Kaito menarik napas panjang, "ah~ menyebalkan, meski sudah kutangkap, kau masih tidak mau mengaku ya?! jika orang dewasa asing yang melihatmu pasti akan mengatakan jika kau anak kecil yang pintar,mereka tidak tau saja jika di dalamnya kau berusia lebih dari anak SMA," Kaito menghela napas kesal, manik birunya tidak lepas dari sosok anak kecil yang berada di sisinya.
"Aku ketahuan.." ia mamandang pasrah, terlebih saat melihat bagaimana Kaito yang menatap geli kearahnya, "bagaimana kau bisa mengetahuinya? orang disekitarku selain Heiji dan Haibara tidak ada yang tau,"
Mendengar nama orang lain yang sudah mengetahui identitas anak itu disebut, cukup membuat Kaito kesal karna baru menyadari sekarang.
"Ada beberapa sikap yang tidak bisa dihilangkan manusia sekalipun sudah berpura-pura, bukannya kau yang lebih mengerti itu? dan lagi ku tidak akan memaksa lagi hal yang tidak kau sukai, jadi jangan terus kabur seperti tadi," Kaito memandang kearah lain.
baginya saat ini, tidak membahas masalah yang ada di masa lalu. adalah pilihan terbaik untuk hubungan mereka, bagaimanapun hubungan yang sudah merenggang, akan sulit terjalin kembali begitu saja.
Jika memang bisa terjalin kembali, Kaito sadar jika hal itu tidak mungkin mudah. Tentu, jika semudah seperti yang dikatakan orang lain. Pasti banyak hubungan yang bisa diperbaiki dan tidak ada akan ada namanya perpisahan selamanya dalam hubungan.
"Kaa-san mengatakan jika sebaiknya aku kembali ke Jepang," Kaito kembali membuka suara setelah mereka terdiam lima menit, meski singkat. tapi cukup jadi menit yang panjang bagi keduanya.
"Katanya, menduga hal yang tidak pasti itu sama saja dengan membohongi diri sendiri. Lagian aku juga tidak boleh seperti pengecut yang terus melarikan diri. Kaa-san tidak menyukainya," Kaito sedikit memajukan beberapa senti bibirnya.
Mengakui dirinya sendiri melarikan diri pada orang yang memiliki kaitan dirinya pergi ke Paris dan tidak ingin kembali, cukup membuat Kaito malu. meski sebelumnya saat berada di pesawat ia merasa jengkel,
"Maaf, sebelumnya .. seharusnya aku tidak memaksamu dalam menjalin hubungan," Kaito masih ingat awal hubungan mereka dimana pertemuan pertama mereka saja cukup buruk, "sepertinya .. saat itu aku memang yang terlalu memaksamu," Kaito terkekeh pelan,
kini ia mentertawai dirinya sendiri, "bagaimanapun aku yang salah,"
Kaito kini melirik kearah sosok yang berhasil mengambil hatinya sejak lama, bahkan saat ia berada di Paris dan dikelilingi gadis cantik, dan berstatus tinggi. tidak ada yang menarik, dan ia hanya membayangkan sosok Shinichi Kudo ada di hadapannya.
Miris, karna itu Kaito hanya bisa mentertawai nasib yang menimpanya selama ini. Chikage sendiri tidak tahan melihat kelakuan anaknya yang semakin lama tidak terkendali dengan beberapa kali bermain dengan gadis dan pergi ke bar untuk menghilangkan bosan.
Chikage memang menginginkan Kaito mencari sendiri jawaban yang anaknya cari, tidak hanya berpendapat pada tbakan samar tanpa bukti, tapi juga menemukan jawaban dengan bukti nyata yang dilihatnya.
Selain itu, kampung halaman adalah obat terbaik untuk mengobati rasa sakit yang ada di dalam hati.
"Kaito itu-"
"Sebentar!!" Kaito panik kini, ia memang sudah mempersiapkan diri jika memang pada akhirnya hubungan mereka harus berakhir dengan mengenaskan setelah berpisah tanpa kabar bertahun-tahun lamanya.
Bahkan ada banyak alasan yang akan ia berikan jika memang benar Shinichi akan memutuskannya sepihak dalam bayangan dan mimpi buruknya selama ini, meski tidak rela. Tapi jika takdir harus memisahkan keduanya, Kaito juga tidak bisa berjuang seorang diri lebih lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
FanfictionAfter Story The Magician Love Kaito berterimakasih, kalimat Chikage berhasil membuatnya kembali menginjakkan dirinya di negara Jepang. 3 tahun berniat melupakan, menyibukkan diri dalam dunia Entertainment. tapi takdir senang bercanda dengannya.