"Emang Rion demen cewek? dia mah demennya cowok cantik." ucap Gin yang langsung dihadiahi pukulan kecil di kepalanya oleh Rion.
"Eh iya, yang bocah bocah tadi omongin itu bener, Sou? Yang katanya ada cowok cantik di kelas lo." tanya Riji kepada Souta yang ada dihadapannya.
"Ah? Oh, iya, ada, namanya Caine." jawab Souta.
"Caine? Caine Chana?" tanya Selia memastikan.
"Iya, Selia kenal?"
"Tunggu, Caine Chana, cowok rambut merah yang mukanya rada ayu gitu?" tanya Selia lagi.
"Iya, Selia beneran kenal?"
"Lah? Bentar." Selia tampak membuka ponselnya dan mengotak ngatik nya sebentar, setelah mendapatkan apa yang ia cari, Selia pun menunjukkan sebuah foto pada Souta.
"Yang ini?" tanya Selia sambil memperlihatkan sebuah foto dimana ada pemuda cantik yang berpose malu malu disamping Selia. Mereka yang ada di meja itu pun mau tak mau melihat kearah ponsel Selia karena penasaran dengan wujud si 'Caine Chana' ini.
"Iya! Itu Caine, kok Selia bisa foto sama dia?" Souta mengalihkan pandangannya dari ponsel Selia dan menatap Selia dengan pandangan bingung.
"Dia mah sepupu gue, anjir. Gila, dia masuk sini ngga bilang bilang ke gue, awas aja tuh bocah!" sungut Selia sambil menyimpan kembali ponselnya. Belum sempat ia menyimpan ponselnya dengan benar, Echi lebih dulu mengambilnya.
"Ini si Caine? Cakep juga." ucap Echi sambil melihat foto Caine di ponsel Selia.
"Lo kok ngga bilang kalo ada sepupu cakep begini?" tanya Mako, yang diangguki oleh sebagian orang yang ada disana.
"Lah, lo pada ngga nanya, yaudah ngga gue kasih tau." jawab Selia sambil merebut kembali ponselnya dari Echi.
"Iya juga sih"
"Eh Rion, gimana? Cakep ngga si Caine ini?" tanya Riji sambil menaik-turunkan alisnya, bermaksud menggoda Rion.
Rion hanya menaikkan bahunya acuh, ia kembali fokus pada ponselnya.
Tanpa mereka ketahui, Rion sedang menyelam di sosial media untuk mencari akun Caine.
Yaelah, kepincut juga ini si bapak. Pikir salah satu orang yang ada disitu. Ia melengos lalu bertanya.
"Eh Sel, si Caine main medsos ngga, sih?" tanya Key. Selia hanya menganggukkan kepalanya dan berkata.
"Iya, dia main sosmed tapi jarang aktif. Gue aja jarang lihat dia main hp, dia tuh dituntut buat belajar mulu sama bokap nya." jawab Selia dan orang orang di sana hanya membulatkan mulutnya seraya berucap bersama.
"Ohh."
"Minta akun Twitter-nya Caine dong! Mau mutualan." kata Souta.
"Cari aja di akun Twitter gue, yang gue ikutin, ada kok akunnya Caine." jawab Selia, Souta dan yang lainnya pun langsung membuka ponsel mereka dan berselancar di Twitter mencari akun pemuda cantik bernama Caine ini.
"Yang ini bukan?" tanya Gin pada Selia sambil menyodorkan ponselnya.
"Iya, yang itu." jawab Selia lalu ia menyeruput es teh nya.
Ting ~
Suara notifikasi ponsel menyita perhatian mereka semua, lewat tatapan mata, mereka bertanya tanya, 'ponsel siapa yang berbunyi?'.
Selia merasa bahwa suara notifikasi itu dari ponselnya pun mengambil kembali ponselnya dari kantong rok sekolahnya.
Cainee imutt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always An Angel, Never A God. [RionCaine]
NouvellesCaine Chana dengan segala struggle kehidupannnya. "Ma, pa, Caine ngga sehebat itu untuk memenuhi ekspektasi kalian." warn! •bxb, homophobic? ngga usah baca! •typo bertebaran •mental health, insecurities. happy reading ~