Amanda, Indira dan Ella tengah berada di cafe untuk hang out setelah bertahun-tahun tak pernah hang out bersama. Setau mereka, terakhir kali mereka bersama saat terjebak dalam banjir bandang di sebuah sungai di Kahyangan dan dirawat di rumah Tito.
"Dira, mana anakmu? Pengen tau gua?" Tanya Ella penasaran.
"Bentar, dia itu lama banget!" Jelas Indira.
"Oh, pasti make up." Tebak Amanda.
"Nggak dong, dia itu ga hapal jalan. Bisa-bisanya cuman disuruh ambil seragam SMA di tempat Muthe malah nyasar ke Lampung." Ujar Indira.
"Dia bego apa gimana sih?" Tanya Ella.
"Ya ga lah, pas aku mau program kehamilan, dokter bilang kedua ovariumku mencong ke kanan semua, mungkin gara-gara Amanda nendangin aku terus deh pas di WRC dulu." Ujar Indira.
"Maaf ya, ga kusangka efeknya bisa bikin anakmu kek gitu." Ucap Amanda.
"Emang hubungannya apaan?" Ucap Ella bingung.
Tak lama kemudian Raisha dan Levi tiba dengan mobil mereka masing-masing.
"Maaf Mah, agak lama!" Ucap Raisha.
"Kemana dulu kalian?" Tanya Amanda.
"Oh, si Levi dia nyasar ke Cirebon, makanya aku jemput dulu!" Jelas Raisha.
"Maaf ya Mah, Tante." Ucap Levi.
"Tuh kan apa ku bilang." Ucap Indira.
"Oh anak kamu Dir, cantik ya!" Ucap Ella.
"Iya dong, pabrikannya bagus!" Ucap Indira.
"Hihi... Makasih Tante." Ucap Levi salting sendiri.
"Ini anaknya Amanda pasti, eh emak kamu itu sengklek loh, jangan jadi emak kamu ya!" Ucap Ella.
"Yang bilang juga sengklek, udah sengklek, koclok, hidup lagi!" Ketus Amanda.
"Ella, mana anakmu cowok?" Tanya Amanda.
"Hah... Anakku cowok, itu biasanya jam segini baru selesai latihan di Gym, dia itu suka workout, body building, olahraga, makan-makanan protein tinggi." Jelas Ella.
"Oh, positif juga. Ketimbang anakku ga siang ga malam kerjanya cuman nonton horor aja, malam-malamnya nimbrung buat tidur bareng saking takut buat tidur sendirian!" Ketus Indira.
"Mah..." Rungut Levi.
"Tapi yaudahlah, kan sekarang anakmu lagi sibuk-sibuknya sama tim barunya!" Jelas Amanda.
"Nah itu anakku!" Ella pun menunjuk kearah pintu cafe.
"Selamat dat..." Pelayan terhantam pintu setelah seorang pemuda berbadan kekar dengan tinggi 180 cm membuka pintu, perawakan yang kekar bak Ade Rai dikombinasikan dengan tinggi badan seperti Yao Ming, sudah cocok untuk disebut sebagai raksasa, dialah Ruslan.
"Kak Ruslan anaknya Tante Ella!!" Ucap Levi syok.
Ruslan pun berjalan menuju meja mereka dengan langkah yang langsung membuat sekitar bergetar.
"Mama..." Suara Ruslan sangat besar dan beray serta sedikit serak, persis seperti suara raksasa.
"Aduh... Anak Mama, sini duduk. Kenalin Tante Indira sama anaknya Levi, Tante Amanda sama anaknya Ella.
"Kamu Ruslan ya!" Amanda pun menjabat tangan Ruslan, tapi cengkraman Ruslan sangat kuat, dan berhasil mematahkan telapak tangan Amanda.
"Anjing..." Umpat Amanda pelan, menahan sakit yang sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer (Nachfolger)
FanfictionPerjalanan DRT 20 tahun lalu menjadi legenda jalanan tak terlupakan, kemenangan setalah menghadapi KMS membuat DRT menjadi Tim paling sukses di Indonesia. Rata-rata semua anggotanya menduduki peringkat teratas dalam sebuah kategori balapan. Berimbas...