Ketika memasuki jam istirahat. Shirley dan Alex sudah duduk berseberangan sambil menyantap makan siang mereka, di tengah santapan itu, Alex membicarakan rumor atau kabar simpang-siur tentang Morgana pada Shirley yang mana gadis itu sebenarnya kurang tertarik, ia hanya menganggap semua itu hanyalah lelucon atau sebagainya. Pada saat itulah Tristan dan Daniella bergabung, Tristan langsung duduk di samping Shirley.
“Ini tak adil, kau sudah makan tanpa menungguku,” ujar Daniella sambil mulai menyantap makan siangnya. Shirley pun hanya menanggapi dengan senyum lalu melanjutkan memakan santapannya.
“Dan apa aku harus menunggu keluar kelas? Bagaimana kalau aku keburu mati?” balas Shriley yang melebih-lebihkan.
“Mana mungkin itu terjadi.” Daniella menyangkal sambil memandang tajam pura-pura kesal. Shirley hanya tersenyum sebagai tanggapan.
“Guys, aku dapat kabar yang fantastis.” Tristan memperbaiki posisi duduknya, kemudian mencondongkan badan.
“Tak tertarik.” Shirley dan Daniella berbicara serempak.
“Jadi seperti ini ....” Tristan mengabaikan perkataan Daniella dan Shirley. “Aku sudah mencari informasi, sepertinya yang dikatakan Emily bukan candaan.” Tristan kembali membahas mengenai apa yang sebelumnya mereka perbibcangkan, yaitu mengenai rumor atau bisa dikatakan sebagai mitos Morgana University. Pria itu bergabung dengan Shirley dan Alex sepertinya tidak bertujuan untuk makan siang, melainkan untuk membagikan segala informasi yang sudah dirinya kumpulkan.
“Sungguh?” tanya Alex yang menghentikan menyantap makan siangnya, ia yang penasaran sejak tadi mengenai pembahasan ini, segera memusatkan perhatian pada Tristan. Sedangkan Tristan sendiri memperbaiki posisi duduknya supaya ia bisa memandang mereka bertiga lebih baik lagi.
“Ya.” Tristan mengangguk, kemudian ia pun menuturkan lebih jelas mengenai upacara penyambutan mahasiswa baru yang sebelumnya dibahas. “Ternyata pesta penyambutan dengan pembunuhan itu benar adanya. Setidaknya itu yang dikatakan oleh para senior di sini, meski aku yakin mereka menambah dan melebih-lebihkan cerita, tapi dari sepuluh orang acak yang kutanyai, mereka mengatakan hal yang sama, yaitu selalu ada kematian meski cara kematian itu berbeda-beda. Dan mereka mengatakan kalau semua kematian itu tidak pernah terungkap.”
“Jangan tersenyum aneh seperti itu saat membahas soal orang yang mati, aneh tahu,” ketus Shirley sambil memukul bahu pria itu.
“Jadi, benar-benar terjadi pembunuhan di universitas ini?” tanya Alex yang paling penasaran. Tristan tersenyum dengan perbuatan Shriley lalu mengangguk menanggapi Alex.
“Yeah, dan sebagian korban yang terbunuh katanya ada yang dicincang dan digiling.” Tristan malah membahas ini lebih mendetail, ia tersenyum seolah sedang membahas hal yang menarik. Sudah pasti apa yang diucapkannya hanyalah menambah-nambahkan kesan mengerikan dari informasi yang dirinya dapatkan.
“Lalu dimakan? Disajikan di acara pesta?” tebak Alex membuat Daniella dan Shirley bereaksi.
“Ew, itu menjijikkan,” gumam Daniella sambil bergidik beberapa kali.
“Hei, apa ini waktunya membahas hal-hal soal itu? Aku sedang makan di sini.” Shirley langsung menghentikan makannya, kemudian membenturkan bahunya pada bahu Tristan sebagai tindakan teguran.
“Ini tak seperti kau duduk di depan mayat sungguhan bukan? Kenapa memangnya?” balas Tristan yang malah menganggap apa yang dirinya ucapkan adalah sesuatu yang sepele. Tak berpikir kalau sebagian besar orang akan memiliki reaksi khusus saat ada perbincangan tentang hal-hal yang membuat selera makan hilang.
“Pembahasan seperti itu mempengaruhi nafsu makan tahu.” Shirley menegaskan sambil menjauhkan sisa makanannya. Sepertinya apa yang dikatakan Tristan benar-benar membuatnya tidak berselera melanjutkan makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upacara Penyambutan Berdarah (Morgana University Series)
Mystery / ThrillerPenerimaan Mahasiswa baru sudah dibuka, Morgana University berada di sebuah kota kecil, banyak rumor simpang-siur tentang bangunan ini, konon katanya sering ada kematian seolah universitas ini dikutuk. Terutama ketika upacara penyambutan, akan selal...