ekspresif.
Dari kabar yang Wildan berikan sih ia dan keluarganya akan menetap di rumah Angkasa selama beberapa hari, sehingga mulai hari ini Angkasa memutuskan untuk segera menyiapkan kamar di lantai atas untuk mereka. Di rumahnya ini memang ada satu kamar di lantai atas, selebihnya hanya ruangan terbuka saja. Kamar tersebut jarang digunakan Angkasa, hanya sesekali saja dia gunakan. Sebenarnya rapi sih, tapi Angkasa tetap ingin membersihkannya. Tidak enak kan pada tamu. Sementara Liona sendiri berada di lantai bawah, seperti biasa, sedang membuat kue-kuean. Bakat memasak kue dari Mommy-nya kan memang mengalir deras didiri Liona.
Angkasa menurunkan Anna setelah mereka menginjak lantai dua. Angkasa menutup sejenak pintu seukuran pinggang orang dewasa yang membatasi tangga tersebut. Sengaja dipasang untuk menjaga Anna agar tidak sampai terjatuh dari tangga mengingat Anna itukan sedang difase aktif-aktifnya.
Tanpa bicara apa-apa pada Anna, Angkasa langsung masuk ke dalam satu-satunya kamar yang tersedia di sana dan mulai sibuk mengganti sprei, sarung bantal dan selimut di sana.
Anna yang notabenenya ditinggalkan Papanya di luar kamar pun hanya sibuk menatap Papanya dari posisinya dengan raut muka bingungnya. Namun alih-alih menghampiri Papanya, Anna justru mengalihkan perhatiannya ke arah lain, menyapu setiap sudut area lantai dua yang super artistik. Lantai dua di rumah ini memang selayaknya museum mini. Ada banyak lukisan, miniatur, pajangan, buku-buku dan peralatan lukis, semuanya disimpan pada rak dan box penyimpanan di ruangan ini sehingga kecil kemungkinan Anna akan mengobrak-abriknya. Lagipula Anna hafal yang mana saja barang miliknya yang bisa dia mainkan, dan mana yang tidak bisa dia mainkan.
Lalu diantara barang-barang itu Anna pun berhasil menemukan mainan motor vespa kesayangannya yang terparkir apik di depan rak kaca. Dia berlarian menghampiri motor vespa mainan tersebut lalu menumpakinya. Dengan semangat Anna mendorong vespanya mengelilingi setiap sudut ruangan ini yang cenderung dibiarkan kosong dibagian tengahnya, sehingga dia bisa bebas memainkan motor vespa mainannya ini.
Puas menjelajahi setiap sudut ruangan ini, Anna mulai mendorong vespanya memasuki kamar tidur. Sialnya keasyikan bermain membuat Anna tidak sadar bahwa didepannya terdapat selimut dan bantal yang sengaja Papanya taruh di lantai agar memudahkannya mengganti sprei.
BUKH!
Anna terguling ke depan setelah vespanya menubruk bantal dan selimut tersebut. Untungnya dua benda tersebut masuk kategori lembut dan empuk sehingga tidak terasa sakit bagi Anna.
Angkasa langsung menoleh ke arah Anna begitu mendengar suara gedebuk tadi. Dia pun hanya mampu melemparkan senyuman manisnya begitu melihat Anna yang malah tertawa geli saat manik matanya bertubrukan dengan manik mata Papanya, seolah kecerobohannya yang diketahui oleh Papanya adalah lawakan paling lucu sejagat raya. Memang sedang lucu-lucunya anak seusia Anna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Everyday : Home Sweet Home
Fanfic(On-going/Slow update) SEQUEL DAILY LOVE Local Fanfiction Cast : Hoshyer, Ni-Ki, Sunghoon & Chaehyun Family | Romance | Daily Life EVERYDAY: HOME SWEET HOME Keseharian semanis apel dari Keluarga Ayah Mada yang selalu dihiasi tingkah ajaib Ankara, j...