[21.] Caine!

363 72 5
                                    

"Tunggu sebentar yaa..." Caine mengangguk kecil, ia lalu menggenggam ponsel miliknya yang tersambung video call dengan ponsel Souta.

Souta sempat memeluk Caine sejenak, lalu ia mulai beranjak meninggalkan Caine sendiri dan berjalan menuju luar gudang.

Sesampainya di depan gudang, niat hati ingin mengajak Joylynn, namun Souta melihat Joylynn sedang bersama Selia yang membuatnya mengingat kembali pesan Caine padanya.

Ia mengedarkan pandangannya dan melihat Geysha yang sedang fokus pada laptop Joylynn dengan Mia dan Key disampingnya.

Dengan segenap rasa keberanian, ia memberanikan diri menuju Geysha.

"Kak..." panggil Souta pelan. Geysha menoleh lalu menaikkan alisnya sebelah.

"Bisa ikut aku sebentar? Sebentarrrrr ajaa." ucap Souta memohon.

Fun fact, Souta sebenarnya takut pada Geysha. Ia pernah secara tak sengaja dibentak oleh Geysha perihal motor. Entah, itu hanyalah kesalahpahaman antara Souta dan Geysha.

Geysha berpikir sebentar, ia lalu mengangguk dan memberikan laptop kepada Key.

"Gue nitip laptop, kalo ada pergerakan dari Caine, telpon gue." ujar Geysha memberi perintah. Key dan Mia hanya mengangguk paham.

Souta pun berjalan dengan Geysha yang mengikutinya dibelakangnya.

Hening menemani perjalanan mereka berdua hingga mereka sampai di area belakang gudang tersebut.

Geysha menyernyit heran. "Kenapa kesini, Sou?"

Souta tak menjawab, ia justru berteriak memanggil Caine. "Caine! Kalo kamu denger suara aku, angkat tangan kamu!"

Geysha sempat heran dan mengira Souta agak stress karena berteriak ditempat sepi, meneriakkan nama Caine.  Awalnya ingin ia tegur, namun urung kala ia melihat tangan terjulur keatas dari balik semak semak tinggi.

Souta langsung berlari menghampiri tangan itu, Geysha meski sempat ragu, akhirnya memilih mengikuti untuk Souta.

Setelah beberapa saat, Souta dan Geysha sampai di lokasi tempat Caine.

Geysha menatap nanar kearah Caine, ia lalu berucap lirih sambil berusaha memeluknya. "Caine..."

Namun sayang seribu sayang, respon yang diberikan Caine justru membuat Geysha merasa tertolak. Caine tampak ketakutan kala melihat Geysha, membuat Geysha heran dengan reaksi itu.

Trauma, huh? Pikir Geysha.

Souta yang melihat Caine ketakutan lantas menghampirinya dan memeluknya sambil berucap. "Ngga apa apa, itu kak Geysha, bukan orang lain.." ucapnya lirih sambil menepuk nepuk punggung gemetar Caine.

"Kak Sha?..." tanya Caine dengan lirih, Geysha yang mendengar namanya dipanggil lantas menunjukkan ekspresi lembut khas miliknya.

"Iya, adek. Ini kakak." ucap Geysha dengan lembut sambil perlahan menghampiri Caine, mencoba melakukan pendekatan secara emosional tanpa membuat Caine merasa terancam.

Caine yang mendengar Geysha memanggilnya dengan sebutan 'adek' itupun perlahan mulai meruntuhkan pertahanan dirinya, matanya mulai berkaca-kaca dan lekuk bibir yang agak kebawah.

Souta yang paham langsung membantu Caine berdiri dan dengan sekuat tenaga, Caine berdiri lalu mencoba berjalan perlahan menuju Geysha.

Geysha tampak memperhatikan cara jalan Caine yang jauh dari kata normal. Pincang dan tampak kesakitan.

Cara jalannya... Persis kayak cara jalan papa kalau sehabis main sama ayah... Apa jangan jangan?!

Geysha yang melihat Caine kesusahan berjalan pun langsung menghampirinya dan memeluknya dengan erat seolah berkata 'aku akan selalu ada disini, bersama mu.'

Air mata Caine sontak tumpah kala Geysha memeluknya dengan erat, Souta yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya, enggan menatap kearah kedua orang yang sedang berpelukan.

"Kak... Takut..." lirih Caine berkali kali, hanya kata takut yang terus menerus keluar dari bibir Caine, tanpa ada penjelasan sama sekali.

Geysha seolah paham dengan kejadian yang dialami Caine, ia hanya mengangguk pelan lalu bergumam tepat di kuping Caine.

"Gausah cerita kalo kamu belum kuat.."

Hening, tak ada yang berbicara selain isakan Caine yang terdengar, hingga beberapa lama, tubuh Caine hampir jatuh dari pelukan Geysha. Pingsan.

"Caine! Bangun!" ucap Geysha sambil menepuk nepuk kasar pipi Caine mencoba membangunkannya.

"Souta, bilangin ke yang lain kalo Caine udah ketemu, kita harus bawa Caine kerumah sakit." ujar Geysha sambil menggendong Caine apa bridal style.

Souta menurut, ia pun mengabari teman temannya di grup.

Gin Bandar Bokep.

Anda.
- Cepetan kumpul di depan.
- Caine udah ketemu.

Selia.
- SERIUS?
- DIMANA?

Riji.
- Lo ngga bercanda, kan?

Key.
- Ngga ada yang bercanda, Ji.
- Gue liat, kak Geysha keluar dari gudang.
- Bareng Souta, dan  ada Caine di gendongannya.

Mako.
- OTW!

Setelah itu, Geysha dan Souta yang memang sudah berada di depan gudang langsung di interogasi oleh polisi. Souta menjawab, kalau ia mendengar suara lirih orang minta tolong dari arah belakang gudang dan terlihatlah Caine yang sedang terduduk lemas di tanah dengan keadaan yang sudah seperti itu.

Baju yang kotor, rambut acak acakan, tubuhnya yang jauh dari kata baik.

Penyelidikan pun ditutup.

Caine segera dibawa kerumah sakit.

Gue harap dia baik baik aja.. bunda, Abang gagal jaga dia..

•••

Tbc.

SORRYYYYYY! Semalem aku ketiduran pas ngetik 😔🙏🏻.

Maaf yaa kalo makin kesini makin sedikit, jujur mentok banget, ngga ada ide lagi anjay 😔😔

Yaudah deh.

Semoga sehat dan bahagia selalu.

Salam hangat.

- mommyinjun. -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always An Angel, Never A God. [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang