Sebelas

115 19 6
                                    

Kaito berjalan dengan cepat, tangan kanannya menarik anak kecil yang ia temui di area parkir, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk membuka ponsel, dan mencoba menghubungi bagian acara.

"Ugh..." suara ringisan kembali terdengar kini, 

Kaito ingin mengabaikan, namun membiarkan anak itu seorang diri di area parkir, hanya akan membuat kekacauan yang lain.

Kaito merutuki kebodohannya, 

"Jangan meminumnya!" Kaito berteriak lantang, suaranya bahkan memenuhi seisi ruangan, bergema, hal ini membuat aktor dan para staff yang akan bersiap, menghentikan aktivitas mereka dan menatap kearah Kaito dengan pandangan penuh tanya.

Kaito berdecak kesal, tangan kirinya menyimpan ponsel miliknya cepat di saku celana, lalu menarik botol minum yang sedang digunakan oleh pemeran utama, "Jangan diminum! Shizuka-san,"

Shizuka yang kini merangkap seorang aktor, dan menjadi pemeran utama wanita malam ini, terkejut saat Kaito merebut botol minum miliknya.

"Kuroba-san..." Sutradara opera malam ini, memanggil dan mendekat, "terimakasih sudah datang, dan mengisi acara ini... tapi tindakan yang dilakukan Kuroba-san, saya tidak bisa menolerirnya lebih lanjut," bisiknya kini,

"Minuman ini beracun!" Kaito membalas, "harap kumpulkan botol minum dengan kemasan yang sama, dan menyimpannya di kardus!"

pernyataan Kaito, sontak membuat seisi ruang terkejut dan langsung meletakkan botol minum dengan kemasan yang sama di satu tempat.

"Racun...? apa benar?"

"Dia bukan peneliti ataupun detektif, memangnya ucapannya bisa dipercaya?"

"Apa sekarang dia sedang melakukan acara sejenis prank, dan membodohi kita semua?"

Kaito menghela napas, profesinya saat ini memang tidak cukup untuk membuat orang di dalam ruangan ini percaya.

"Kakak ini detektif!" anak kecil yang dibawa Kaito kini bersuara, "kakak ini membantu kasus tiga tahun lalu,"

"Astaga... dia sampai menyandera anak-anak? bukannya ini keterlaluan untuk sebuah cara hiburan?"

salah satu aktor mendekat, lalu mensejajarkan tubuhnya dengan anak yang bersama dengan Kaito sejak masuk ke dalam gedung, 

"Nak... kakak ini bukan detektif," jelasnya, "kakak ini artis sama seperti kita semua, dia orang yang sudah memainkan peran di atas panggung,"

"Tapi-.. kakak ini!"

"Nak, malang sekali... apa kakak ini mengancammu?"

Kaito berdecak kesal, kedua manik birunya menatap tidak suka.

"Hiiro!"

anak kecil yang ada di genggaman Kaito kini berontak, mencoba melepas,

"Kaa-san!" panggilnya, 

Kaito enggan menahannya, karna itu. saat ia melepas tangan anak yang datang bersamanya, Kaito mendekat kearah ibu anak tersebut.

"Anda istri dari Marukawa-san bukan?" pertanyaan Kaito, berhasil membuat staff yang berkerja menatap terkejut, 

"Apa maksud anda..."

"Marukawa-san meninggal, di gedung ini, di atas panggung yang sama saat aku melakukan pertunjukkan," Kaito kembali mengingatkan, "awal mula Marukawa-san di duga melakukan bunuh diri, namun tidak karna Marukawa-san di bunuh oleh rekan kerjanya,"

"Itu kematian yang menyedihkan, mengingat Marukawa-san sudah berkerja cukup lama di bidang ini," Kaito menenarik napas, sebelum menghembuskannya.

"Seperti yang mereka katakan, aku bukan detektif ataupun polisi, aku hanya seorang aktor yang memainkan peran. tapi jika aku hanya melihat kau yang membunuh pra staff dan aktor di sini, aku tidak bisa,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang