Brothership YoonJin
.
⚠Adegan kejahatan dan kekerasan tidak untuk ditiru.⚠
.
Start: 02/10/2024
End: 06/01/2025
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan tidak didasarkan pada kejadian nyata dan mu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca.
.
.
.
Seokjin berdiri di depan kaca, bersiap untuk pergi ke kantor dengan wajah yang terlihat segar dan bersemangat.
Sementara itu, Yoongi masih terlelap dalam mimpinya. Namun, tak lama kemudian, ia terbangun, sedikit menggeliat, dan meregangkan otot-ototnya. Ia merasa bingung sejenak, sepertinya ia tidak berada di kamarnya. Setelah beberapa detik, matanya membulat, teringat bahwa semalam ia tidur di kamar hyungnya.
"Sudah bangun?" Suara Seokjin terdengar, membuat Yoongi segera duduk dan bangkit dari tidurnya.
"Hyung..."
"Selamat pagi," kata Seokjin dengan senyumannya, sambil menghampiri Yoongi dan duduk di tepi ranjang.
Yoongi sedikit meringis. "Selamat pagi."
Yoongi memandang pakaian Seokjin. "Hyung mau bekerja?"
Seokjin mengangguk. "Hm."
"Tapi, hyung kan masih sakit."
"Aniya, hyung sudah sembuh. Lihat, apa hyung terlihat seperti orang sakit?"
Yoongi menggeleng pelan. "Tapi, semalam hyung masih demam," lirihnya.
Seokjin terkekeh, lalu mengambil tangan Yoongi dan meletakkannya di dahinya. "Sudah tidak demam kan?"
Yoongi mengangguk pelan.
"Baiklah, sekarang Yoongi mandi dan segera turun untuk sarapan. Hyung akan menyusul nanti, hyung harus menyiapkan dokumen untuk rapat dulu," kata Seokjin sambil mengusap pelan rambut adiknya.
Yoongi mengangguk. "Ne," jawabnya, kemudian beranjak menuju kamarnya.
.
.
.
Yoongi berjalan menuju meja makan. Sesampainya di sana, ia hanya melihat mama dan papanya, sementara hyungnya belum turun.
Ia menyapa kedua orang tuanya sebentar, kemudian duduk di tempatnya.
"Baiklah, ayo kita mulai makan," ajak Woo Bin.
"Tunggu Seokjin dulu," kata Aera.
Woo Bin mengernyitkan dahinya. "Seokjin sudah sembuh?" tanyanya, karena ia belum tahu.
"Sudah," jawab Aera.
Tadi, sebelum ke meja makan, ia sempat menengok ke kamar Seokjin untuk melihat keadaannya, tapi ia malah melihat Seokjin sudah rapi, sementara Yoongi masih tertidur di kamar Seokjin.
"Tumben," kata Woo Bin heran.
"Selamat pagi," sapa Seokjin, yang dibalas dengan kata yang sama oleh keluarganya, kemudian duduk di tempatnya.