Diary 19

71 15 1
                                    

Seharian ini Angkasa benar-benar disibukkan dengan kegiatan membaca artikel dan mencari informasi sana-sini terkait dengan preschool yang tepat untuk Anna. Tentunya usia Anna yang baru menginjak usia 3 tahun belum membolehkan Anna bersekolah di sekolah formal seperti TK dan sejenisnya. Dia hanya bisa memasuki preschool alias PAUD atau daycare yang memiliki fasilitas preschool untuk anak seusia Anna.

Bisa dikatakan keputusannya ini mendadak bagi Angkasa maupun Liona. Sebelumnya keduanya memang tidak mau terlalu memaksa anak seusia Anna untuk memasuki bangku pendidikan sedari dini, mereka memilih untuk mengajari banyak pendidikan dasar atau attitude  untuk putri mereka secara mandiri. Paling-paling saat Anna menginjak usia lima tahunan barulah Angkasa dan Liona akan memasukkan Anna ke sekolah TK. Tentu saja semua rencana Angkasa dan Liona ini didasarkan pada tabiat Anna yang memang masih serewel itu. Hem, jangankan ditinggalkan selama sekolah, ditinggalkan bekerja oleh salah satu dari kedua orangtuanya saja selalu rewel setiap harinya.

Namun siapa sangka bahwa sekarang Anna sendiri yang malah meminta sekolah pada Ibun dan Papanya. Semuanya tidak serta merta terjadi, ada pemicunya tentu saja. Dan pemicunya adalah anak dari sahabat baik Angkasa yaitu Fay.

Saat berkunjung ke rumah Angkasa dan menginap selama beberapa hari, hubungan anak perempuan Wildan dan Gita ---istri Wildan--- yang diberi nama Fay tersebut sangat akrab dengan Anna. Tidak heran sebetulnya, mengingat Anna adalah anak yang mudah bergaul, tentunya sifatnya itu diturunkan oleh Ibunnya. Meskipun tetap saja sih yang namanya anak kecil kalau melakukan sesuatu sesederhana berteman pun tergantung oleh mood-nya sendiri. Kalau sedang malas sih mau dibujuk dengan permen bahkan uang seratus ribu sekalipun pasti tidak akan mempan.

Saat itu Fay menceritakan kesehariannya yang sudah bersekolah di sekolah PAUD sejak usia dua tahun. Fakta bahwa Fay yang notabenenya usianya beberapa bulan lebih muda darinya namun sudah bersekolah sedini itu pun jelas membuat Anna malu sendiri. Masa dia sudah usia tiga tahun tapi belum sekolah sih. Dan begitulah sekilas pemicu yang membuat Anna ngotot sekali ingin sekolah.

Tadinya Angkasa tidak mau menanggapi serius permintaan Anna karena khawatir hanya keinginan spontan yang bisa hilang kapan saja. Tapi setelah tiga hari Anna terus merengek akan hal serupa, akhirnya Angkasa mengalah dan mulai mencari tahu terkait PAUD ataupun jenis preschool lainnya yang sudah terjamin kualitasnya. Dan sejauh ini Angkasa belum menemukannya. Lebih tepatnya sih Angkasa bingung harus menyekolahkan Anna benar-benar hanya di sekolah PAUD atau memilih Daycare yang memiliki fasilitas pendidikan anak.

Keduanya memang sama-sama mengusung konsep pendidikan anak usia dini yang sesuai untuk Anna, tapi Daycare memiliki kelebihan tersendiri di mana Angkasa bisa sekaligus menitipkan Anna di sana. Tentu saja sangat membantu Angkasa maupun Liona yang notabenenya sama-sama memiliki pekerjaan. Tapi menitipkan anaknya ke tempat penitipan anak terasa sedikit meragukan bagi Angkasa. Takut rewel, dan Angkasa juga merasa bersalah kalau Anna harus dititipkan ke orang lain. Sementara kalau dia memilih sekolah PAUD maka mengharuskan Angkasa atau Liona untuk stay selama kurang lebih 3-4 jam untuk menemani Anna di sana. Repot tentu saja.

Yah, intinya semuanya akan lebih mudah jika  saja Anna mau ditinggalkan selama beberapa saat oleh orangtuanya.

"Ibun, Annya mau cekolah"

Ya, kurang lebih begitulah rengekan yang tiga hari ini disuarakan oleh Anna. Mau sekolah katanya. Kadang merengek pada Papanya, lalu saat tidak ditanggapi Anna akan merengek pada Ibunnya. Sampai keinginannya belum terpenuhi, sepertinya Anna tidak akan menyerah.

"Iya Anna sayang. Kan Papa lagi cari sekolah yang bagus buat Anna" ujar Liona, berusaha memberikan pengertian untuk Anna. Sementara atensinya benar-benar terpaku pada bahan-bahan masakan yang sedang dia siapkan. Dia sedang memotong sayuran sekarang untuk dibuat capcay.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[5] Everyday : Home Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang