EKSPART 1

679 151 22
                                    

Mey

Gas udah sama Harvi?

Gas udah sama Harvi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dah, noh aman

Mey

Lagi di mana? Jangan diajak cape-capean Gas.

Makan doang yaelah, kurusan diliat liat, lupa lo kasih makan?

Sembarangan! Lagi jelek emang makannya, titip bentar Gas nanti dijemput Fandy, jangan cape-capean, heart rate-nya lagi gampang naik.

.

Bagas mencuri pandang ke arah keponakannya yang sedang minum, entah dia minum atau hanya mengulum sedotan, karena sejak tadi begitu, dengan pandang yang tak tahu tertuju pada apa.

.

Ga usah dijemput Fandy, biar nginep aja di rumah gue

Mey

Yaudah. Sekalian Gas tolong ajak ngobrol, kasih pengertian kenapa gue ga bolehin dia ikut jejak gue. Kalo diomongin sama lo pasti denger.

.

Bagas menghela napas. Sudah dia duga ada masalah antara ibu dan anak itu.

Seorang pelayan mengantarkan makanan, Bagas memesan menu yang ada nasinya karena merasa lapar sepulang bekerja, sementara Harvi hanya sup rumput laut yang di dalamnya ada tambahan potongan tofu dan daging.

"Itu doang? Gak pesen yang pake nasi?" tanya Bagas, baru sadar keponakannya hanya pesan sup saja, padahal tadi Fandy sudah bilang bahwa Harvi belum makan nasi.

"Nggak," sahut Harvi, singkat.

Satu bulan Bagas tidak bertemu dengan keponakannya itu karena sekarang rumah mereka berjauhan. Beberapa bulan setelah menikah, Mey pindah rumah ke luar kota Jakarta, tapi tidak begitu jauh sih.

Sekarang sudah empat tahun semenjak Mey menikah, Harvi sudah punya adik, bayi perempuan yang sekarang berusia tiga tahun.

Sejak Mey pindah, Bagas hanya bertemu dengan Harvi satu bulan sekali saat keponakannya melakukan pemeriksaan rutin di rumah sakit jantung tempatnya memasang ICD empat tahun lalu. Bukan tidak ingin lebih sering bertemu dengan Harvi, tapi jarak antara rumahnya dan Mey sekarang memakan waktu dua jam, Bagas juga hanya memiliki libur di hari Minggu--Sabtu selalu lembur, satu hari libur pasti dia habiskan untuk bermain dengan putra kecilnya, tidak bermaksud melupakan si bocah tua, hanya sekarang si bocah tua itu sudah punya Fandy yang selalu bisa diandalkan, jadi Bagas lega.

"Kenapa gak ikut ke kantor Fandy?" tanya Bagas.

Oh iya, tentang Fandy yang sudah pensiun jadi manager artis karena Mey juga pensiun. Setelah menikah terkuak fakta yang mengejutkan: tanpa diketahui siapa pun selama ini ternyata keluarga Fandy adalah pemilik salah satu rumah produksi film terbesar di Indonesia. Jadi, sekarang Fandy mengisi salah satu jabatan petinggi di perusahaan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BoTuDiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang