Rasa menyesakkan di saluran pernafasan itu kembali datang. Tepatnya, rasa itu datang saat mobil yang ia dan tiba di rumah sakit Pelita, tempat dimana jenazah orang tua Raden berada.
Amat sangat susah untuk sekedar melangkah, tapi Aisley masih yakin kalau ini semua hanyalah halusinasinya saja. Dan ia juga yakin kalau Darka hanya datang membawa berita palsu.
Walau dengan tersandung-sandung dalam langkahnya Aisley terus melangkah bahkan ia berusaha mempercepat langkahnya setelah diberitahu Darka dimana letak ruangan Pak Ali dan Bu Leha ditempatkan.
Meski pikirannya berusaha meyakinkannya bahwa ini semua tidaklah nyata dan hatinya juga ia paksa untuk meyakini hal yang sama, nyatanya respon tubuhnya sangat berbeda.
Kakinya sangat susah untuk digunakan melangkah masuk ke kamar mayat yang kini sudah didepan matanya.
Tulang rusuknya terasa lemas.
Dan matanya tiba-tiba terasa panas tanpa diminta.
Tubuhnya seolah-olah lebih mengetahui apa yang terjadi dan lebih rasional daripada sang pemilik tubuh.
Tapi Aisley yang masih yakin pada keyakinan memaksakan diri untuk masuk ke dalam kamar mayat itu.
Dan
gotcha!
Tidak hanya mendapati para barisan mayat yang ditidurkan di brankar, Aisley juga mendapati sosok yang amat sangat ia kenali tengah berdiri disamping mayat dengan tatapan kosong ke bawah.
Sosok itu bukan lain adalah Raden. Dan itu artinya Darka sama sekali tidak bohong.
Itu artinya mayat yang berada disamping tempat Raden berdiri itu adalah mayat dari orangtuanya Raden, Pak Ali dan Bu Leha.
Terlalu larut dalam pikiran yang berkecamuk dan perasaan yang terombang-ambing, Aisley sampai merasa dirinya yang akan paling kehilangan disini.
Faktanya, Aisley melupakan kalau Raden lah yang seharusnya merasa paling kehilangan. Karena bagaimana pun Raden adalah anak kandung dan bahkan anak tunggal dari kedua pasangan yang baru saja berpulang disisi Tuhan.
Aisley sontak memeluk tubuh jangkung milik Raden dari belakang punggung tanpa izin si pemilik tubuh.
Air mata kesedihan dan juga air mata rasa penyesalan Aisley kini sangat tak tertahankan. Luruh dengan arus yang deras hingga basahnya mengenai pakaian Raden.
Tidak ada raungan dalam tangisnya, namun isak tangis Aisley tentu masih mampu didengar jelas oleh Raden.
Raden sendiri sama sekali tidak keberatan bajunya jadi basah karena air mata Aisley. Tapi saat mendengar isak tangis Aisley, rasa sesak seperti menghampiri dadanya. Dengan spontan pun ia membalikkan tubuhnya, kemudian ia membawa Aisley ke dalam dekapannya.
Tanpa saling bertukar kata keduanya seperti saling mengerti apa yang masing-masing rasakan saat ini.
Dekapan yang amat menenangkan jiwa-jiwa dari tubuh masing-masing itu tidak terjadi singkat seperti yang kalian bayangkan. Karena faktanya, tidak ada yang membuyarkan suasana menyesakkan ini. Tidak ada yang memisahkan keduanya.
Hingga tanpa keduanya sadari, ada Darka yang kesakitan melihat mereka sedang berpelukan dan saling menguatkan satu sama lain.
Kepercayaan diri yang sempat Darka miliki untuk bisa kembali membawa Aisley ke kehidupannya seketika lenyap saat itu juga.
Ia benar-benar tidak rela melihat sepasang makhluk ciptaan Tuhan dengan gender yang berbeda itu tengah berpelukan di depan sana.
Perasaannya kacau dan hatinya seperti ada yang melukai dengan terlalu dalam hingga terasa amat sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/359766642-288-k693937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
new journey!! [END]
Fantasy-Typo bertebaran -Belum revisi CERITA INI HANYA ADA DI PLATFORM WP LAPAK AVENLY SAJA (Jika kalian menemukan di apk baca lain silahkan lapor karena itu plagiarisme!) Anggita Magnolia kini hidup di tubuh orang lain. Lebih tepatnya ia sudah meninggal...