akhir-akhir ini Kaito disibukkan dengan tawaran iklan, dan bermain film sejak memeprbarui kontraknya dengan agensinya yang lama.
meski Kaito sudah menolak, dan mengatakan akan tetap melakukan istirahat dalam waktu dua sampai tiga bulan setelah, masa kontrak dengan agensinya yang di Paris berakhir.
Agensi lama, yang berada di Tokyo. mengatakan jika tidak baik, membuang waktu yang ada.
"Hueee... Shin-chan! aku merindukanmu!" -salah satu alasan Kaito ingin berlibur lebih lama, sebelum aktivitas padat memenuhi hari-harinya.
selain itu, ia semakin sulit mencari waktu untuk memeriksa permata-permata, dari informasi yang di dapat dari pelayan yang selalu bersamanya.
"Jii-san! bagaimana dengan akhir pekan?" setidaknya, Kaito bisa melihat sosok Shinichi yang sedang melawan dan berusaha menangkapnya.
dengan tubuh Shinichi yang menyusut menjadi anak-anak, membuat Kaito ingin membuang waktu lebih banyak, hanya untuk melihat sosok Shincihi dalam versi anak-anak.
kaito kini menepis pemikirannya, ia tidak ingin di cap sebagai penyuka anak kecil.
meski setelahnya, Kaito tidak mempermasalahkan, karna dalam tubuh anak-anak itu, ada Shinichi yang memiliki usia sama dengannya.
Kaito mengangguk-anggukan kepala sendiri, lalu tersenyum seperti orang gila.
"Saya sudah mengatakan untuk menahan tanda tangan kontrak, setidaknya dua minggu setelah pengajuan. tapi Kaito-sama, mengatakan tidak baik mengundur waktu yang ada,"
Kaito merengut, tidak lagi bisa mengelak.
salahnya, yang terbuai dengan ucapan manis dari CEO agensi.
"Aku seorang yang profesional," gumam Kaito pelan, tidak mau kalah.
"Baiklah, Kaito-sama yang profesional," Jii-san membalas,
"Jii-san! setidaknya bantu aku!" Kaito berdecak kesal, pria yang lebih tua di sampingnya, kini hanya tersenyum menanggapi.
alih-alih memberi saran seperti membatalkan kontrak sesuai keinginannya, pria itu hanya mengangguki apapun yang dikatakan Kaito.
"Kaito-sama, tugas saya hanya membantu mencari informasi dan memberikan saran saat anda membutuhkannya. untuk keputusan ataupun tindakan nantinya, itu adalah yang anda lakukan," peringatnya kesekian kali,
Kaito menghela napas kesal, lalu mengacak surainya cepat.
"Bagaimana jika anda, mulai mengerjakan satu-persatu tugas, dari jadwal yang ada di dalam agenda anda? dengan begitu, di akhir pekan, anda bisa mengkonfirmasi, lokasi permata yang saya berikan dua hari sebelumnya,"
Kaito hanya berdiam diri, enggan membalas.
dalam benaknya, ia masih membayangkan, hari-hari dimana, ia mengunjungi kediaman professor Agassa, dan menemui Shinichi.
Kaito menghela napas akhirnya, "baiklah, aku akan melakukannya," pasrahnya dan memutuskan, lalu bangkit dari tempatnya yang nyaman, setelah bergalau ria, merindukan ayang di sana.
"Anda hanya memiliki jadwal mengisi salah satu pertunjukkan, untuk hari ini,"
"Opera?" Kaito mengangkat salah satu alisnya, kedua maniknya kini sibuk membaca cepat, skrip alur cerita yang sebelumnya hanya ia letakkan di atas meja.
"Anda tidak memiliki banyak dialog di dalamnya, karna mereka tau jika anda hanya berbakat dalam menyanyi dan pertunjukkan singkat,"
Kaito meringis, bagaimanapun, selama ini dalam penyamarannya. ia selalu berhasil mengelabui para polisi sehingga ia selalu bisa lolos, dari kejaran, dan kembali dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
FanfictionAfter Story The Magician Love Kaito berterimakasih, kalimat Chikage berhasil membuatnya kembali menginjakkan dirinya di negara Jepang. 3 tahun berniat melupakan, menyibukkan diri dalam dunia Entertainment. tapi takdir senang bercanda dengannya.