Preety 2-sunjay

628 82 4
                                    

Mohon maaf bila ada typo 🙃 selamat membacaa

   Jay memeluk erat tubuh mungil sunoo, ia mengusap pelan punggung telanjang kekasihnya, dengan bibir yang tanpa henti mengecup setiap sudut kulit lembab itu.

" kau tidak pulang? " ucap sunoo lirih, dibalas kekehan jay. Pria tampan itu mengeratkan pelukannya, dan mendekatkan mulutnya ke telinga sunoo.

" kau tidak sedang mengusirku kan? " bisiknya dalam,

Sunoo hanya diam, memendam rasa muak di benaknya.

" hahaha... aku bercanda sayang, jangan dibawa serius "

Sunoo melepas pelukan jay, dan beranjak duduk, memakai kaosnya yang tergeletak di lantai.

" tepati ucapanmu! aku melakukan ini hanya untuk appa ku! "

Jay lagi lagi tertawa, ada rasa jengkel yang ia tutupi dengan tawanya.

Tangannya mengambil rokok di nakas, mematiknya lalu mulai menghisap ujung rokok dengan bibirnya.

" bukankah aku sudah melarangmu merokok? "

Jay tersenyum miring, " kau tak pernah mengatakan alasannya dear, kenapa kau melarangku merokok? "

Sunoo mengehela nafas, ia benci bau rokok, lagi pula rokok berbahaya kan?

Ia menarik rokok jay, mematikan bagian yang menyala, lalu membuangnya.

" aku benci perokok! anggap saja seperti itu "

" you're so rude darling... "

Jay menarik tangan sunoo, membuat tubuh anak manis itu kembali menempel dengannya. tangannya melingkar sempurna di pinggang sunoo, yang kini wajah pemiliknya tengah memasang wajah kesal tepat di depannya.

Lambium sunoo yang masih terasa perih, harus kembali di asap oleh pria menjengkelkan ini, dengan keras. Ia berkali-kali melenguh, saat tangan jay meremas bokongnya kasar. Ia hanya memakai celana dalam, jadi saat jari jari jay dengan lancang menyusup masuk, Ia akan langsung bertemu dengan pusat panasnya.

Sunoo menggeliat berusaha memberontak, saat jay malah semakin menggoda belahan pantatnya. Lubangnya masih sakit, mereka baru saja melakukannya semalam, Ia bahkan masih ingat dengan jelas rasa penuh saat dirinya dikuasai oleh jay. Ia akui aura dominan jay sangat kuat, mengalahkan ego nya yang membenci pria itu.

Ciuman itu tak juga terlepas meski sunoo sudah merengek. Ia bahkan hampir menangis, merasakan pegal di seluruh tubuhnya.

" ahh... jay, sudahlah... kumohon "

Suara tawa jay terdengar serak, Ia kembali dilanda nafsu. Apalagi saat sunoo memandangnya penuh peremohonan, seakan meminta di hancurkan lebih dalam lagi. Namun itu jelas hanya imajinasi jay, keinginan membuat sunoo luluh masihlah sangat kuat.

Bibir sunoo bergetar. Ia merasakan perih dan kebas, bahkan sekedar berbicara saja rasanya enggan.

" baiklah, cukup untuk pagi ini sayang... mandilah, aku akan memasakkan sarapan untukmu "

Sunoo mengernyit, ini masih di rumahnya, mengapa jay repot repot ingin memasakkannya?

Melihat raut penuh tanya sunoo, jay menjawab,

" eomma dan appamu pergi ke rumah nenekmu di desa sayang, kau sendiri di rumah "

Ini sedikit membuatnya jengkel, mengapa eomma dan appa tidak memberitahunya? mengapa mereka lebih memilih mengabari jay, yang notabenya adalah orang asing dalam keluarga mereka.

Cup

Jay mengecup pelipis sunoo sayang, " mandi dulu oke....aku kebawah dulu "

×××

Sunoo's World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang