Chapter 18.

4.5K 229 1
                                    

Bab 18


"BANGUN DARI PAHA SUAMIKU!" Leon berteriak lantang. Wanita itu menatapnya dengan penuh ketidaksukaan.

"Anda siapa berani mengatur saya?" balasnya dengan nada tajam.

Edgar hanya tersenyum, menikmati pemandangan kelinci kecilnya yang sedang cemburu.

"Tuan!"

Edgar mengerutkan kening, jijik mendengar panggilan itu.

Leon tak tahan lagi. Dengan cepat, dia menarik wanita itu hingga terhuyung.

"Wig?" Leon menatap heran sebelum melempar wig yang dikenakan wanita itu ke sembarang arah.

"Kamu!" Wanita itu terkejut dan marah.

"APA?" Leon balas menatap tajam, tanpa sedikit pun rasa takut.

"Ayah besar!" Lana tiba-tiba berlari ke arah Edgar dan memeluknya erat. Tatapannya dingin menatap wanita tersebut.

"Jangan sentuh Tuan Edgar, jalang!" Bentaknya, berniat melepaskan pelukan Lana dari ayah besarnya.

"Berani kau menyentuh anakku, nyawamu akan hilang di tempat!" Suara Edgar begitu dingin dan penuh ancaman.

"Pergi!" Leon menimpali, tangannya sudah terlipat di depan dada.

Wanita itu menunjuk ke arah Leon dan Lana dengan kesal. "Awas kalian!"

Begitu wanita itu pergi, Leon langsung menatap Edgar dengan tajam. "Kenapa tadi diam saja?!" bentaknya, masih terbakar emosi.

"Ya, Ayah!" Lana ikut menimpali, mendukung ayah kecilnya.

Edgar tersenyum tipis. "Aku menunggu reaksimu, sayang."

"Menunggu apa?! Menunggu dia macam-macam sama kamu?!" Mata Leon mulai berkaca-kaca.

"Ehh..." Edgar mendadak panik melihat Leon menangis.

"Ayah keterlaluan!" Lana memeluk Leon erat, menatap kesal pada ayah besarnya.

"Sayang, maaf..." Edgar mencoba meraih Leon, tapi istrinya masih merajuk.

Lana menarik tangan ibunya. "Ayah kecil, ayo kita pergi! Tinggalkan saja Ayah Besar di sini!"

"Sayang, tunggu aku!" Edgar buru-buru mengejar mereka, tapi seseorang tak sengaja menabraknya.

"Maaf, Tuan!"

"Akh!" Edgar sedikit terhuyung, sementara Leon dan Lana semakin menjauh.

"Ayo, Ayah, kita lari! Jangan sampai Ayah Besar menangkap kita!" Lana tertawa senang, menggandeng tangan Leon saat mereka berlari keluar toko.

Edgar tak tinggal diam. "Hei! Kalian tidak bisa kabur dariku begitu saja!" katanya sambil mengejar mereka.

Setelah merasa cukup jauh, Lana dan Leon akhirnya berhenti.

"Uhh... akhirnya Ayah Besar sudah pergi!" ujar Lana lega.

Leon menyilangkan tangan di dada. "Iya, Lan! Kita balas Ayah Besar nanti. Seenaknya saja dia dibelai-belai seperti itu!" bibirnya masih cemberut.

Transmigrasi Menjadi Ayah BL : S1 - S2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang